18. Ke rumah mertua

22K 1.2K 5
                                    

Pulang mengajar, Aira meminta diantar Pak Agus ke rumah mertuanya. Sudah lama dia tidak mengunjungi kedua mertuanya itu. Aira sudah meminta izin suaminya. Azzam nanti akan menjemputnya setelah pulang dari kantor jika Aira mau pulang ke rumah.

“Mama senang sekali kamu main ke sini, Aira” kata mama mertuanya mencium pipi Aira yang baru saja datang.

“Maaf, Ma. Baru bisa ke sini mengunjungi mama dan papa”ujar Aira merasa tidak enak.

“Iya, nggak apa. Mama tahu kalian berdua masih pengantin baru” goda Mama Azzam sambil tersenyum. Aira hanya tersenyum malu.

“Gimana sudah ada hasilnya belum?” tanya mama Azzam sambil melirik Aira.

Aira tahu maksud dari pertanyaan mertuanya. Bagaimana mau cepat mendapatkan anak, orang dia baru saja memberikan hak Azzam sebagai suami.

“Belum, Ma. Masih usaha” jawab Aira malu-malu.

Aira benar-benar bingung mau menjawab apa ketika ditanya mama mertuanya soal anak.

“Aira, Mama tidak menyangka kalau ternyata kamu adalah gadis yang dicintai Azzam sewaktu kuliah dulu” cerita mama mertua Aira.

Aira sedikit kaget, ternyata Mama Azzam sampai tahu. Jangan-jangan beliau tahu juga kalau anak laki-laki nya itu pernah menciumnya.

“Masa sih, Ma” kata Aira tidak percaya.

“Kalau soal wanita, Azzam nggak pernah serius apalagi sampai jatuh cinta. Dia hanya menganggap teman saja dari beberapa gadis yang pernah dekat dengannya sewaktu kuliah. Tapi yang namanya wanita, justru menganggapnya lain. Sampai Azzam bertemu gadis yang sangat tidak menyukainya. Azzam merasa heran kenapa hanya gadis itu yang tidak menyukainya. Hal itu membuat Azzam semakin penasaran...” lanjut mama mertuanya.

“Mas Azzam suka curhat dengan Mama, ya?” tanya Aira.

“Iya, Mama selalu menanyakan siapa gadis-gadis yang dekat dengannya. Karena Mama takut azzam terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Kami memang memberikan semua fasilitas yang dia inginkan, tapi tetap masih dalam pengawasan kami sebagai orang tua. Alhamdulillah. Azzam tidak seperti yang kami bayangkan. Walaupun teman-temannya suka gonta-ganti pacar, tapi anak Mama ternyata masih betah menjomblo sampai Azzam memberitahu Mama bahwa dia sudah jatuh hati dengan seorang gadis yang tidak menyukainya itu” jawab mertua Aira.

Hati Aira bergetar mendengarkan cerita mama mertuanya. Ternyata Azzam sudah menyukainya sewaktu masih kuliah dulu. Padahal dia waktu itu sangat membenci Azzam.

“Terus, Ma?” tanya Aira lagi.

“Sampai suatu hari Azzam terlihat frustasi. Dia mengurung diri seharian di dalam kamar. Mama merasa heran, tidak pernah dia bersikap seperti itu sebelumnya. Mama tanya baik-baik, sebenarnya apa yang sudah membuatnya menjadi uring-uringan begitu. Mama sangat terkejut mendengarkan pengakuan Azzam bahwa dia telah begitu lancang mencium gadis yang dia cintai, tapi justru gadis itu membencinya” sambung mertua Aira melanjutkan ceritanya.

"Aduh, mama jadi tahu kan kalau itu aku. Mas Azzam dekat sekali dengan mamanya sampai mencurahkan isi hatinya tentang masalah pribadinya" batin Aira tersenyum sendiri mendengarkannya.

“Mama sangat marah sekali mendengarkan pengakuannya. Azzam tidak menghargai hijab yang dipakai gadis itu. Azzam mengakui kalau dia khilaf melihat wajah gadis yang dicintainya dari dekat. Justru caranya seperti itu malah membuat gadis itu tambah tidak menyukai Azzam” sambung mertua Aira lagi.

Jodoh di Masa Lalu √{Complete}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang