32 : ɾegṛḙţ 。

3.6K 479 327
                                    

Haii
Jangan lupa votenya yaa

Flashback

"kau menyukainya sayang?"tanya seorang wanita cantik, sedikit gemas melihat putrinya yang tengah asyik menatap lekat hadiah pemberiannya.

"sangat indah, cantik dan gemerlapan..."ujar putri kesayangan nya yang sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari 3 perhiasan yang berkilau kala terkena sinar mentari sore.

"dari mana Mama mendapatkan nya?"

"itu adalah barang warisan pendahulu kita"(name) yang mendengar dengan heboh menoleh antusias.

"wah benarkah? Kalau dijual pasti harganya mahal!"wanita cantik yang dipanggil Mama tersenyum lembut melihat tingkah putri sulungnya yang menggemaskan bila berapi api seperti ini

"bisa dibilang begitu, tapi jangan di jual dong"

"berikan salah satu ataupun dua barang itu jika kau merasa orang itu terhubung bagi mu"Mama mengelus pelan pipi halus (name).

"maksudnya?"(name) memiringkan kepalanya bingung, (name) kecil tidak begitu mengerti kosa kata yang belum familiar di telinga.

"jika (name) merasa terhubung dengan nya, siapa saja dengan seseorang yang (name) anggap berharga."si gadis kecil masih berkedip tanda tak mengerti.

"orang... berharga..."iris (e/c) kembali menatap dua gelang dan satu kalung yang terpatri manis di kedua tangan.

"(name) memberikan barang ini pada orang yang (name) cintai" namun si gadis kecil tidak begitu maksud Mama dan malah tersenyum riang.

"kalau begitu aku berikan ini kepada Mama, karena aku mencintai Mama!"kata (name) riang sembari menyodorkan salah satu gelang diatas telapak tangan dihadapan Mama, Mama tersenyum.

"tidak, barang ini bukan untuk Mama lagi"Mama mengacak pucuk kepala (name) gemas.

"berikan kepada orang asing yang (name) kenal, benda ini sebagai wujud rasa nyaman mu pada nya. (name) pun akan dicintai oleh siapapun"mata si gadis kecil berbinar binar mendengar nya.

"(name) ingin kan disukai oleh semua orang?"(name) mengangguk semangat.

"hm!"

"tapi suatu saat didalam pikiran (name) akan dipenuhi oleh seseorang"kata Mama lagi.

"(name) merasa senang bersama seorang laki laki. Maka berikan lah salah satu dari perhiasan ini sebagai wujud terimakasih, dia pasti akan bahagia karena (name) sangat mengapresiasi nya. Tapi jika (name) saja yang ingin menyimpan nya baik baik tidak masalah "Mama menutup tangan (name) dengan tangan nya yang lebih besar.

'laki... Laki?..'(name) belum pernah bertemu dengan laki laki selain Papa dan adik kecil imut nya yang baru bisa berjalan.

"sewaktu kecil Mama memberikan gelang hijau ini kepada Papa..."menatap lurus ke arah langit seakan menerawang jauh ingatan diantara dirinya dengan sang suami dulu.

"dan akhirnya kami menikah, itulah tradisi kita"

"woaahh"(name) mengerjapkan mata antusias.

"jadi Mama suka sama Papa lalu menikah? Berarti nenek dan kakek juga melakukan hal yang sama. Cara kerja nya kayak santet gitu ya Ma?"

"ti-tidak, bukan berarti leluhur kita tidak ada yang tidak berhasil, sayang"Mama mencubit pipi (name) gemas.

"jaminannya semua membutuhkan berjuang keras, benda itu seperti mempererat hubungan untuk mengingat pada siapa kita berjanji. Mengajarkan kita siapa yang paling berarti"

Remember (me) • | ʟᴇᴠɪ х ʀᴇᴀᴅᴇʀ х ᴇʀᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang