| "truth" |
Flashback
(name kelas 10-2, sedang berjalan di koridor. Salah satu senior meminta tolong pada (name) untuk mengantar kan berkas ke meja ketua OSIS di ruang OSIS. Ketika berjalan di belokan, dia merasa ada yang sedang membuntuti nya.
"hm? Seperti nya perasaan ku saja"
(name) lanjut berjalan, tanpa tahu bahwa memang ada seorang laki laki yang mengikuti nya."sekitar 7 meter menuju tujuan, tetap di posisi"ujar seorang laki laki misterius yang mengikuti nya (name) dari belakang.
Langkah demi langkah terus (name) lalui sampai ke tujuan, ruang OSIS.
"permisi..."kepala (name) muncul dari balik pintu, melihat penjuru ruang OSIS yang luas. Hanya terlihat laki-laki remaja bersurai hitam legam dengan gaya rambut undercut sedang membaca kertas.
'Dia mirip... Lev-chan?'
Setelah di teliti wajah laki-laki tersebut ternyata dugaan nya benar, Lev-chan nama panggilan Levi waktu mereka masih kecil.
'aaaa... Aku tidak percaya dugaan ku selama ini benar'
'ingin sekali menyapa nya, tapi apakah dia masih ingat dengan ku?'
'ah iya jangan memanggil nya Lev-chan, seperti nya dia akan marah lagi seperti dulu'
Berbagai pikiran muncul di kepala gadis bersurai (h/c), dia sangat gugup untuk menyapa. (name) berjalan dengan Langkah sedikit pelan. Dia mulai tidak fokus saking gugup nya untuk reunian mendadak dengan sahabat lama.
"permisi, Lev-"
Saat di samping Levi, seperti ada sesuatu atau lebih bisa di katakan seseorang yang tiba tiba mendorong (name) ke arah Levi.
Alhasil tentu saja (name) terdorong dan menimpa Levi, yang sekarang sudah berada di bawahnya.
Mereka bertatap muka, wajah (name) mulai memerah malu.
"ah maaf, ada dokumen dari seorang senior. Aku mengantarkan nya tadi, sampai jumpa"(name) langsung berdiri dan bergegas keluar ruang OSIS.
'aarghh apa yang telah ku lakukan!'
"oi, tunggu dulu-"
Brak!
"-gadis sialan"
Levi sangat jengkel sekarang, rasa nyeri di kepala masih berdenyut efek dari insiden barusan.
'berani berani nya seseorang mengganggu orang lain sepertiku, dasar cari mati'
Levi membenarkan kursi nya tadi dan kembali lagi melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda, nyeri di belakang kepala dia biarkan begitu saja. Kertas kertas sialan ini lebih penting daripada nyeri kepala, begitu pikirnya.
Tanpa sadar ada seseorang memperhatikan dari awal insiden tadi, dan yang memulai insiden tadi.
"hihihi... Tunggulah pembalasan ku besok"
Gadis bersurai caramel pendek sebahu terkikik jahat dari balik jendela.Δ
"psstt... Itu gadis yang kemarin aku bicarakan"
"dasar murid baru, wajah menawan bukan berarti bisa melakukan se enak jiwa pada Levi-sama! "
Berbagai olokan dan tuduhan masuk ke telinga gadis bersurai (h/c) yang tengah berjalan di lingkungan sekolah menuju ke dalam gedung kelas, namun dia tidak terlalu mendengarkannya lebih jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember (me) • | ʟᴇᴠɪ х ʀᴇᴀᴅᴇʀ х ᴇʀᴇɴ
FanfictionKetika (name), hanya seorang gadis malang yang nampak bahagia menyembunyikan kebenaran di balik senyuman manisnya, namun mereka tidak mengingatnya. Perlakuan kasar yang tiada hentinya, tidak pernah membuat (name) berhenti bertekad untuk membuat janj...