(1) Sel On The Love [Completed]

(28) Hanya Atha?

Aku masih dalam posisi yang sama...menunggu dan terus menunggu.

Playing AW-Lily🎵

Ada adegan kiss sedikit😅😅😅

~♡~

Atha dan lainnya tidak jadi pergi untuk mencari makan. Mereka tetap memunggu Elang sampai Elang terbangun.

Atha duduk disebelah kanan Elang sementara Tasya dikirinya.

"Lang...buka mata kamu dong" pinta Tasya.

Elang masih terdiam tanpa bergerak sedikitpun.

Namun, Atha dan lainnya terkejut saat ada suara dan pergerakan dari jari Elang.

"Ath..tha..." racaunya.

"Lang..." panggil Atha lembut.

Sedikit demi sedikit cahaya masuk melalui matanya. Perlahan namun pasti mata Elang mulai terbuka.

Atha sangat senang sampai ia tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia merasakan senyuman hangat dari bibir pucat Elang.

"A...tha??" Panggil Elang lemah.

"Gue disini Lang..."

Elang berusaha meraih tangan Atha dengan susah payah. Atha yang mengerti maksudnya langsung mengambil alih tangannya, membiarkan Elang menggenggamnya.

"Kamu...ne...patin jan...ji kamu"

Atha tersenyum. Keysha dan lainnya terkejut melihat kejadian itu. Begitu juga dengan Bintang. Sepertinya ia sangat cemburu dengan Elang.

"Kalian...siapa?"

Atha dan lainnya sangat terkejut...apa...

Dari ucapan Elang barusan, mereka semua mengerti bahwa Elang mengalami amnesia. Tapi kenapa hanya Atha yang diingat oleh Elang? Suatu kebetulan kah?

"Kita temen-temen lo Lang...lo masa nggak inget?" Ujar Cazzy.

"Teman?"

Kemudian sebelum Cazzy menjawab lagi, ada seseorang yang masuk. Mereka adalah dokter dan orang tua Elang.

"Dok...kenapa dia gak inget sama kami?" Adu Tasya pada dokter itu.

"Sebentar saya periksa dulu"

Setelah memeriksa keadaan Elang. Dokter tersebut mulai menjelaskan.

"Sepertinya, pasien ini mengalami amnesia karena kepalanya terbentur cukup keras. Lebih baik bantu mengingat dia pelan-pelan. Jangan terburu-buru" jelasnya.

"Apa anak saya bisa pulih dok?" Tanya Cantika.

"Kemungkinan bisa tetapi harus dilakukan secara pelan-pelan"

"Baik dok saya mengerti"

"Pasien bisa pulang siang nanti"

"Terima kasih dok"

Dokter itu mengangguk lalu meninggalakan ruangan itu.