previously...
Aku terlalu berisik.
∆
Dengan keberadaannya yang tepat berada di belakang pintu, saat pintu terbuka (name) tidak tahu siapa yang menggebraknya sedikit keras. Karena pintu itu akan terbuka jika didorong dari dalam.
Tapi sesuai dengan dugaan (name), siapa yang menggebrak pintu? Itu adalah Eren, pria yang tengah ia tangisi daritadi.
Sesaat pandangan mereka bertemu setelah Eren dengan cepat memeriksa menengok siapa yang ada dibalik pintu.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengapa tadi dia mendengar suara tangisan? Dan penangis misterius itu adalah wanita kesayangannya.
(name) duduk terpaku dilantai, airmatanya begitu deras dan menatap pria itu terkejut.
Ah Eren membenci ini.
Tanpa basa basi Eren langsung mendekap tubuh (name) dan memeriksa disetiap jengkal tubuh rapuh itu, adakah segores luka yang menghiasi kulitnya?
"ada apa (name)? Kau terjatuh? Bagian mana yang terluka?"suara naik satu oktaf, Eren memegang tangan (name) dan melihat kearah mata si pemilik.
Saat Eren memperhatikan keadaan nya, gadis itu mengalihkan pandangan nya kesamping. Namun alih alih Eren tidak terlihat peduli dan langsung menggendongnya. Gadis itu spontan mengalungkan tangannya pada leher Eren dan mencerna apa yang tengah terjadi.
Pria itu membaringkan (name) dikasur lalu mengambil kotak P3K didalam loker lemari yang entah mengapa Eren bisa mengetahuinya letaknya. Setelah menemukan langsung saja berlari kearah dimana (name) terbaring.
Eren juga mengambil kursi lipat dan menaruhnya disamping kasur (name) dengan begitu mengobati jadi lebih mudah.
"Eren, hentikan. Aku tidak apa"
"kau yakin?"tanya Eren, gadis yang terbaring di atas kasur hanya mengangguk pelan dan mengalihkan pandangannya.
"lalu mengapa kau menangis?"
"entahlah..."
Hening diantara mereka, masih dengan memikirkan apa yang di ucapkannya tadi salah atau benar? Karena (name) terlihat jelas tidak mau menatap kearahnya sedikit pun. (name) terlihat marah.
Mungkin Eren paham sekarang.
"(name)"
"hm"
"menurut mu kenapa aku sampai repot repot menemani mu seperti ini?"
Seperti ada panah yang menusuk hati (name), dugaan nya benar.
"tidak tahu"jawab (name) datar.
"mungkin kau dibayar seseorang untuk menjadi teman ku"lanjutnya.
"pfftt.. Kau bisa ya sampai berpikir sampai seperti itu. Aku jadi merasa bersalah"
"memangnya menurutmu siapa yang merasa bersalah disini?"
"kalau kau memang tidak merasa kerepotan setidak nya jangan menggunakan kata kata seperti itu"lanjut (name).
"jika kau memang merasakannya dan berterus terang berniat masuk kedalam kehidupan ku yang merepotkan"lanjut (name) lagi.
"lalu pendapat mu?"tanya Eren lagi.
"aku sama sekali tidak mengerti, kau boleh pergi. Dan maafkan aku telah merepotkan selama ini"
"tidak mau"jawab Eren cepat. (name) tidak menengok sama sekali.
"apakah dengan ini kau mau mendengarkan ku dulu?"gadis itu tidak menjawab, tapi perlahan duduk dipinggir kasur dan berhadapan dengan Eren sesuai yang diminta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember (me) • | ʟᴇᴠɪ х ʀᴇᴀᴅᴇʀ х ᴇʀᴇɴ
FanfictionKetika (name), hanya seorang gadis malang yang nampak bahagia menyembunyikan kebenaran di balik senyuman manisnya, namun mereka tidak mengingatnya. Perlakuan kasar yang tiada hentinya, tidak pernah membuat (name) berhenti bertekad untuk membuat janj...