4 : ălḿᴓȿţ 。

4.5K 641 357
                                    

|" please "|

Dia sangat familiar

Dan aku...--

Tidak, jika memang

Dia tidak akan mengingkari janji kami.

Δ

Eren berjalan dari ruang ganti menuju lapangan basket, dia sudah sangat bersemangat karena kapten basket putra yang sekarang sudah menjadi "mantan" melantiknya menjadi kapten basket selanjutnya di karena kan mantan kapten-nya sudah ingin menghadapai ujian untuk lulus dan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Para anggota basket putra juga setuju setuju saja karena Eren memang pantas dan memenuhi syarat secara tidak langsung. Seperti berperawakan tinggi, hebat dalam pertandingan, datang tepat waktu dan tidak pernah absen dan lain lain.

Saat asyik merenung, dia tidak sengaja menabrak orang yang lebih pendek darinya.

"aduh.." (name) sambil mengelus pinggang bawahnya yang mencium lantai duluan sedangkan yang menabrak malah membentaknya.

"kalau jalan liat liat dasar buta" ujar Eren kasar dan langsung pergi begitu saja.

'tidak usah bentak bentak begitu juga, lagian kaulah yang meanabrak ku duluan_-'

Rutuk (name) dalam hati.

Awalnya (name) sedang menunggu minuman turun dari mesin minuman tapi karena mesin tersebut di letakan di samping belokan, tapi karena Eren tidak melihatnya karena (name) berperawakan hanya sebatas pundaknya akhirnya (name) tak sengaja tertabrak.

Tadinya Eren ingin menolong dan meminta maaf tapi setelah tahu uang di tabraknya adalah (name), dia tidak sudi melakukan hal itu.

(name) segera mengambil minuman kaleng nya lalu pergi kelapangan. Ternyata sudah banyak orang dan pelatih, kegiatan yang akan melelahkan pun di mulai.

Δ

(name) Point of view

"Aaarrghh..."

"Ahahahaha.."

"itu memang pantas kau dapatkan karena mendekati Eren saat kegiatan klub kemarin dasar sok cantik"

"kau beruntung karena kami tadi ingin menggunakan air cemberan, tapi karena kami sedang kasihan pada mu jadi menggunakan air dingin saja"

"hahaha.."

Mereka pasti dari kelas sebelah, Aku memang sudah mengira hal ini akan terjadi.

Aku sedang berada di dalam bilik toilet, lalu dari atas aku di siram air dingin dari atas. Sebenarnya mereka mendapat air sedingin itu dari mana sih??

Sebenarnya aku sudah pernah mengalami hal seperi ini, lalu keesokan harinya langsung membeli seragam yang baru untuk jaga-jaga agar hal seperti tidak terjadi lagi. Untungnya lagi seragam yang ku beli sama dengan seragam yang hari ini.

Setelah sudah tidak terdengar suara suara itu lagi, aku keluar segera mengambil baju di loker dan mengganti nya dengan yang kering.

Skip

"mohon perhatiannya murid murid"

Seluruh murid langsung terdiam, aku memang sedari tadi diam.

Remember (me) • | ʟᴇᴠɪ х ʀᴇᴀᴅᴇʀ х ᴇʀᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang