Happy Reading
.
.
.
Enjoy this story"Sudah jadi, bola-bola rambutan supermeeee...."
Teriak Taehyung mengikuti nada seperti iklan-iklan di televisi, kobam iklan dia.
Tadi setelah menyelesaikan pekerjaan kantor, ia melihat televisi. Dan benda tersebut menayangkan sebuah produk yang membuatnya ingin memakan makanan itu. Jadilah, ia melajukan mesin mobil lamborgini hitam miliknya—– ya iya lah, masa milik tetangga—–menuju supermarket terdekat. Ia niatkan memang menaiki mobil bermerek mahal itu, kalau jalan kaki kan capek.
Sesampainya di supermarket, ia kewalahan mencari makanan mie instan yang diinginkannya. Padahal sudah memutari setiap rak hingga sepuluh kali, tapi tak kunjung ketemu. Dan seorang gadis muda yang menjaga kasir pun merasa terganggu, bukan terganggu dengan sikap pemuda itu. Ia terganggu dengan wajah tampan yang seliweran dihadapannya. Bisa-bisa dia mati muda kalau begini.
Akhirnya gadis tersebut menghampiri Taehyung. Ingin menolong, siapa tahu nanti mendapatkan nomor pemuda itu. Kan lumayan.
"Maaf tuan, ada yang bisa saya bantu?"
Taehyung terkejut dengan kedatangan gadis itu yang tiba-tiba sudah di sampingnya. Perlu kalian tahu, Taehyung jarang berbicara dengan seorang gadis, jadi ia sedikit mundur, merasa gugup.
"Ah, aku mencari mie instan superme, apakah stoknya sudah habis?""Emm ... Sebentar tuan, saya akan mengeceknya di gudang."
Taehyung hanya mengangguk dan menunggu sambil melihat-lihat beberapa cemilan dan juga susu pisang.
Jadi ingat Jungkook.
Akhirnya ia mengambil beberapa cemilan dan susu pisang itu untuk diberikan nanti pada Jungkook. Taehyung sayang Jungkook, tapi Jungkook benci Taehyung. Begitu saja terus, kalau tidak ada yang menurunkan sifat ego mereka.
Beberapa menit ia menunggu akhirnya gadis kasir tadi keluar dengan membawa satu kardus makanan instan yang diinginkan Taehyung. Memang tadi Taehyung sempat mengatakan jika ia ingin membeli satu kardus, biasalah orang kaya. Katanya, kalau beli eceran bukan orang kaya namanya. Mari kita iyakan saja, untung tampan.
Setelah membayar nominal harga yang baginya hanya secuil itu, ia kembali dengan berjalan kaki. Lah kamu kan berangkat pakai mobil Tae? Sebenarnya jarak supermarket dengan rumah lumayan jauh. Tapi ya sudahlah biarkan, ia hanya ingin berjalan kaki, supaya sehat. Urusan mobil, biar nanti ia suruh anak buahnya yang ambil.
Btw, Taehyung juga memiliki beberapa anak buah, tapi tidak tinggal di rumah besarnya. Mereka hanya akan dipanggil olehnya jika butuh. Seperti membersihkan rumah, mencuci mobil, membersihkan kolam dan taman. Kecuali menyiram tanaman, itu saja.
Hei apakah kalian tahu, jika Taehyung sekarang pecinta tanaman? Entah mulai dari kapan. Ia kemarin membeli tanaman itu via online. Dan yang paling membuat heran, ia akan menyirami tanaman itu sendiri dan tidak ada yang boleh menyiram tanaman tersebut selain dirinya. Tanaman itu kini sudah dianggap seperti seorang kekasih. Mulai sekarang jika dia sedih atau senang dia akan bercerita pada tanaman itu. Masih ingatkan jika pikiran seorang Kim Taehyung di luar nalar? Harus dibilang sekali lagi, untung tampan.
Lupakan Taehyung yang kini menggilai hobi bercocok tanamnya. Sekarang mari kita kembali dengan Taehyung yang kerepotan membawa satu kantung besar berisi cemilan dan susu pisang untuk Jungkook yang ia gantungkan pada pergelangan tangan kirinya. Dan juga satu kantung yang lebih besar berada di sebelah kanan.
Ia tadi meminta dibungkus saja mie tersebut, katanya kalau bawa satu kerdus nanti dikira sombong.
Masih setengah jalan untuk menuju rumah besarnya, tapi langkah kakinya terhenti tepat di sebuah taman yang ia lewati. Melihat jika ada sebuah pemandangan yang membuatnya merasa hatinya kembali tenang. Atensinya bisa mengenali seseorang itu dengan mudah, orang tersebut pasti Yoongi dan Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody || [END]
Fanfiction"Jika kau hadir hanya untuk menjadi melodi, ku harap kau tak perlu susah payah hadir dalam melodi kehidupanku." - Jeon Jungkook. "Aku berusaha untuk menjadi melodimu, tapi bukan untuk menjadi pasangan hidupmu. Karena aku ditakdirkan untuk menjagamu...