25 : iᶇsʋȴƫ 。

2.9K 412 304
                                    

(name) telah duduk menunggu di kafe sekitar 20 menit yang lalu untuk menantikan kehadiran seseorang. Sesekali mematung mendengar bisikan orang orang asing yang tak sengaja berlalu lalang yang berupa-

"bukan kah itu istri dari Levi Ackerman?"

"ah? Dia istri dari pengusaha muda itu? Keren sekali!"

"ah dia istri Levi Ackerman kan? Kalau tidak salah namanya (name) Ackerman"

Sesekali tersenyum canggung untuk dirinya sendiri, tidak menyangka akan setenar ini.

Selang 20 menit berlalu setelah dirinya datang, jam dinding kafe menunjukan jam 11.35 dan mereka sepakat untuk bertemu jam 11.30. Wanita itu telat lima menit.

Tuk tuk tuk tuk...

Seketika (name) mendengar suara langkah sepatu high heels makin mendekat dari arah belakang, karena wanita itu juga meminta pertemuan mereka berada di kafe bagian luar (name) menjadi sedikit gerah karena tidak bisa menikmati udara dingin AC kafe didalam.

(name) menghela nafas dan bersandar seraya mendongakan kepalanya mencari wanita itu, namun saat mencoba menolehkan kepalanya kekanan.

"Petra-san"

Petra Ral namanya, wanita yang di tunggunya sedari tadi kini tengah menarik kursi dihadapanya dengan sejuta pesona, Petra sangat cantik dengan balutan setelan daster sebetis santai sekarang. Tidak lupa dengan riasan make up yg begitu cocok bertengger diwajah itu.

(name) akui Petra memang sangat cantik, gadis itu hanya bisa tersenyum miring karena penampilannya yang begitu begitu saja setiap hariya, dia tidak terlalu bisa ber make up seperti wanita pada umumnya untuk setiap berpergian.

Seluruh urusan riasan hanya diserahkan nya ditangan Mikasa yang memang fashionable dan stylish mengingat jurusan perkuliahan dan cita citanya, Karena memang gadis Ackerman itu yang terus membantu (name) dalam berpakaian dan tampil menawan.

Apa daya dirinya hanya tahu ber atasan dan bercelana jeans panjang.

Bukan sesuatu yang mengejutkan ataupun mengkhawatirkan bila menurut orang sekitar gadis cantik sepertinya tidak tahu cara tampil cantik.

"perlu diingat bahwa kau telah merebut kekasih ku dari ku, dan kau masih memiliki muka untuk menemui ku seperti ini?"

"langsung ke intinya saja, aku tidak memiliki banyak waktu untuk berurusan dengan orang merepotkan seperti mu"desis Petra dingin.

(name) terpaku dan hanya membalas senyum canggung, dirinya jadi teringat hari kemarin ketika dirinya meminta nomor kontak Petra pada hanji melalui chat, tapi Hanji pun jelas langsung bertanya mengapa (name) tiba tiba ingin berurusan dengan mantan kekasih Levi.

Terkait retaknya hubungan mereka Hanji dan Erwin tentunya sudah tahu langsung dari Levi dengan pria raven itu hanya bisa mengusap wajahnya frustasi, kedua sahabatnya memberi tepukan di punggungnya, tanda pria itu untuk tetap sabar dan tegar.

"a-aku hanya ingin meminta tolong padamu, Levi akhir akhir ini menjadi sangat murung..."begitu mendengar nya Petra sesungguhnya tidak niat bahkan sudi membantu setelah mendengar kata kata dari mulut (name) tapi entah mengapa iya merasa tertarik dan terus mendengar kan tiap kata yang rumpang.

Kepala (name) tertunduk sendu mengingat wajah Levi yang begitu kelelahan ditambah wajah datarnya nampak lebih murung dari biasanya.

"lalu?"Petra menggoyangkan goyangkan segelas minuman bobanya yang entah kapan didapatnya. Wanita itu nampak tidak tertarik perihal tentang Levi.

"a-aku rasa..."

(name) sudah memikirkan hal ini matang matang, satu satunya cara agar keadaan suamimya kembali seperti sedia kala.

Remember (me) • | ʟᴇᴠɪ х ʀᴇᴀᴅᴇʀ х ᴇʀᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang