CHAPTER 15

1.1K 82 46
                                    

" Hallo? "

" ..... "

"iya betul, ini dengan saya sendiri. "

" ..... "

" jam berapa akan di umumkan? "

" ..... "

" baiklah kalau begitu. Kami akan segera ke sana sekarang juga. Terima kasih banyak atas informasinya. "

*****

" ada apa pak Zam? Siapa yang menelepon? " tanya Laoshi penasaran begitu dirinya melihat Pak Zam menutup sambungan teleponnya dengan sang penelepon.

Mereka masih berada di ruang rawat Dirga bersama Dirga, Hyunbin dan kedua orang tua serta kedua kakak angkat Dirga.

Setelah sebelumnya Laoshi menceritakan bahwa Dirga adalah keponakan kandungnya. Anak dari Cie Susan, kakak perempuannya sambil menyerahkan hasil tes DNA kepada keluarga angkat Dirga.

" panitia OSN yang menelpon tadi. Rupanya, pengumuman pemenang OSN akan di umumkan langsung setelah mereka selesai babak Final. Maka dari itu, seluruh tim baik itu mentor atau pun rekan satu tim di minta untuk datang dan menyaksikannya. " sahut pak Zam menjawab pertanyaan Laoshi yang sepertinya juga menjadi pertanyaan semua orang yang sedang berada di sana saat ini dan mendengar pembicaraan pak Zam tadi.

" kalau begitu, lebih baik sekarang saja kita ke sana. Sekalian mengajak mereka berempat ke sini. " ujar Laoshi segera menyahut ucapan pak Zam barusan.

" aku ikut ya Pak Zam, Laoshi, Ge. Aku pengen tau hasil pengumumannya juga. " ujar Dirga dengan tiba – tiba dan malah mengejutkan semua yang berada di dalam ruangan.

Tentu saja semua yang ada di sana tau dengan sangat, bahwa kondisi Dirga saat ini belum cukup kuat untuk pergi keluar kamar sendiri tanpa bantuan kursi roda.

" Gak bisa Dirga sayang. Kamu tahu persis bagaimana kondisi kamu sekarang kan. Kamu gak bisa sembarangan keluar dari kamar dan beranjak dari tempat tidur. Apalagi sampai harus ikut ke hotel. " ujar ibunya sambil mengelus kepala Dirga dengan perasaan sayang.

Dirinya sangat khawatir dengan kondisi kesehatan Dirga jika Dirga tetap memaksa ingin pergi keluar dari rumah sakit dan ikut dengan Pak Zam juga yang lain.

Laoshi yang melihat hal itu pun tanpa sadar langsung menyunggingkan senyumnya. Dalam hati, dirinya sangat bersyukur Dirga mendapatkan keluarga angkat yang sangat sayang kepadanya dan bisa merawat Dirga hingga sekarang tanpa membeda - bedakan antara Dirga dengan kedua kakak angkatnya, Andre dan Angga.

" benar kata Ibumu Ga. kamu istirahat saja di sini. Biar Laoshi, Pak Zam dan Gege yang pergi untuk menyusul mereka berempat. Nanti akan Laoshi kabari siapa yang lolos ke IPHO dari mereka berdua. " sahut Laoshi menyetujui ucapan Ibu angkat Dirga yang melarang Dirga untuk beranjak pergi dari ruang rawatnya.

Walau kini Laoshi tahu dan sangat paham bahwa statusnya saat ini adalah paman kandung dari Dirga, tapi dirinya merasa aneh jika Dirga menyebut dirinya paman atau om. Dia lebih menyukai di panggil Laoshi oleh Dirga sama seperti yang lain memanggilnya.

Perkataan Laoshi dan ibu angkatnya mau tak mau membuat Dirga dengan berat hati harus menganggukan kepala dan menyetujui semua ucapan mereka berdua agar dirinya tak pergi kemana – mana dulu untuk saat ini dan beristirahat di rumah sakit saja.

Dirga juga sebenarnya sadar betul, bahwa keadaan dirinya masih sangat tidak memungkinkan untuk keluar dari ruangan ini secara sembarangan. Bagaimana pun juga dirinya memang masih merasa belum kuat untuk keluar rumah sakit.

" ya udah deh. Tapi janji ya Laoshi harus kasih kabar secepatnya. Aku benar – benar penasaran tentang hasil pengumuman OSN kali ini. " putus Dirga. Laoshi pun akhirnya mengiyakan permintaan keponakannya ini.

304 TH STUDY ROOM 01 (FAN FICT) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang