Mereka berkumpul di ruang keluarga. Setelah insiden Jungkook dan Melody tadi yang sempat membuat seisi rumah terkejut. Tapi semua telah dicairkan oleh Kim Jimin.
Tadi, Jimin yang pertama sadar dari terkejutnya. Kemudian ia sedikit berlari terburu-buru ke arah ruang makan tanpa melihat keberadaan Melody dan Jungkook, seperti tidak terjadi apa-apa antara mereka.
"Ya ampun! Berkasku ketinggalan di ruang makan." Akting Jimin memang benar-benar ampuh. Membuat netra Jungkook yang masih menatap Melody, jadi kembali melihat televisi. Ia juga berlaga seperti tidak terjadi apa-apa. Lalu, menyambut kedatangan sahabat-sahabatnya yang sudah dianggap kakak sendiri.
"Bagaimana kabarmu, Kook?" Itu Namjoon yang bertanya. Daripada suasananya hening.
"Kau bisa lihat sendiri keadaanku kan, hyung ? Ya beginilah," jawab Jungkook dengan melihat kedua kakinya yang masih tidak boleh digerakkan.
"Ei, Jungkookie yang kita kenal adalah pria yang kuat. Kau pasti bisa melewatinya, Kook." Hoseok menimpali.
"Ne, gomawo hyung."
Omong-omong yang ada di ruang keluarga tadi hanya Namjoon, Hoseok, dan Jungkook. Taehyung dan Jimin sudah berangkat menggali harta karun lima menit yang lalu—-mereka bekerja.
Lalu dimana Yoongi dan Melody?
Jika kalian bertanya dimana Yoongi dan Melody. Mereka sedang berada di tepi kolam, berduaan. Iya, Melody sedang bersama dengan Yoongi. Mereka berduaan bukan berarti mereka bermesraan, apalagi setelah insiden kecelakaan di ruang keluarga tadi.
Sudah tiga puluh menit mereka hanya menatap air yang bergerak-gerak akibat gerakan kaki mereka sendiri. Suasananya hening.
Bukan. Bukan ini yang Melody mau. Melody ingin tunangannya ini bertanya bagaimana kabarnya? Apa rindu dengannya? Atau hal-hal yang berbau romantis. Tapi itu hanya angan-angan Melody saja.
Jadi, dengan tekad yang Melody miliki. Ia mencoba membuka suara terlebih dulu, "Oppa, apa kabarmu baik?"
Yang dipanggil hanya berdehem. Tidak minat menjawab pertanyaan Melody. Jangankan menjawab, melihat saja tidak.
"K-kau marah oppa?" tanya Melody sedikit gugup.
"Pikir saja sendiri. Ketika seseorang melihat tunangannya sedang bermesraan dengan orang lain. Apa yang orang tersebut rasakan?" Oke, jiwa swag seorang Yoongi telah kambuh.
"Tidak oppa. Itu tidak seperti yang oppa lihat. Aku tadi—–"
Belum sempat menjelaskan alasannya, Yoongi lebih dulu memotongnya.
"Aku tidak butuh alasan apapun, Mel. Aku butuh bukti."
Melody tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Tak pernah sekalipun Yoongi marah padanya seperti ini. Tunangannya itu pasti akan mengalah jika mereka bertengkar. Asal kalian tahu saja, Yoongi itu keras di luar tapi lembut di dalam.
"Oppa hikss... Itu hanya kecelakan. Aku tadi—–" Melody mulai terisak. Aku ingatkan jika kalian lupa. Melody itu hatinya sangat lembut, jadi jika ada orang yang membentaknya ia pasti sedih. Melody anti dengan bentakan.
Tidak perlu menunggu ucapan dari Melody, Yoongi segera bangun dari duduknya. Dan meninggalkan Melody begitu saja. Hatinya jadi tambah sesak melihat Melody menangis seperti ini. Jadi lebih baik ia memilih ikut pulang bersama dengan Hoseok dan Namjoon.
Mungkin benar kata orang, cobaan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan itu berat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody || [END]
Fanfiction"Jika kau hadir hanya untuk menjadi melodi, ku harap kau tak perlu susah payah hadir dalam melodi kehidupanku." - Jeon Jungkook. "Aku berusaha untuk menjadi melodimu, tapi bukan untuk menjadi pasangan hidupmu. Karena aku ditakdirkan untuk menjagamu...