🐾Duapuluhtujuh; Rumah🐾

6.4K 897 96
                                    

"Lo yakin ngundang mereka di acara itu?"

"Mau gimana lagi, udah gue undang duluan." Jawab Airin acuh.

Lalisa menarik nafas. "Tapi kak, itu kan acara tertutup."

"Biarin. Di rumah kita ini."

Jennie menyeringai. "Gue suka yang kayak gini."

Jean memutar bola mata nya malas. "Iyalah suka, orang yang ngejaga rumah kita nya nanti sampe 50 orang bodyguard muda semua. Siapa yang nggak suka coba."

"Nah, itu dia poin penting nya." Sahut Gira lalu bertos ria dengan Jennie.

Yerim menatap mereka dengan bingung. "Bukan nya kalau acara nya di rumah itu berarti kak Jungkook sama yang lain nya bakalan tau?"

"Yha mampus. Lupa." Airin menepuk kening nya. "Gimana dong?"

"Kenapa harus repot? Biarin aja mereka tau." Ujar Joya tanpa mengalihkan tatapan nya dari ponsel.

Dyya mengangguk setuju. "Iya. Kita cuman main ular tangga. Kenapa mereka nggak boleh tau?"

"Ular tangga ndasmu." Ejek Soya. "Mana ada ular tangga yang harta karun nya mobil sport sama uang 1M."

Gira bergumam. "Itu masuk judi nggak sih?"

Jennie mengangkat bahu nya. "Mana tau."

Mata Jean menyipit saat menatap Gira. "Lo nanya kayak gitu setelah 5 tahun ngelakuin itu permainan?"

"Emang gak tanggung-tanggung si Gira itu kalau bikin dosa." Ucap Soya dan langsung di lempar tutup toples dari Gira.

"Enak aja. Dosa bersama ya."

"Giliran dosa aja pengen nya bersama, pas pahala mana mau berbagi. Cih." Airin menatap adik-adik nya sinis.

Joya mendelik. "Tolong ngaca ya kau, nenek sihir."

"Heh, big kurcaci. Mana ada nenek sihir secantik gue." Balas Airin kesal.

"Ada lah, lo bukti nya." Sambung Lalisa.

Airin semakin kesal mendengar nya. "Terserah lah."

Kesembilan gadis itu memang tidak ada di sekolah, setelah kejadian di kantin saat kepala sekolah memanggil mereka ke ruangan nya, di situ lah mereka di pulangkan karena takut kembali membuat masalah yang lebih besar.

Drtt

Jean melirik ponsel nya di atas meja yang bergetar, Joya yang duduk di bawah menengok. Melihat si penelpon.

"Raehyun, noh." Ucap Joya.

"Ciee di cariin cieee." Ledek Lalisa.

Jean hanya menatap malas lalu mengambil ponsel nya. "Bilang aja iri karena nggak ada yang nyariin."

Lalisa hanya mendengus kesal.

"Apa, Jae?" Panggil Jean.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsallam. Kenapa, Jae?" Ulang Jean.

"Kalian kemana? Kita cari kok gak ada? Bolos ya lo!" Sentak Jaehyun membuat Jean menjauhkan ponsel nya sedikit.

"Anak sultan gue mah. Udah di pulangin duluan sama kepsek." Bangga Jean.

Jaehyun berdecih. "Terserah."

"Gak penting banget sih lo nelpon. Udah ah, gue tutup. B--"

"Wait, Je. Wait!"

"Apaan lagi?" Kesal Jean.

Di Jodohin ;blackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang