Vote nggak ada setengah nya dari yang baca, sad:(
.
.
.
BrukAirin tidak bereaksi apa-apa saat bahu nya di tabrak seseorang, ia malah terus berjalan tanpa melihat siapa yang menabrak nya.
"Kak Ai?"
Gadis itu seketika menoleh. "Hai?"
"Lo udah balik?"
"Iya." Balas Airin.
"Lo abis nangis?" Tanya Bobby menatap Airin.
Airin tidak menjawab apa-apa, mata nya malah kembali berkaca-kaca. Sontak Bobby panik melihat nya.
"Hey, kak, kok nangis?"
Bobby langsung menarik lengan Airin pergi dari lorong itu, ia tidak mau orang-orang melihat sisi lain Airin hari ini. Pria itu membawa Airin ke uks.
Airin duduk di tepi ranjang seraya menunduk sementara Bobby menelpon seseorang. Tak lama kemudian pintu uks kembali terbuka, menampilkan Suho yang datang dengan nafas terengah nya.
Suho menghampiri gadis itu lalu tersenyum kecil. "Kenapa?"
"Gue nggak ngerti bang, kak Airin tiba-tiba aja mau nangis tadi pas gue nabrak bahu nya." Jelas Bobby.
Suho mengangguk paham. "Lo bisa balik ke kelas, biar Airin sama gue."
"Yaudah kalau gitu, gue duluan." Pamit Bobby lalu keluar dari ruangan.
Suho menatap Airin yang menunduk di pinggir ranjang. "Masih jam 11 kok udah tumbang. Katanya mau nyari Taeyong sama yang lain nya?"
Airin memainkan kaki nya yang menggantung, ia bisa melihat Suho yang berdiri dekat di depan nya. "Belum gue temuin, gue udah kalah duluan."
Suho terkekeh lalu menarik dagu Airin agar menatap nya, ibu jari Suho menetap di pipi Airin. "Lo belum kalah, Ai."
"Belum kalah aja udah sesakit ini, gimana kalau beneran kalah." Ujar Airin pelan.
Suho menatap mata Airin dalam. "Mungkin orang liat, lo emang kalah, lo lemah dan lo cengeng. Tapi gue di sini tau kalau lo emang udah berjuang sebelum berperang, lo udah berdiri duluan saat yang lain masih duduk, lo udah berusaha terlalu keras saat yang lain masih bersantai di tempat nya. Gue tau lo kuat, dan lo nggak kalah. Lo cuman butuh istirahat. Kalau sekarang nggak bisa, besok coba lagi ya?"
Airin menggigit bibir nya seraya menggangguk. Hati nya terasa sakit. "Taehyung jahat."
"Kalau gue ini Taehyung, lo mau bilang apa ke gue?" Tanya Suho.
Airin terdiam sejenak sebelum berucap. "Gue sayang sama lo, Tae. Gue nggak mau ngelepas lo. Gue jadi cewek paling bego cuman karena pengen mertahanin lo, gue rela harga diri gue terluka cuman karena keegoisan lo, gue nggak marah meski tau hati lo bukan cuman buat gue, gue nggak nuntut apa-apa dari lo tapi kenapa lo begitu nggak ngehargain keberadaan gue? Gue kurang apa, Taee? Kurang apa? Apa gue begitu jahat kalau pengen milikin lo seutuhnya? Apa gue begitu kejam cuman karena pengen jadiin lo sandaran gue? Kalau iya, kenapa nggak bilang? Kenapa malah nyakitin gue? Sakit, Taee."
Airin menatap Suho nanar. "Gue emang kejam, gue emang jahat, gue kasar dan gue juga egois. Tapi cuman karena lo, gue jadi lemah, jadi cewek biasa yang dengan mudah nya nangis cuman karena perlakuan lo sama cewek lain."
Suho mengulas senyum tulus. "Sekarang gue bukan Taehyung, gue adalah Suho. Lelaki yang nggak terima ngeliat orang yang di sayang nya ngemis cinta ke cowok brengsek."