Tidak perlu menjauh
Karena aku tahu bagaimana
Caraku untuk mundurΔ
"Levi"suara Eren menyadarkan laki laki bermarga Ackerman yang sedang asyiknya termenung.
"hn"
"memangnya, apa yang ingin kau lakukan setelah... mendapatkan kalung itu?"tatapan jaeger masih menghadap lurus kebawah sembari bersender disamping jendela kelas.
Masih hening, belum mendapat jawaban memuaskan. Kini Eren mengalihkan netra hijau emerald terhadap orang yang lebih tua satu tahun darinya, hanya ada suara meja yang terketuk berkali kali dari si raven yang memenuhi ruangan, hanya ada mereka saja.
"hei, kau mendengarku-"
"aku hanya... Tidak ingin gadis itu menghancurkan kalungnya"Levi menghela nafasnya kasar.
"haa... Aku tidak tahu, aku hanya takut hal itu bisa terjadi"
"-jika dia menghancurkannya bukankah hubungan kita percuma?"lanjut Levi sambil menatap gelang emas berbatu mulia sapphire pemberian gadis itu dulu.
"aku tahu kau juga sepemikiran denganku... kan?"Obsidiannya menatap kearah samping, dimana Eren sedang berada.
"hm"Eren berjalan keluar kelas, sudah mendapat kemauannya kini dirinya ingin mengisi perut.
Terkadang, sebenarnya tidak begitu mengerti mengapa bisa sebenci itu dan apa perbuatan mereka bisa sebengis itu kepada gadis kesayangan mereka. Mereka kan sangat menyayanginya dulu.
Δ
"se-selamat pagi namaku (fullname), kalian bisa memanggil ku (name). Sal-salam kenal semua..."(name) membungkukan badan 45° derajat. Memperkenalkan dirinya kepada semua siswa siswi yang akan menjadi temannya nanti, semoga saja.
Ya, sekarang dirinya sudah pindah sekolah, pindah dari lingkungan kejam yang dulu, bebas.
(name) tidak datang keacara kelulusan yang diadakan pihak sekolah. Malas, itu lah yang mendeskripsikan dirinya saat itu. Sudah lebih dari satu bulan yang lalu pindah dari neraka.
Bisik bisik mulai terdengar, bersumber dari siswa siswi yang ada di kelas itu.
"baiklah (name)-san silahkan duduk di samping Reiss-san. Reiss-san, silahkan angkat tangan"Gadis bersurai pirang, bewarna mata biru laut mengangkat tangan saat diberi instruksi.
(name) berjalan ke arah meja kosong di samping jendela, lagi.
"psstt.. (name)-chan namaku Historia Reiss, Kau boleh memanggil ku Historia saja. Sesi perkenalan selanjutnya saat jam istirahat ya"Historia berbisik kepada (name) yang sedang mengantung tasnya dibagian sisi meja.
"ba-baik, salam kenal" ujar (name) sedikit terkejut.
Kegiatan belajar mengajar pun berlangsung hingga jam istirahat.
Skip
"Hey... Nama ku jean kirstein, salam kenal nona manis"seorang laki laki bernama jean memperkenalkan diri yang langsung dihadiahi senyum canggung dari si empu.
"y-ya... Terimakasih, salam kenal juga jean"(name) menggaruk pipinya canggung.
"jangan seperti itu juga dasar bodoh! Kau membuatnya takut"laki laki berkepala plontos muncul langsung memukul kepala jean dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember (me) • | ʟᴇᴠɪ х ʀᴇᴀᴅᴇʀ х ᴇʀᴇɴ
FanfictionKetika (name), hanya seorang gadis malang yang nampak bahagia menyembunyikan kebenaran di balik senyuman manisnya, namun mereka tidak mengingatnya. Perlakuan kasar yang tiada hentinya, tidak pernah membuat (name) berhenti bertekad untuk membuat janj...