Melody : 11

125 53 55
                                    

Happy Reading
.
.
.
Enjoy this story


"Aroma apa ini? Sedap sekali? Apa Melody sedang memasak sesuatu yang enak?"

Jungkook hanya bisa bertanya pada diri sendiri di kamar. Apa kalian lupa, jika dia masih memakai kursi roda dan tidak bisa kemana-mana dengan kondisinya sekarang?

Dari beberapa jam yang lalu, ia sudah ditinggalkan di kamar tersebut seorang diri. Padahal sudah berteriak meneriaki nama Melody dan Jimin. Tapi tidak mendapat jawaban apapun, apa besok ia harus membeli toa masjid ya?

Jungkook jadi kesal sendiri, ingin mengayunkan kursi roda ini dengan tangannya, tapi malas. Ingin bermain game pada ponselnya, tapi ponselnya masih baru dan belum ada aplikasi game. Padahal ia meminta pada Jimin untuk membelikannya kuota buat download game, tapi Jimin terlalu sibuk untuk itu. Begini ya rasanya hidup tanpa game dan kuota, membuat Jungkook mati perlahan karena bosan. Ah sudahlah, terlalu lebay.

Aroma masakan dari dapur semakin menyeruak masuk dalam indra penciuman tajam miliknya. Seketika itu juga Jungkook mendapat energi untuk mengayuh kursi rodanya. Jika soal makanan saja tidak malas ya?

Dan ia mendapati persepsi seorang gadis yang sedang meracik bumbu di dapur. Kursi rodanya semakin didekatkan ke arah gadis tersebut, dan berusaha tidak menimbulkan bunyi apapun. Beruntung kamarnya sementara diganti di ruang tamu yang ada dibawah, supaya dia bisa membawa kursi rodanya kemanapun tanpa menuruni anak tangga. Berterima kasihlah pada Taehyung yang masih menyayangimu, Kook.

Jarak antara Jungkook dan gadis tersebut semakin dekat, dan Jungkook berhasil tidak menimbulkan suara apapun hingga ia kini sudah sampai tepat di belakang gadis tersebut.

Pikirannya yang nakal mulai bergelantungan. Ingin mengagetkan Melody dengan cara yang berbeda kali ini. Seperti apa yang ia lakukan sekarang, ia memeluk pinggang gadis tersebut dan mencium aroma strawberry pada gadis itu.

"Melody ganti parfum ya? Ah, mungkin dia sudah bosan dengan aroma permen karet."  Batinnya.

Yang dipeluk tentu saja terkejut bukan main, baru juga dua jam yang lalu ia datang untuk bekerja di rumah ini. Dan apa-apaan ini, ia mendapatkan sebuah gangguan dengan sebuah tangan melingkar pada pinggangnya. Mungkin nanti ia akan berpikir lagi jika harus menjadi seorang perawat di rumah seseorang, ia harus bertanya dulu pada perawat sebelumnya, apakah ada makhluk halus di sana.

Tapi tunggu sebentar, Jika dilihat-lihat mana ada hantu kulitnya putih dan mulus seperti bayi? Ia pun meraba tangan yang dikiranya hantu tersebut. Dan mencoba melepaskannya ketika ia merasa ada yang tidak beres. Dibalikkannya tubuh mungil itu, dan betapa terkejutnya dia dengan apa yang kini ia lihat.

Begitupun yang memeluk, ia hanya bisa terkejut dengan ekspresi kagetnya sama seperti di chapter sebelumnya.

"K-kau!? Siapa?" tanya Jungkook terbata-bata. Hei, maafkan tangannya yang nakal tadi, ia pikir gadis tersebut adalah Melody. Ternyata bukan.

"Song Kyura imnida," Kyura membungkukkan badannya sebentar, memberi hormat pada Jungkook.

"Kyura? Siapa yang membawamu kemari?" tanyanya lagi. Yang ditanya hanya bisa menunduk takut, pasalnya nada bicara Jungkook sedikit membentaknya. Kalian masih ingat kan? jika Kyura memiliki sifat yang sama seperti Melody, ia juga anti dengan yang satu ini; bentakan.

"Aku yang membawanya kemari. Kenapa, apa kau keberatan?" Bukan Kyura yang menjawab, itu Taehyung yang berjalan santai mengambil minuman dingin yang ada di kulkas.

Setelah menghabiskan sebotol minuman, atensinya kembali pada Jungkook.

"Jadi kau dari tadi ada di rumah? Wah benar-benar, apa kau tadi tidak mendengar aku meneriakkan nama? Aku bisa mati karena bosan di kamar sendirian." Jungkook mengajukan protesnya pada Taehyung.

"Meneriakkan nama ya? Tapi kau tidak meneriaki nama ku, ya sudah," jawabnya angkuh dengan berjalan menuju ke ruang keluarga. Sebenarnya ia tadi mendengar adiknya berteriak-teriak minta ditemani di kamar. Tapi adiknya itu tidak meneriaki namanya, ya sudah ia hanya melanjutkan kerjaannya yang masih belum beres hari ini.

