Hari Senin. Blackvelvet lupa, sekolah akan melaksanakan ujian minggu ini. Tapi karena kesibukan mereka kemarin, jangan kan untuk belajar, ingat ada ujian pun mereka tidak. Mau tidak mau, seminggu ini mereka tidak akan mencari masalah atau pun membalas dendam, mereka hanya akan datang untuk mengerjakan ujian lalu pulang dengan selamat selama seminggu.
Oh ya, membosankan. Namun mereka harus bertahan. Keberadaan Suho, Minhyun, Namjoon juga Jin cukup membantu blackvelvet dalam belajar, namun adanya Jungkook, Jaehyun, Sehun, Jimin dan Bobby sukses merusak semua nya.
Sekarang adalah ujian terakhir, dan blackvelvet sukses melewati hari-hari menyebalkan itu dengan sabar.
Kesembilan gadis itu tengah berada di kantin, menyegarkan pikiran mereka dari segala beban yang sudah menumpuk selama satu minggu.
"Kak, gue remedial Matek." Ujar Joya.
Gira menatap Joya tajam. "Kok bisa?"
"Bisa lah. Gue kan ngitung kancing." Balas Joya.
Soya berdecak dengan kagum. "Sama. Gue dari nomer 20 ke atas b semua jawaban nya."
Lalisa terkekeh mendengar nya. "Gue remedial B.Indo."
Yerim mendelik. "Berapa nilai?"
"Hm, 7,4?" Jawab Lalisa ragu.
"Lo orang Indonesia ngapain pelajaran nya di remed, Jubaedah." Jennie melemparkan sosis utuh di depan nya kepada Lalisa karena gemas.
Dyya menatap Jennie sinis karena yang Jennie lempar adalah makanan milik nya. "Heh, gue tau ya nilai B.Indo lo aja 5,5, masih mau ngatain yang lain, hah?"
"Lahh, kak Jen 5,5?" Seru Jean lalu tertawa. "Mending gue dong 7,8."
Jennie mendengus tidak terima. "Itu 5,5 karena gue jawab asal, lagian gue baca soal kaya baca koran. Mager gue baca nya."
"Tapi gue lebih suka Indo sih dari pada Matek. Buang waktu, hasil nya gak ada." Gumam Joya, ia tidak berani berujar keras karena itu akan memancing emosi Gira.
"Kak Gira, itu Joya ngomongin Matek kak. Katanya Matek gak guna. Buang waktu." Adu Jean dengan menunjuk Joya.
Joya melotot. "Jean breng--"
"Bukan Matek yang salah. Tapi lo yang ngitung nya gak bisa. Rumus ada buat di pahami penggunaan nya, bukan buat lo hapal terus lo gunain di setiap soal. Lo tuh harus belaj--"
"Gira, stop. Gue nggak bisa denger itu. Kapasitas otak gue udah merosot." Potong Airin, ia hanya mendengarkan. Tetapi karena Gira memulai ceramah nya, Airin tidak bisa mendengar. Yang ada ia akan pusing dan bengong.
"Tapi kak--"
"Stop, Ra. Kita punya rencana yang harus di bahas." Jennie ikut memotong ucapan Gira.
Gira hanya bisa mendengus sementara Lalisa, Yerim, Joya juga Soya tertawa melihat nya.
.
."Kak Jungkook."
Pria yang tengah main game di ponsel nya itu hanya berdehem tanpa menoleh.
Yerim menggigit bibir nya gugup. "Pinjem hp nya boleh?"
"Ntar."
Yerim menoleh ke arah dapur, ada Airin juga Soya yang tengah menatap nya tajam. Mulut Soya seolah berkata agar Yerim cepat menyelesaikan tugas nya.
Yerim dengan gelisah memegang lengan Jungkook. "Kak."
"Iya Yer, bentar."
"Kak."