1 : ĥiɗɗḕɳ ṡụffẻȓ 。

5.6K 754 416
                                    

| " indah " |

Δ

"aku pulang " (name) membuka pintu sembari sedikit berteriak agar keluarga nya bisa mendengar nya

"selamat datang sayang " balas mama serupa, mama nya sedang memasak makan malam.

(name) langsung pergi ke kamarnya, menaruh tas dan mandi hingga mama nya memanggil.

"makanan sudah siap sayang, cepat turun nanti dingin!"

"baik ma" langsung keluar dan menuju meja makan.

Duduk di meja makan, berdoa bersama lalu makan.

"bagaimana hari ini? " mama membuka pembicaraan.

"hmm.. Biasa saja" mama (name) tidak tahu apa yang terjadi pada anak nya.

"bagaimana dengan teman mu?"

"baik" sudah biasa di tanya seperti ini, berbicara seolah tidak ada apa apa itu sudah rutin (name) lakukan kepada orang yang di sayanginya, terutama keluarga nya. Dia tidak mau merepotkan orang lain, Berbohong, berbohong demi kebaikan. Tidak masalah kan? Begitu pikirnya.

"ngomong ngmong soal teman, dua bocah teman mu itu dulu bagaimana kabar nya ya?" gumam mama nya (name), tentu tau 'dua bocah' tersebut. Mengingat mereka bertiga sangat dekat dan selalu bermain bersama saat masih kecil dulu.

"ya papa juga ingat, salah satu dari mereka paman nya adalah teman baik papa satu universitas dulu. Bahkan hingga sekarang " akhirnya papa mulai buka suara.

"wahh benarkah?? Si Ackerman itu ya??" ucap adik (name), Azura.

Uhuk.. Uhuk!

(name) terkejut?
Tentu saja, bagaimana tidak. Mereka berdua berteman baik sedangkan para anaknya saling bully dan dibully.

"sayang? Apa kau tidak apa apa?" ucap mama (name) khawatir, sembari menyodorkan segelas air mineral.

"ya, aku tak apa" jawab si empu

Mereka mulai makan dengan tenang dan damai.

"terimakasih atas makanan nya" ucap (name) tiba tiba

"hm? Cepat sekali, yasudah simpan piring kotor mu di tempat cuci piring"
Ujar mama

"hn"

Hmm.. Ada apa ini?

Δ

"SWITCH!!! AKU DATANG!!!"

" Hei kalau mau teriak teriak pergi ke hutan saja sanaa! " Azura terganggu.

Yah memang begitu, (name) memang memiliki topeng yang bagus walaupun tiada hari tanpa bully di sekolah semejak kelas sepuluh. Ia masih setia ceria di depan keluarga, orang tersayang seolah tak ada beban hidup.

Baginya, keluarga adalah hidup nya, rumahnya, segala nya. Tak ada yang bisa menggantikan keluarga.

Tidak mau merepotkan orang lain

"Sudah jam 7, mulai sekarang harus lebih rajin belajar. Ujian kenaikan sebentar lagii" tekad (name) berapi api.

Δ

"aku berangkat!" ujar (name) di depan pintu.

"bekal nya sudah di masukan kedalam tas, sayang?" tanya mama.

Remember (me) • | ʟᴇᴠɪ х ʀᴇᴀᴅᴇʀ х ᴇʀᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang