Ekstra chapter -Elang dan Nabila-

56 9 0
                                    

Setelah kecelakaan itu, Elang jarang keluar rumah. Ia sedikit trauma dengan jalanan. Walaupun setiap hari, ia kesekolah lewat jalan sih. Tapi tetap saja ia was-was.

Kata dokter, Elang dalam beberapa hari lagi ia akan pulih dari amnesianya. Elang hanya menanggapinya dengan tersenyum, tak tau harus memberi respon apa.

Mungkin ini adalah hari terakhir Atha datang kerumah Elang. Selama masa pemulihan, Atha selalu berada di rumah Elang, membantu Elang juga untuk mengingat kembali.

Dan saat ini, Elang sudah sepenuhnya pulih dari amnesia sialan itu.

"Thanks Tha"

"Iya Lang. Kalo gitu, gue pulang ya. Dan jangan hilang ingatan lagi, kalo sampe itu terjadi, gue gak bakal bantuin lo"

Elang terkekeh pelan. Ia melihat Atha beranjak dari duduknya. "Gue antar pulang mau?"

"Elah baru aja sembuh, udah pake lo-gue an aja. Padahal sebelumnya, 'Atha, mau aku anter pulang nggak?', bisa langsung lenyap ya? Heran deh" Atha menggelengkan kepalanya bingung.

Tapi, ia juga senang melihat Elang sudah sembuh dari amnesianya.

"Yaudah sih ya, mau nggak nih?"

"Nggak usah deh kali ini. Gue mau pulang sendiri aja"

"Hati-hati ya Tha"

"Iya Lang. Bay"

Elang tersenyum menanggapi. Ia duduk disofa dan menyalakan televisi.

Ponselnya berdering.

+6248*******

Hay.

Elang menaikkan alisnya sebelah, bingung.

Dari profilnya sih kayaknya kenal. Ia langsung menge-save nomor tersebut yang ia yakini adalah nama dari cewek ini.

Elang: Lo Nabila kan?

Tak lama, pesanpun muncul kembali.

Nabila: Iya. Aku Nabila. Maaf udah ngechat kamu.

Elang: santai aja. Lo kelas apa?

Nabila: kelas sebelah.

Elang: mau ketemuan nggak? Haha

Nabila: sebentar aja. Soalnya aku malu.

Elang: sekarang aja gimana?

Nabila: boleh. Di taman Cindeki ya...mau nggak?

Elang: oke deh. Otw nih ya

Baru aja sembuh, udah ada penggemar aja, haha.

Elang bersiap-siap dan menuju garasi mengambil mobil. Iya, dia sudah ingat bagaimana cara mengendarai mobil.

Ia meringis saat tak adanya motor sport. Aish, gara-gara gue motor sportnya jadi bonyok.

"Eh Lang, mau kemana?"

"Mau ke taman Kak" balas Elang pada Cyra.

"Ketemuan sama siapa? Tasya?"

"Seingetnya gue, kita udah putus"

"Hah? Seriusan?"

"Iyalah. Gue mau nemuin cewek lain, haha"

Cyra memutar bola mata malas. "Yaudah sana hati-hati. Sekalian tuh mobilnya ronjod-in lagi" sindirnya.

Elang hanya tertawa lalu masuk kedalam mobil. "Bay kakak"

"Iuh"

Elang tersenyum kemudian berlenggang pergi.

(1) Sel On The Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang