CHAPTER 05

1.5K 101 4
                                    

" yang lain mana Mas? Gak ada yang gue kenal nih mas. " tanya ku pada mas Juna begitu kami baru saja sampai di hotel Melati dan tidak menemukan tanda - tanda kemunculan Mas Bejo, Dirga dan Reihan di sini. Yang ada hanya perwakilan dari provinsi – provinsi lain yang tak ku kenal. Rieva dan Irene pun belum terlihat batang hidungnya.

Memang sepertinya aku dan Mas Juna datang terlalu cepat ke sini, masih ada waktu sekitar empat puluh lima menit lagi sebelum waktu registrasi dan lima belas menit kemudian, OSN akan serentak di mulai. Apalagi mengingat mas Juna yang tadi lumayan ngebut membawa mobil. Mas Bejo pernah mengatakan padaku bahwa mas Juna memang seringkali ngebut jika membawa Mobil. Walau tak seugal - ugalan Reihan.

" gak tau. Palingan juga mereka belum dateng. Gue ngubungin mereka deh. Elo di sini aja. Siapa tahu mereka datang. " sahut mas Juna sambil mencoba menelepon salah satu dari mereka bertiga untuk menanyakan di mana posisi mereka bertiga, karena kebetulan Mas Bejo, Dirga dan Reihan memberitahu di grup chat bahwa mereka berangkat bersama naik mobil Reihan.

Baru saja mas Juna beranjak pergi meninggalkanku untuk menghubungi mereka bertiga, aku di kejutkan oleh kedatangan Pak Zam dan Laoshi yang juga di temani oleh Hyunbin. Aku langsung membereskan pakaianku untuk menutupi bekas kecelakaan yang masih sedikit membiru dan bekas yang menimbulkan curiga. Aku tidak ingin mereka bertiga mengetahui apa yang terjadi tempo hari di depan Hotel.

Kebetulan hari ini aku memakai kemeja putih yang memiliki lengan panjang sehingga memar di tanganku tak terlihat. Karena setiap peserta OSN di wajibkan untuk memakai kemeja putih dan celana ataupun rok berwarna hitam. Sedangkan jas khusus untuk tim Riau aku simpan di dalam tas ranselku.

Jas yang kumaksud adalah jas yang dipakai setiap peserta OSN untuk mengenali dia berasal dari salah satu Provinsi peserta OSN dan menjadi ciri khas setiap provinsi. Untuk tim OSN Provinsi Riau kali ini, jas yang kami terima berwarna merah dengan aksen batik khas Riau. Bukan untuk tim Fisika saja, jas ini juga di peruntukan untuk semua perwakilan Provinsi Riau di setiap cabang OSN yang di perlombakan.

" dimana yang lain Desyca? Kenapa kamu sendirian? " tanya Hyunbin mewakili pertanyaan dari Pak Zam dan Laoshi.

" tadi saya sama Mas Juna, Ge. Trus mas Junanya lagi nelpon yang lain. Soalnya mereka bertiga belum datang. " jawabku sambil cengengesan karena Laoshi memberikanku satu bungkus Burger dari restoran cepat saji ternama untuk sarapan Laoshi yang tak dimakannya dan langsung ku terima dengan senang hati.

Cukup lama aku menunggu Mas Juna kembali setelah menelpon mereka bertiga, namun Mas Juna tak kunjung kembali ke tempat aku, Laoshi, Hyunbin dan Pak Zam menunggu. Sampai akhirnya kami dikejutkan oleh teriakan seseorang cowok yang seumuran denganku sambil melambaikan tangannya kearah kami berempat yang membuat beberapa pasang mata menoleh ke arah kami.

" hai semuanya. " teriak cowok yang tak kukenal itu sambil berjalan cepat ke arah kami begitu menemukan posisiku, Laoshi, Pak Zam juga Hyunbin. Disusul oleh Dirga, Mas Bejo dan Mas Juna di belakangnya. Mereka semua sudah memakai Jas merah yang menjadi penanda tim Riau. Membuatku sedikit bertanya – tanya siapa cowok ini.

" kenapa baru datang? " tegur Laoshi, karena mengingat 20 menit lagi kami harus sudah melakukan registrasi untuk memulai OSN.

" maaf Laoshi. Tadi Dirga kesiangan bangun. Jadinya mereka berdua terpaksa nungguin Dirga mandi dan siap - siap dulu baru berangkat kesini. " ujar Dirga dengan wajah yang sangat bisa ku pastikan sangat berharap Laoshi tak memarahi mereka. Karena kami semua sepakat bahwa saat melihat Laoshi marah, itu sangat menakutkan.

Aku pun mendekati mas Bejo yang kebetulan berdiri paling dekat denganku dan menanyakan tentang cowok yang sekarang berada dilingkaran tim Fisika ini serta menanyakan dimana keberadaan Reihan yang masih tak tampak sampai sekarang.

304 TH STUDY ROOM 01 (FAN FICT) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang