(1) Sel On The Love [Completed]

(17) Bolos

'Mengenalmu adalah anugrah bagiku. Mungkin bagimu mengenalku adalah kesialan'

~♡~

[Warning: Sekedar informasi, buat yang sempat baca Candy'S di akun LarasR_, sekarang udah ada versi E-booknya loh. Kelanjutan ceritanya udah di E-book. Di beli ya di Play Store, harganya 30k dengan 86 halaman. Mahal? Ehm]

***

"Kita mau kemana, sih?"

Cowok yang diajak bicara hanya mengedikkan bahunya. Sungguh, Atha sangat kesal sekarang. Elang tidak memberi taunya kemana mereka akan pergi. Tentu membuat Atha sedikit was-was. Apalagi bisikan Elang tadi sukses membuat pipi Atha merah.

Elang dengan kegiatannya yang masih menyeretnya, membuat Atha pasrah saja. Langkah lebar Elang yang tidak menyamai langkah Atha dan membuat Atha berhenti.

"Kenapa Tha?"

"Bisa santai aja nggak, gue kewalahan nih. Capek tau!"

Elang menghiraukan keluh kesah Atha dan segera mengambil motornya yang ada dipojok parkiran. Apalagi yang bisa dilakukan Atha? Tentu mengumpati Elang dengan kata-kata yang kasar.

Lalu dengan tidak senonohnya, Elang memberikan helm-nya pada Atha.

"Lah, lo nggak pake helm?"

"Biar lo aja yang make"

"Kok gue yang make sih, kan punya lo"

"Keselamatan lo lebih penting Tha"

"Terserah lo deh"

Atha tidak tau jalan pikiran Elang bagaimana. Ia bukan seorang peramal apalagi dukun, mana bisa ia membaca pikiran orang lain. Ia butuh penjelasan langsung.

"Cepet naik"

"Nanti kalau ada polisi gimana?"

"Nggak masalah buat gue"

"Kok, lo berubah sih"

"Berubah apanya? Gue masih berwujud dan anggota badan gue masih lengkap"

"Yang gue maksud, sifat lo berubah jadi dingin"

Elang tersenyum dalam hati. Ia sengaja bersikap dingin padanya. Ingin tau reaksi Atha bagaimana. Ternyata begini.

"Hahah, cieeee. Nggak kuat aku cuekin ya...ngaku aja deh Tha"

Detik selanjutnya, wajah Atha berubah menjadi datar membuat Elang tertawa lebih keras. Wajah senang Elang sudah tercetak dimukanya. Atha yang melihat itu lega, ia sedikit takut jikalau Elang marah padanya. Alasannya? Iapun tak tau.

Kembali ketujuan awal, Atha sudah nemplok dibelakang Elang. "Pegangan Tha, takut jatuh"

Atha menggelengkan kepalanya. Elang tersenyun miris. Dan sebuah ide jahatnya muncul. Ia melajukan motornya dengan cepat yang dengan reflek Atha melingkari pinggangnya.

"DASAR NYARI KESEMPATAN DALAM KESEMPITANNNN!!" Teriak Atha.

Elang tidak peduli dengan teriakan Atha. Ia sibuk mengendarai motornya. Mengajak Atha kesuatu tempat yang juga tidak ia ketahui kemana mereka akan pergi(?)