Sudah cukup lama waktu berlalu sejak Rieva dan Reihan pergi berangkat ke Jerman dan Swedia untuk mengikuti IBO dan IPHO yang berada di dua negara tersebut. Dan sejak itu juga, aku sama sekali tak pernah berhubungan atau mengubungi mereka berdua di sana.
Aku tak ingin menghubungi mereka berdua terlebih dahulu, hanya karena aku tidak ingin menganggu konsentrasi mereka berdua, yang sedang berjuang di sana. Jika aku hitung – hitung, seharusnya dalam beberapa hari ke depan, mereka berdua sudah pulang kembali ke Indonesia.
Aku sampai saat ini masih tetap saling berhubungan dan saling bertukar kabar antara satu sama lain dengan Irene, walau kami berdua sangat jarang bertemu yang di karena kan sekolah kami berdua yang berbeda.
Irene bersekolah di Santa Maria dan aku yang bersekolah di Smansa. Sedangkan dengan anak – anak Binusvi yang lain, pak Zam, Laoshi dan juga Hyunbin yang baru saja masuk di dalam grup chat OSN Fisika, kami sering berhubungan di chat grup.
Apalagi Laoshi dan juga Hyunbin yang saat ini sedang berada di Korea sama sekali tak pernah membiarkan kami semua saling lost contact dan tidak ada kabar sama sekali dengan mereka berdua.
Mereka berdua selalu meramaikan grup chatting kami dengan chat – chat dari mereka berdua, sehingga aku bisa sedikit mengetahui kabar dan juga kondisi terbaru dari Mas Bejo, mas Juna, Dirga, pak Zam, Laoshi dan juga Hyunbin dengan semua pesan yang mereka kirim kan di dalam grup chatting kami semua.
Walau pun memang, sebenarnya, aku tak pernah lagi bertatap muka dengan mereka semua semenjak kami mengantarkan Reihan ke bandara beberapa hari yang lalu saat dirinya hendak berangkat ke Jakarta dan menuju Swedia setelahnya.
Tapi aku sempat sedikit merasa khawatir jika justru keributan dan kehebohan kami semua di dalam grup chatting yang selalu bertukar kabar di dalam grup chat, kami semua malah justru akan menganggu konsentrasi Reihan yang sedang berjuang di IPHO yang berlokasi di Swedia.
*****
Baru saja aku memikirkan tentang bagaimana keadaan Rieva dan Reihan yang sedang berada di Jerman dan Swedia. Tiba – tiba saja Rieva menghubungi ku di grup chatting yang hanya berisikan tiga orang. Yaitu aku, Rieva dan juga Irene.
Rieva mengabarkan jika dirinya akan tiba di Indonesia besok pagi, dan akan langsung menuju ke Pekanbaru ketika sore harinya.
Sehingga dirinya langsung berinisiatif untuk mengajak ku dan juga Irene untuk saling bertemu besok lusa setelah dirinya tiba di Pekanbaru. Sekaligus untuk menceritakan semua yang di alami oleh dirinya di sana pada kami berdua. Aku dan Irene pun serentak menyanggupinya.
Apalagi mengingat jika besok lusa adalah hari minggu. Sehingga aku dan Irene bisa untuk bertemu dengan Rieva dalam waktu yang cukup lama sembari dirinya bercerita tentang semua yang terjadi di Jerman dan pengalaman – pengalaman dirinya selama di sana.
Mendengar kesanggupan yang aku dan Irene lontarkan di dalam grup chatting kami bertiga, Rieva pun langsung berjanji akan menjemput kami berdua jam sepuluh pagi dan mengajak kami ke cafe langganannya untuk mengobrol dan mendengarkan semua cerita dari dirinya tentang IBO. Aku dan Irene pun setuju usul Rieva barusan dan tinggal menunggu dirinya datang.
*****
" Des. Gue berhasil nyabet mendali emas di IBO! " seru Rieva dengan heboh.
Begitu dirinya dan juga Irene menjemput ku dengan mobil Rieva, dan bertemu dengan diri ku di halaman rumah ku untuk pertama kalinya setelah beberapa lama kami bertiga tak bertemu sejak mengantar Rieva ke Bandara saat dirinya menuju ke Jakarta untuk persiapan IBO beberapa hari yang lalu.
Aku yang saat ini sedang di peluk dengan erat oleh Rieva pun, langsung saja melirik ke arah Irene yang saat ini berdiri tepat di samping Rieva dengan pandangan yang sedikit terkejut dan bingung harus bersikap seperti apa saat ini pada Rieva sembari meminta saran pada Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
304 TH STUDY ROOM 01 (FAN FICT) (Completed)
Fiksi Penggemar~(TAMAT)~ Cerita yang berasal dari Web*toon dengan penulis adalah Felicia Huang. Saya hanya membuat fanfiction yang berdasarkan imajinasi saya sendiri. Bercerita tentang seorang gadis yang bernama Desyca Taniadi yang berhasil masuk kedalam karantin...