(2) Mimpi

207 28 11
                                    

'Cinta itu bagaikan mawar. Indah dipandang tapi jika dirasakan akan menyakitkan'

~♡~

[Warning: Sekedar informasi, buat yang sempat baca Candy'S di akun LarasR_, sekarang udah ada versi E-booknya loh. Kelanjutan ceritanya udah di E-book. Di beli ya di Play Store, harganya 30k dengan 86 halaman. Mahal? Ehm]

***

Kini Atha tengah berada dikamar yang bernuansa paris. Atha memainkan rambutnya yang panjang itu dengan jari tangannya yang lentik.

'Hmmp'. Atha sedang memikirkan sesuatu yang menurutnya adalah cerita paling bodoh. Ia terus melamunkannya dan karena cukup lelah Athapun tertidur.

Atha memasuki gerbang sekolah SMP-nya. Wajah yang ceria kini menghiasi dirinya. Tiba tiba wajah Atha menjadi gugup. Cowok yang Atha suka kini tengah menatapnya, berpapasan.

"Hay, Tha" ucapnya yang membuat Atha serasa terbang. Padahal cuma kata 'hay', tapi kenapa Atha begitu senang?.

Atha hanya tersenyum menanggapi cowok yang ada didepannya ini. Bukannya tidak mau menjawab hanya saja Atha tidak bisa bicara. Terlalu gugup untuk menjawab sapaannya.

Cowok itu menghela nafas. Padahal wajahnya tak menunjukkan ekspresi lelah. Ada hal lain kah yang tidak ia ketahui?

"Kamu kenapa sih?"

'Kamu'? Setau Atha cowok itu tidak suka pakai aku kamuan kecuali orang yang dianggap spesial bagi dirinya. 'Hah, gue nggak mimpi kan, dia panggil gue kamu'. Atha terlihat begitu senang.

Namanya Bintang. Sama seperti namanya, dia punya punya wajah putih nan tampan. Tubuhnya tinggi dan memiliki gaya rambut yang menurut Atha sangat terlihat keren.

Bagaimanapun juga, Bintang adalah cowok populer disekolahnya. Tak heran jika semua anak cewek menyukai dirinya. Atha tak sadar, bahwa dirinya dengan cewek lain sama dipandangan Bintang. Namun, Atha menganggap dirinya spesial. Apa yang terjadi jika Atha bukanlah orang spesial bagi Bintang?.

Pikiran Atha buyar saat Bintang memegang tangannya.

"Ikut yuk ke lapangan basket".

Senang? Tentu saja. Pertama kali tangannya dipegang oleh seorang 'Bintang'. Pikirannnya pun mulai membayangkan kalau dia akan ditembak. Menjadi pasangan hidupnya. Atha tak bisa menahan senyumnya tatkala dia dibawa ke lapangan basket dengan bergandengan tangan.

Sesampainya disana, lapangan basket terlihat masih kosong mungkin karena ini masih terlalu pagi. Atha sangat terkejut saat Bintang mengatakan bahwa dia harus menjauhinya.

"Tolong, lo jauhin gue".

Seketika air mata Atha jatuh dipipi yang mulus itu. Lihatlah, betapa sedihnya Atha. Bintang menganggap dirinya sebagai mainan. Padahal Atha yakin kalau dia akan menjadi pacarnya. Atha kira Bintang membawanya kesini untuk memperlihatkan sesuatu yang membuat Atha bahagia.

Namun, semua itu hilang seketika. Harapannya sudah hancur. Atha tak bisa menjadi teman hidupnya. Tapi, bolehkah Atha menjadi temannya?

(1) Sel On The Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang