" Permisi Pak. Maaf menganggu waktunya. Saya mau memanggil Desyca Taniadi. " ujar salah satu siswa setelah mengetuk pintu kelasku di SMAN 1 Pekanbaru.
" ada apa? Kalau tidak begitu penting lebih baik saat istirahat saja. Saat ini dia sedang dihukum karena tidak mengerjakan tugas dari saya. " sahut pak Sudiro, guru biologiku yang saat itu sedang mengajar di kelasku, dan membuatku berdiri di depan kelas seorang diri. Seorang diri.
" maaf pak. Tapi Desyca di panggil bu Nurul untuk menghadap beliau sekarang di ruangan kepala sekolah. " ujar siswa itu sambil menyebutkan nama kepala sekolah kami, bu Nurul Arifin Huda.
" ya sudah. Sana Desyca. Tapi ingat. Kamu besok harus menyelesaikan tugas itu dan kumpul di meja saya jam 7 pagi. " dengan berat hati akhirnya pak Sudiro membiarkanku pergi setelah memberiku banyak tugas untuk dikumpulkan besok, dan dengan segera aku melesat pergi keluar kelas dan meninggalkan pak Sudiro dan teman - temanku di kelas.
*****
" Desyca, mulai besok kamu tidak usah datang ke sekolah. " ujar bu Nurul begitu aku duduk diruangan beliau.
" Hah? Loh apa salah saya bu? Kok saya di pecat jadi siswa disini? Yah ibu kok tega sih pecat saya jadi murid? Saya sedih nih bu. Saya janji deh bu bakalan on time ngumpulin tugas dari guru guru. " tanyaku ribut sendiri.
" ngomong apa sih kamu nih. Ngawur kamu. Mana mungkin ibu mecat kamu jadi siswa disini. Rugi di ibu dong. Maksud ibu, kamu besok itu gak usah masuk sekolah karena kamu besok akan ke karantina OSN cabang mata Pelajaran Fisika di Hotel selama 40 hari. " jelas bu Nurul sambil tertawa.
" What? Ibu serius? Saya lolos ketingkat nasional? Kok bisa sih bu? " tanyaku heran sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal.
" iya. Kamu satu satunya murid sekolah kita yang lolos ke OSN di cabang Fisika. Dari lima siswa di cabang fisika provinsi Riau hanya kamu sendiri perempuan dan dari luar Binusvi, sedangkan empat siswa lainnya perwakilan dari SMA Binusvi. Makanya ibu gak mungkin mecat kamu jadi murid. " jawab bu Nurul yang membuat memikirkan ide untuk lepas dari tugas pak Sudiro.
" tapi saya ada tugas dari pak Sudiro bu untuk tugas, besok pagi harus dikumpulkan." Ujarku pura – pura sambil memasang wajah sedih.
" kamu tenang aja. Nanti ibu yang bicara dengan pak Sudiro untuk memberi nilai walau kamu tak mengumpulkan tugas karena mulai besok hingga 40 hari kedepan kamu izin sekolah. Jadi kamu bebas dari tugas dan ulangan sekolah. " sahut bu Nurul yang membuatku nyaris berteriak kegirangan. Akhirnya lepas tugas dan bisa bolos sebulan lebih, pikirku.
*****
" Desyca, kamu tau bagaimana sekolah Binusvi itu? " Tanya Bu Nurul sesaat sebelumku keluar dari ruangan beliau.
" sekolah elite, mahal, bertaburan orang - orang kaya? "
" ya memang, tapi lebih jauh lagi, Binusvi itu adalah sekolah terbaik yang mengumpulkan murid - murid terbaik di penjuruh Riau dan membuat mereka nyaris selalu memenuhi kontingen delegasi dari Riau dalambidang apapun. Baik itu saintek atau olahraga. Tapi, melihat kamu bisa bersaing dengan mereka, ibu menganggap kamu sama jeniusnya dengan mereka. Jangan kecewakan ibu di sini Desyca. " Ujar Ibu Nurul sambil tersenyum dan membuatku merasakan beban yang sangat berat menumpuk di bahuku saat ini.
" Semoga Desyca Hokki lagi deh bu. " sahutku seraya meringgis mengingat bagaimana teman satu timku kelak.
*****
" Desyca ya? "
" eh iya. Sorry, siapa ya? " tanyaku saat tiba - tiba ada yang menegurku saat aku baru saja selesai registrasi di resepsionis hotel tempat karantina untuk OSN di laksanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
304 TH STUDY ROOM 01 (FAN FICT) (Completed)
Fanfiction~(TAMAT)~ Cerita yang berasal dari Web*toon dengan penulis adalah Felicia Huang. Saya hanya membuat fanfiction yang berdasarkan imajinasi saya sendiri. Bercerita tentang seorang gadis yang bernama Desyca Taniadi yang berhasil masuk kedalam karantin...