CHAPTER 10

1.3K 82 0
                                    


Kami para siswa yang mengikuti babak semifinal baru saja memasuki salah satu ruangan di lantai empat tempat OSN Fisika berlangsung. Ku lihat tempat duduk mas Juna dan Reihan agak jauh terpisah dari tempat dudukku.

Aku mendapatkan tempat duduk di dekat pintu masuk. Nomor dua dari depan pojok kanan, sedangkan Reihan berada di baris ke tiga pojok kiri dan mas Juna berada di tengah – tengah antara aku dan dan Reihan di barisan pertama sehingga dia berhadapan langsung dengan meja pengawas.

" perkenalkan, saya adalah ketua tim pengawas jalannya OSN Fisika kali ini yang di tunjuk oleh panitia pelaksana OSN. Saya dan tim, mengawasi kalian semua sejak kemarin saat babak penyisihan hingga besok di babak final. Kali ini yang akan menjadi pengawas di ruangan ini sebanyak 10 orang termasuk saya. Untuk soal di Semifinal OSN Fisika kali ini terbagi menjadi 2 tipe soal. Tipe pertama adalah tipe pilihan ganda dengan jumlah soal 40 buah, dengan ketentuan jawaban benar mendapat 4 poin, jawaban salah mendapat -1 poin dan tidak menjawab mendapat 0 poin. Untuk tipe kedua adalah tipe uraian dengan jumlah soal 10 buah. Masing – masing tipe mendapat jatah waktu 120 menit atau 2 jam. Jadi, total waktu yang kalian miliki adalah 240 menit atau 4 Jam. Tidak ada penambahan waktu, dan siapa pun yang ketahuan mencontek atau bekerja sama akan langsung kami diskualifikasi. Ada pertanyaan? " ujar seorang perempuan yang cukup berumur yang ada di ruangan tersebut sambil menjelaskan pada kami dengan panjang lebar dan cukup jelas, setelah tim pengawas sebelumnya membagikan semua kertas soal, kertas buram dan juga kertas jawaban untuk kami semua. Kami semua pun serempak menggelengkan kepala memastikan bahwa tak ada yang perlu kami tanyakan lagi.

" Baik, kalau begitu semifinal OSN Fisika kali ini dimulai dari, Sekarang. Silahkan di jawab. " tambah ketua pengawas tersebut.

Ruangan tersebut langsung terasa hening dan sepi. Hanya terdengar suara gesekan kertas yang di bolak – balik dan bergesekan dengan alat tulis. Semua peserta yang ada di dalam ruangan terlihat fokus terhadap kumpulan soal yang ada di hadapan kami masing – masing. Soal – soal tersebut memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam menjawab.

*****

" Pak zam belum balik Laoshi? Tadi katanya Cuma sebentar aja. " Tanya Mas Bejo begitu dia kembali dari toilet yang berada di dekat lobby hotel.

Karena sehabis aku, mas Juna dan juga Reihan masuk Lift untuk naik ke lantai empat, Pak Zam juga beranjak pergi menemui perwakilan panitia pelaksana OSN di lantai dua. Dan hingga saat ini, pak Zam belum kembali ke lobby.

" belum Jo. Tadi sehabis beliau naik ke lantai dua, beliau belum ada balik lagi ke sini sampai sekarang. Mungkin sebentar lagi. Kita tunggu aja disini dulu. " jawab Laoshi sambil membaca koran pagi ini yang tergeletak di atas meja depan Laoshi dan Hyunbin.

" itu pak Zam baru keluar dari lift. " sahut Hyunbin tiba – tiba sambil menunjuk ke salah satu pintu lift yang berada di dekat lobby terbuka, dimana pak Zam keluar dan sedang berjalan ke arah Laoshi, Hyunbin dan juga mas Bejo.

" gimana pak? Tadi bahas apa sama Panitia? Gak ada masalah apa - apa kan pak? " tanya Laoshi pada Pak Zam saat beliau duduk di dekat Hyunbin.

" semuanya baik - baik  aja kan pak? Atau ada masalah? " kali ini mas Bejo yang ikut bertanya dengan nada khawatir.

" gak papa. Kalian tenang aja, semuanya baik – baik saja. Tadi bapak Cuma membahas masalah kondisi Dirga yang harus mengundurkan diri dari babak semifinal ini karena masih dalam tahap penyembuhan di rumah sakit. " jawab Pak Zam.

" memangnya mereka gak tau apa alasan Dirga mengundurkan diri dari babak semifinal hari ini? " tanyak Mas Bejo.

" mereka tau. Hanya saja, mereka sangat menyayangkan Dirga yang gak bisa ikutan babak ini karena hanya dia satu - satunya yang memiliki nilai nyaris sempurna di bidang Fisika dan itu sebenarnya jadi peluang yang sangat besar untuk kita bisa meraih juara satu di OSN ini dan mengikuti IPHO. " jawab pak Zam seraya menjelaskan pada Mas Bejo, Laoshi juga Hyunbin.

304 TH STUDY ROOM 01 (FAN FICT) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang