" Ren, elo sabtu ini sibuk gak? Atau elo ada Janji sama orang? Atau elo mau pergi ke mana gitu sabtu ini? Ada gak Ren? " tanya ku beruntun dan memberikan banyak pertanyaan pada Irene, begitu dirinya mengangkat telepon dari ku. Bahkan dirinya belum buka suara sama sekali.
" Ya elah. Sabar kali Des. Gue belum juga buka mulut, elo udah nyerocos aja sih. Lagian, nanya nya ke gue itu satu - satu dong. Gue bingung kali mau jawab yang mana duluan. Kenapa sih emangnya Des? Tumben amat elo nanyain gue segitunya. Beruntun banget. " sahut Irene heran dengan ulah ku barusan.
" Elo nginep di tempat gue ya sabtu ini, Ren. " ujar ku pada Irene dengan suara sedikit memelas.
" Dih, Tumben amat elo ngajak gue nginep di kost elo. Biasanya juga elo yang ke sini sekalian nginep di sini sambil jalan - jalan di Jakarta. Kenapa sih emang Des? gak biasanya elo minta gue yang nginep di sana. " tanya Irene penasaran dengan permintaan ku yang tak biasa ini.
" Gak papa. Pengen aja elo nginep tempat gue sekali kali. Ya? Kan elo jarang banget nginep di kost gue Ren. Ya Ren? Ya? " ujar ku mencoba untuk tertawa sebiasa mungkin. Di tambah lagi, Irene memang sangat jarang bermalam di kost ku karena sering kali aku yang ke Jakarta untuk menemui dirinya.
" Ya udah, iya. Ntar sabtu gue ke sana deh. " putus Irene dan membuat ku terpekik senang.
" Yeah! Thanks Irene. Baik deh. " balas ku tertawa senang. Setidaknya kesedihan ku akan berkurang satu dengan adanya Irene bermalam di kost ku guna menemani ku di sini sabtu ini.
*****
" Dah, Desyca Taniadi. Apa yang elo mau ceritain sama gue sekarang? " tanya Irene begitu dirinya duduk di hadapan ku saat kami tiba di salah satu cafe yang berada tak jauh dari kost ku.
Irene memang sudah sejak siang tadi tiba di kost ku dari Jakarta, sehingga aku langsung saja berinisiatif untuk mengajak dirinya makan malam di cafe ini, yang berada tak jauh dari tempat kost ku dan juga mas Juna. Irene pun dengan senang hati mengikuti kemauan ku untuk ke sini.
" Cerita apaan sih, Ren? " tanya ku mencoba mengelak dari pertanyaan Irene dan mencoba untuk tetap tenang sembari memainkan minuman ku dengan sedotan yang sejak tadi ku gigiti.
" Jangan pura - pura bego deh Desyca Taniadi. Gue itu temen elo dari kapan tahun. Udah lama, dan gak sehari dua hari kita temenan. Pertama. Gak biasanya elo minta gue nginep di tempat elo. Ke dua. Di mana mas Juna? Biasanya elo bareng mulu sama dia. Tuh anak hobi banget ngintilin elo ke mana - mana. " ujar Irene panjang lebar.
" Ke tiga. Kenapa barang - barang di kost elo makin sedikit? Mana barang - barang elo yang lain? Des, elo gak apa - apa kan? Elo tau kan? Kita berdua udah pernah kehilangan Rieva. Jujur, gue gak mau kehilangan elo juga Des. " tambah Irene lagi dengan nada yang amat serius dan membuat ku akhirnya luluh seraya mencoba untuk menjelaskan semua yang terjadi pada dirinya.
" Pertama, gue minta elo nginep di sini buat nemenin gue Ren. Gue mau pamitan sama elo. Ke dua, kenapa semua barang gue udah banyak yang gak ada, ya karena itu tadi. Gue mau pamitan sama elo. Tiga hari lagi, gue bakal balik ke Pekanbaru. Dan kemungkinan besar gue gak akan balik lagi ke sini. Ada hal yang harus gue lakuin di sana. Lagian gue udah di tunggu sama orang tua gue buat balik saat ini ke Pekanbaru, Ren. Gue udah janji sama mereka berdua buat balik ke Pekanbaru. " jelas ku panjang lebar dan berhasil membuat Irene membelalakkan ke dua matanya dengan maksimal.
" Dan untuk pertanyaan elo di mana mas Juna. Jujur aja, gue sama sekali gak tau. Terakhir kali gue ketemu sama dia sekitar tiga minggu yang lalu. Dia bantuin gue ngurus berkas dan semua urusan kampus gue yang terakhir. Dan semenjak itu gue sama sekali gak pernah ketemu sama mas Juna lagi. " tambah ku lagi dan semakin membuat Irene memandang ku dengan lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
304 TH STUDY ROOM 01 (FAN FICT) (Completed)
Fanfiction~(TAMAT)~ Cerita yang berasal dari Web*toon dengan penulis adalah Felicia Huang. Saya hanya membuat fanfiction yang berdasarkan imajinasi saya sendiri. Bercerita tentang seorang gadis yang bernama Desyca Taniadi yang berhasil masuk kedalam karantin...