Lorong tidak terlalu sepi atau terlalu ramai juga, namun harus menahan rasa malu karena menjadi bahan tontonan mahasiswa setiap (name) melewati orang orang yang berkeliaran di situ.
Hari ini (name) mengurus tentang persoalannya yang ingin cuti kuliah sementara, tapi saat sudah selesai urusannya dan ingin keluar malah harus menunduk tidak nyaman. Apalagi dengan mereka yang berbisik bisik dengan tidak tahu jarak atau bahkan akhlak.
"ah itu dia ya? Istri dari si Ackerman pengusaha kaya itu kudengar dia sedang mengambil cuti kuliah karena tengah hamil"
"perutnya besar juga ya"
"nampaknya Ackerman itu tidak bisa menahan diri ya? Ahahaha"
Wajah (name) makin memerah semakin mendengar ocehan orang sekitar dan langsung menaikan tempo berjalan meninggalkan pekarangan universitas tanpa kata, tidak mau mendengar lebih banyak lagi.
Melanjutkan niatnya untuk pergi ke kafé terdekat dari universitas, (name) ingin membeli beberapa makanan ringan, croissant contohnya.
Mata nya mengerjap lucu melihat siapa sosok didekat gerbang, ah itu Eren.
Dengan antusiasnya (name) langsung berlari kearah pemuda itu, memang janjinya Eren ingin menjemputnya, ditatapnya Eren yang ternyata sibuk menelfon seseorang tanpa menyadari eksistensinya.
(name) dengan hati hati mendekatinya lalu tanpa disengaja mendengar isi percakapan mereka.
"tidak sama sekali ahahaha kau lucu sekali Eren"
Bola mata sedikit melebar, yang keluar dari ponsel pria itu adalah suara wanita. Suaranya terdengar sangat halus dan anggun.
"tidak juga, ah kuharap kita bisa bertemu lagi ya aku merindukan mu"
Itu Eren yang berbicara, siapa yang Eren rindukan?
"ah kau ini, ya seperti dulu kita sering sekali nongkrong di kafé dekat SMA"
"benar, aku jadi teringat masa lalu"
(name) terpatung dan menggigit bibir bawahnya, mendengar percakapan antara Eren dan wanita itu, mereka mesra sekali, apa mereka sedang LDR an?
Sebelum (name) mendengar kalimat sampai jumpa dari mulut Eren, dirinya langsung berlari menjauh kebelakang lalu berjalan kearah Eren seolah dia baru saja datang.
"Eren!"(name) mengubah ekspresinya, dari yang tadinya terlihat kelam sekarang cerah.
Eren berbalik seraya menekan tombol akhiri panggilan, dari sebelum pemuda itu berbalik pun wajahnya sudah sumringah itu membuat hati (name) nyeri.
'Eren sangat menikmati waktu telfonnya ya dengan wanita itu'
"ingin mampir dulu?"tanya Eren.
"hm!"(name) mengangguk semangat, akting yang sangat totalitas.
"aku ingin mampir ke kafé itu sebentar"(name) menunjuk kafé diseberang jalan.
"ayo!"(name) meraih tangan Eren dan menggandengnya, pemuda itu terkejut atas aksi pujaan hatinya yang bikin baper.
Disepanjang jalan Eren sibuk dengan pikirannya sendiri, menahan rasa malunya yang harus dipendam sendiri dan mengalihkan pandangannya lurus ke depan karena tidak lucu tiba tiba langsung bersitatap dengan (name) dengan keadaannya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember (me) • | ʟᴇᴠɪ х ʀᴇᴀᴅᴇʀ х ᴇʀᴇɴ
FanfictionKetika (name), hanya seorang gadis malang yang nampak bahagia menyembunyikan kebenaran di balik senyuman manisnya, namun mereka tidak mengingatnya. Perlakuan kasar yang tiada hentinya, tidak pernah membuat (name) berhenti bertekad untuk membuat janj...