Taehyung memilih mengerjakan tugas kantornya di rumah, toh biarkan saja. Dia kan sang pemilik perusahaan, bebas dong ingin mengerjakan dimana? Bahkan jika ia mengerjakan di planet Pluto bersama saudaranya di sana pun, tidak ada yang berani memarahinya.

Jungkook yang melihat sikap Taehyung hari ini semakin dibuat kesal. Kursi rodanya pun ia ayunkan kembali mengikuti langkah kaki Taehyung menuju ruang keluarga.

Setelah sampai di ruangan keluarga, Jungkook meminta penjelasan dari Taehyung. "Sekarang jelaskan padaku, apa yang terjadi hari ini!?"

Sebelum menjawab, Taehyung menaikkan bahunya acuh, "ya seperti ini. Aku mengerjakan tugas kantor di rumah," jawabnya santai.

Jika saya Jungkook tidak sakit, ia pasti sudah membunuh kakaknya ini. Ingat ya, jika saja tidak sakit. Tapi sekarang dia masih sakit, ya sudah lupakan.

"Masa bodoh dengan pekerjaanmu, hyung. Yang ku maksud adalah gadis itu," ucap Jungkook dengan menunjukkan keberadaan Kyura yang melanjutkan acara memasaknya. Nanti jika masakannya gosong bagaimana? Inikan hari pertama ia bekerja.

Eh tunggu, tadi Jungkook panggil Taehyung 'hyung ' ya? Syukurlah ada peningkatan. Taehyung hanya bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya di dalam hati, tidak ia tunjukkan langsung. Ketahuilah gengsi seorang Kim Taehyung juga besar.

"Oh maksudmu Kyura? Dia pengganti Melody. Dia yang akan merawatmu hingga sembuh," jawab Taehyung dengan mengetik tugas pada laptop yang penuh dengan stiker karakter boneka berkepala love yang sama dengan tokoh karakter piayama yang ia kenakan. Bucinnya Tata ternyata.

"Apa? Pengganti? Memang Melody kemana?" tanya Jungkook lagi. Kini dengan dahi yang sudah berkerut-kerut, tanda ia bingung.

"Aishh, kau lupa ya? Melody kan bekerja sebagai perawat di rumah sakit yang merawatmu dulu."

"Tapi kenapa kau tidak membuat Melody merawatku saja di sini. Kau tidak mau mengajinya ya?" Tuduh Jungkook.

"Jika ku ijinkan Melody merawatmu lebih lama, semakin kau tidak bisa merelakannya, Kook."  Taehyung hanya bisa berbicara dalam hati.

"Karena dia ingin bekerja di rumah sakit daripada di rumah. Dia lebih suka membantu banyak orang daripada satu orang. Apalagi orangnya menyusahkan sepertimu." Niat Taehyung menggoda Jungkook, tapi yang digoda malah menundukkan kepalanya membuat Taehyung jadi merasa bersalah.

"Aku membuatnya repot ya?" gumam Jungkook pelan, bahkan Taehyung saja tak bisa mendengarnya.

***

Kini Jungkook sedang memandangi bunga-bunga yang bermekaran di taman belakang rumah. Kupu-kupu berterbangan di depannya, membuat matanya terpesona akan keindahan hewan tersebut. Mencoba melupakan kejadian yang memalukan tadi pagi pada saat di dapur.

Baru juga bisa melupakan gadis tersebut, kini gadis itu sudah berada tepat di sampingnya dengan membawa nampan, kalian sudah tahulah isinya apa.

"Maaf, sekarang waktu anda meminum obat," ucap Kyura sesopan mungkin.

Sedangkan Jungkook hanya mengangguk canggung, kemudian mengambil nampan itu. Tak sengaja tangan mereka bersentuhan, hingga membuat Kyura segera melepaskan nampan tersebut dan syukurlah Jungkook bisa menyeimbangkan tanpa membuat nampan itu jatuh.

"Maaf," ucap Kyura pelan, ia merasa telah berbuat kesalahan dengan melepaskan nampan seperti tadi.

"Ani, aku yang seharusnya minta maaf. Aku tadi lancang memelukmu karena ku pikir tadi kau adalah Melody."

Jungkook benar-benar orang yang bertanggung jawab dan mau meminta maaf jika memang dia yang salah. Sungguh dia sangat, sangat, sangat masuk karakter seorang lelaki yang diinginkan para gadis. Sudah tampan, kaya, baik hati, dan bertanggung jawab. Semua ia miliki, seperti kata sempurna melekat pada dirinya. Hanya saja itu semua tidaklah benar. Karena ia memiliki satu kekurangan yaitu hatinya yang terluka dan harus segera diobati.

°TBC°


Siapa yang di sini malmingan di rumah? Hayo angkat kaki 😆

Melody || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang