Happy Reading
.
.
.
Enjoy this storyKedua mata Seokjin tertutup rapat. Kini otaknya berpikir, bagaimana cara supaya ia bisa bebas dari tantangan yang diberikan Taehyung sinting itu. Lebih sinting lagi dirinya, kenapa menerima tantangan itu.
"Kau tidak akan kabur kan, Seokjin hyung?" tanya Taehyung dengan tatapan mengintimidasi.
Seokjin menghembuskan napas pelan, berusaha bersikap senormal mungkin supaya ucapan yang ia katakan setelah ini dapat diterima semua orang. "Aku bulan depan akan pergi ke Jepang. Dan aku berada di sana tiga bulan. Jadi, aku tidak bisa melakukan tantangan itu."
"Alasan ... Itu hanya alasanmu saja kan, hyung?" Taehyung tak percaya dengan kebenaran yang Seokjin katakan. Iya kebenaran, Seokjin bulan depan memang ada proyek di Jepang. Itu juga menjadi penyebab mengapa dia menerima tantangan gila Taehyung. Jadi ia tak mempermasalahkan jika kalah. Toh, tinggal kasih hadiah pada Taehyung. Taehyung pun menerima.
Seokjin menyogok Taehyung dengan memberikannya mobil mewah yang hanya dimiliki tiga orang diseluruh dunia. Tentu saja Taehyung menerimanya. Hei bro, Taehyung pintar bukan?
Jadi masalah tantangan itu sudah selesai.
Kini makanan sudah berada di meja makan dan siap mereka santap. Cacing dalam perut mereka sudah memberontak ingin diberi makan. Apalagi cacing dalam perut Taehyung. Ia pun mengambil bagian makanan yang paling banyak. Membuat Jungkook iri melihatnya.
"Kau ini, hyung. Makannya banyak tapi tak gendut-gendut. Aku yang makannya sedikit saja, tetap gendut. Dunia ini memang tak adil," ucap Jungkook dramatis.
Taehyung yang merasa dirinya lah yang dimaksud Jungkook pun membalas dengan mulut yang penuh dengan makanan dan membuat pengucapannya tidak begitu jelas. Yang Jungkook dapat dengar ialah, "Ya! Love yourself." Itu saja.
Taehyung lelah. Jungkook selalu saja mempermasalahkan berat badan. Padahal tubuhnya yang seperti itu, justru membuat dia terlihat lucu dan membuat semua orang senang melihat padanya. Sebenarnya yang harus merasa iri itu Taehyung, bukan Jungkook. Tubuh krempengnya ini lah yang Taehyung tak suka. Kadang pernah Taehyung makan banyak sekali, tapi berakhir sakit perut dan tidak masuk sekolah beberapa hari. Itu dulu hal bodoh yang sempat ia lakukan pada masa sekolah. Bodoh sekali bukan? Dulu dia tidak mencintai dirinya sendiri.
Padahal mencintai diri sendiri adalah hal yang paling terpenting. Taehyung pernah dengar, "cintailah dirimu sendiri, sebelum dirimu mencintai orang lain." Apakah itu salah satu hal yang membuatnya jomblo hingga sekarang? Ah, sepertinya dia harus mulai mencari seseorang yang bisa menyentuh hatinya. Taehyung lelah bercurhat ria sana-sini.
Kyura melihat perubahan Taehyung setelah makan banyak dan kini anak itu melamun pun mendekat ke arah Taehyung, mendudukkan dirinya di kursi sebelah kiri Taehyung, lalu menggoyang badan Taehyung pelan.
"Oppa? Kau melamun?" tanyanya pada Taehyung pelan. Hanya mereka berdua saja yang dapat mendengar. Ah, sepertinya ada satu orang lagi yang mendengar.
"Ah, tidak." Taehyung berbohong.
"Kalau kau ada masalah cerita saja padaku, oppa. Aku akan siap mendengarkan ceritamu."
"Benarkah? Bagaimana kalau aku cerita tentang orang yang sudah menyentuh hatiku?"
"Boleh juga," jawab Kyura semangat.
"Dan orang itu adalah kau."
Kyura diam. Speechless.
Yang tadi awalnya mau mengambil nasi, jadi diurungkan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody || [END]
أدب الهواة"Jika kau hadir hanya untuk menjadi melodi, ku harap kau tak perlu susah payah hadir dalam melodi kehidupanku." - Jeon Jungkook. "Aku berusaha untuk menjadi melodimu, tapi bukan untuk menjadi pasangan hidupmu. Karena aku ditakdirkan untuk menjagamu...