🐾Duapuluhtiga; Timbal balik🐾

7.7K 1K 309
                                    

"Yer, gue sama Minhyun mau ke ruang musik. Lo sama Jungkook duluan aja ke kelas." Ujar Dyya.

Yerim juga Jungkook menumpang di mobil Dyya karena kedua nya tidak di ijinkan oleh Airin untuk membawa mobil tanpa orang dewasa di dalam nya. Tapi seperti nya di mata Airin, Yerim juga Jungkook tak akan terlihat dewasa.

Yerim hanya mengangguk tanpa minat. "Hati-hati, kak."

Dyya tersenyum tipis lalu menggenggam lengan Minhyun, menarik nya memasuki kolidor sekolah. Menelusuri lorong yang ke banyakan adalah teman seangkatan kedua nya.

Siapa yang tidak tau Dyya? Gadis pendiam yang tiba-tiba di cap gadis liar oleh murid-murid karena video tentang nya yang memecahkan kaca juga kejadian di kantin tempo hari. Dan sekarang, Dyya menggandeng Minhyun. Pria idaman semua gadis di sekolah. Menarik.

"Wah, Dyya nakal juga ya. Gue pikir anak nya polos." Ujar salah satu teman angkatan Dyya.

Gadis satu nya terkekeh. "Pacar nya sih kapten basket, tapi kok jalan bareng Minhyun."

"Murahan?" Kedua gadis itu kemudian terkekeh geli.

"Padahal kak Suga udah perfect banget. Kurang bersyukur aja tuh si Dyya. Pantesan kak Suga lebih sering keliatan bareng Dahyun. Emang ular si Dyya ini."

Dyya menarik nafas pendek. Minhyun mendengar semua celetukan itu, pria itu mengeratkan genggaman nya pada lengan Dyya. "Dyya itu kuat."

Seketika gadis itu menoleh, sedikit mendongak untuk menatap Minhyun. "Gue kuat?"

"Hm." Minhyun tersenyum tipis. "Oleh karena itu gue suka."

"Kalau gue nggak kuat, lo nggak akan suka?" Tanya Dyya.

Minhyun menggeleng. "Lo terlalu baik, lo terlalu santai, lo terlalu sabar, lo terlalu mengabaikan diri lo demi orang lain."

"Jadi?" Dyya masih tidak mengerti maksud ucapan Minhyun.

"Gue suka lo sebagai Dyya. Kalau lo nggak kuat, nggak masalah. Gue tetep suka karena lo Dyya. Bukan orang lain." Singkat nya.

Dyya tersenyum tipis. "Gue juga suka."

Minhyun menatap Dyya. "Sama Dyya?"

"Sama lo." Jawab Dyya seraya terkekeh kecil.

Minhyun langsung berdecak. "Ah, heart attack."

Dyya tertawa. "Gue serius, Hyun."

"Nanti aja serius nya. Gue belum mapan." Balas Minhyun acuh.

Gadis itu menatap Minhyun dalam, ia tidak mampu menjawab lagi. Seperti nya ia akan jatuh kembali.

"Kenapa? Terpesona?" Sahut Minhyun.

Dyya sedikit tersentak. "Gue baru sadar kalau lo jauh lebih tampan kalau di liat dari deket."

"Segini mah belum deket. Nanti di rumah, gue tunjukin seberapa tampan nya seorang Minhyun Ramadhan dari deket." Ujar Minhyun.

Dyya terkekeh geli. "Songong."

"Biarin." Minhyun menatap Dyya yang masih tertawa kecil, ada sedikit rasa bangga karena bisa membuat gadis itu tersenyum sampai tertawa seperti ini. "Jangan dengerin kata orang tadi."

Dyya mendelik. "Gue hidup bukan buat dengerin kata orang."

"Lalu?"

"Gue yang bakal buat mereka berkata apa yang gue mau." Jawab Dyya.

"Dyya is back." Cibir Minhyun.

Dyya kembali tertawa. Namun tawa nya itu terhenti saat melihat seseorang yang pernah menjadi bagian dari hari-hari nya di sekolah itu berjalan berlawanan arah dengan nya bersama Dahyun.

Di Jodohin ;blackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang