Happy Reading
.
.
.
Enjoy this storyTaehyung baru pulang dari kantor, ia pulang sendirian. Jimin tidak bisa pulang karena ada urusan, itu katanya. Seharusnya Jimin tidak boleh pulang terlalu larut, dia harus tidur dengan teratur. Makanya tumbuh tingginya tidak berkembang banyak. Begitulah, pikiran laknat si Taehyung.
Setelah memarkirkan mobil di garasi, Taehyung mengajak mobilnya berbicara, "yang anteng ya mobilnya daddy, besok kamu mandi kok. Tenang saja."
Yang benar saja, masa mobil diajak bicara?
Anak satu ini, ternyata sudah gila.
Efek jomblo mungkin? Ah biarlah.
Orang tampan mah, bebas.
Tepat saat ia membuka pintu dan berteriak 'aku sudah pulang'—dengan langkanya yang terhenti saat itu juga. Bagaimana tidak? Pasalnya rumah itu kini gelap gulita. Tidak ada pencahayaan sama sekali.
"Halo? Apa ada orang di sini?" teriaknya yang menggema seperti di dalam goa. Taehyung jadi merinding.
"Jungkookie ... Kyura-ah ...," panggilnya pada penghuni rumah yang tak pernah meninggalkan rumah ini.
Tapi Taehyung tidak mendapatkan jawaban dari siapapun. Pintu yang belum ia tutup pun membiarkan angin malam masuk dan menyapa tubuhnya yang berlapis kemeja warna putih. FYI, dia sudah melepas jasnya saat di mobil tadi.
Ya meskipun kemejanya itu mahal, tetap saja tidak bisa melindungi tubuhnya dari angin malam yang dingin. Jadi, setelah ini dia harus membeli yang lebih mahal lagi dan bisa melindungi tubuhnya dari dinginnya malam.
Orang kaya mah, bebas.
Tiba-tiba otak kecilnya memiliki ide, ia pun menyalakan flash yang ada di ponsel pintarnya yang baru dibeli kemarin. Btw, dia ganti ponsel. Katanya yang dulu itu sudah ada goresan. Makanya dia ganti.
Setelah flash dihidupkan, ia baru menutup pintu tersebut. Langkahnya mulai menyusuri rumah besarnya dengan penuh kehati-hatian. Seperti seorang maling. Eh, mana ada maling rumah sendiri. Ah, ralat, maksudnya mana ada maling setampan ini.
Saat sampai di depan televisi, tiba-tiba ada yang menekan saklar lampu dan membuat rumah tersebut kini terang benderang. Tentu saja Taehyung kaget, apalagi saat ada tiga manusia yang membuat suara teriakan.
"Surprise ... Happy birthday Kim Taehyung!!!!"
Itu Jimin, Jungkook, dan Kyura. Ya, untuk saat ini hanya mereka saja yang bisa datang. Melody dan Yoongi nanti menyusul, sebab Melody masih menunggu Yoongi pulang kerja. Sedangkan Namjoon dan Hoseok sudah kembali ke luar negeri. Dan yang tertua, masih ada proyek di Jepang.
Eh, tapi katanya tadi Jimin masih kerja? Ah, tentu saja itu hanya triknya untuk memberi kejutan pada Taehyung. Pintar 'kan?
"Saengil chukha hamnida ...
Saengil chukha hamnida ...
Saranghaneun Kim Taehyung ...
Saengil chukha hamnida ...."Nyanyian ketiga orang itu berhasil membuat Taehyung meneteskan air mata. Seberapa aneh Kim Taehyung, hatinya sangat lembut walaupun diberi kejutan kecil seperti ini——anak itu sudah bahagia. Mungkin terlampau bahagia, jadinya menangis.
Berlari ke arah sofa dimana ada tiga orang itu di sana. Kemudian berpelukan dengan Jungkook dan Jimin. Taehyung senang sekali, kini doanya telah dikabulkan. Dulu ia ingin masalah kesalah pahaman antara dirinya dan Jungkook selesai. Dan juga di dalam hati Taehyung, ia sangat merindukan pelukan seperti ini. Jimin yang ikut larut dalam kebahagiaan yang Taehyung rasakan——hanya bisa terbungkam. Membiarkan tetesan air mata adiknya membasahi pakaian yang ia kenakan. Begitupun Jungkook. Dan Kyura hanya melihat mereka dengan bertepuk tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/186834354-288-k297200.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody || [END]
Fanfiction"Jika kau hadir hanya untuk menjadi melodi, ku harap kau tak perlu susah payah hadir dalam melodi kehidupanku." - Jeon Jungkook. "Aku berusaha untuk menjadi melodimu, tapi bukan untuk menjadi pasangan hidupmu. Karena aku ditakdirkan untuk menjagamu...