Melody : 15

113 46 54
                                    

Happy Reading
.
.
.
Enjoy this story


Hari ini memang bukan hari minggu, melainkan hari senin. Tapi sebagai seorang atasan, terserah dong mau libur atau ngak? Yang penting semua kerjaannya sudah beres. Yekan?

Seperti hari ini, Taehyung yang baru saja memiliki teman baru yang dinamakan Yeontan itu sangat antusias melihat gerak-gerik hewan tanpa kaki tersebut.

Entah apa yang spesial dari hewan itu. Tidak ada sekelebat rasa takut dalam dirinya. Sedangkan Jimin yang melihatnya saja sudah bergidik ngeri.

"Apa kau tidak takut digigit Tae!?" tanya Jimin sambil menatap khawatir pada Taehyung.

"Tidak, dia sudah jinak. Makanannya juga mudah, tinggal kasih daging satu kilo dalam satu hari. Jadi hyung  tidak perlu takut ataupun khawatir."

Taehyung menjawabnya kelewat santai. Sedangkan mata Jimin yang pada dasarnya sipit jadi tambah sipit, tidak habis pikir dengan pikiran adik aliennya itu.

"Astaga Taehyung! Kau tahu kan, dia itu pemakan daging. Dan kita ini juga memiliki daging, Tae! Bagaimana kalau nanti kita yang menjadi makanannya?" Jimin menaikkan nada suaranya, memarahi Taehyung yang otaknya selalu di luar nalar.

"Kita kasih saja daging Jungkook, dia kan kebanyakan daging ehehe ...."

Ingatkan Jimin kalau Taehyung ini masih adiknya, kalau tidak mungkin besok Taehyung hanya tinggal nama.

Satu jitakan mendarat dengan mulus pada dahi Taehyung, tentu saja Jimin yang melakukan.

"Aduh, hyung. Kenapa aku dijitak, kan atit," aduhnya pada Jimin.

"Suruh siapa kau memelihara binatang seperti itu. Itu kan hewan berbahaya."

"Ya ampun hyung ku zheyeng. Sudah ku bilangkan, kalau hewan ini sudah jinak."

"Jinak ndasmu. Dia pemakan daging, bodoh. Semua daging pasti dia makan. Dan bagaimana caranya kau mengasih dia makanan? Dengan mengorbankan tanganmu!?"

Rasanya Jimin sebentar lagi akan gila. Dipijatnya pelan pelipisnya, pusing memikirkan kelakuan Taehyung.

"Tingal tunggu dia tidur saja. Pada saat tidur itulah aku akan memasukkan makanannya. Tenang hyung, dia ini hewan yang pintar. Jam sembilan malam, dia sudah tidur kok."

"Terserahmu Tae!"

Jimin pun meninggalkan kamar Taehyung, kepalanya serasa mau pecah jika pikiran Taehyung di luar nalar seperti tadi. Untung adik.

Jimin pergi ke teras belakang, katanya sih mau cari udara segar. Apalagi setelah amarahnya tadi diuji oleh Taehyung, ia butuh pencerahan.

Dihirupnya pelan-pelan udara segar di sana sambil menutup mata. Tarik napas, buang. Tarik, buang. Begitulah seterusnya. Hingga kedua rungunya mendengar suara gelak tawa dari arah kolam renang yang letaknya tak jauh dari teras belakang tersebut.

Pemandangan yang bagus untuk dilihat. Atensinya menemukan kedua anak Adam dan Hawa sedang berduaan dan bersenda gurau, melayangkan lelucon satu sama lain.

Sejak kapan Jungkook dan Kyura jadi seakrab ini? Jimin hanya bisa bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Ingin mendekat, tapi nanti jadi menganggu mereka. Sudahlah biarkan saja, siapa tahu nanti Jungkook tertarik pada Kyura dan merelakan Melody yang sudah jadi milik Yoongi.

"Kau ternyata anaknya seru ya? Hahaha kau lucu sekali," ucap Jungkook yang masih tertawa terbahak-bahak. Menekan perutnya, guna menahan rasa geli yang menggelitik di dalam sana.

"Ya beginilah aku kalau sudah merasa nyaman pada seseorang. Dianggap gila pun aku tak peduli, yang penting bagiku adalah bisa membuat orang itu tertawa bahagia. Itu prinsipku," kata Kyura.

"Oh iya Kook. Ku dengar tadi Taehyung oppa sudah membawakanmu teman ya?" tanya Kyura penasaran.

Jungkook menghela napas panjang, "Iya dia sudah membawakan teman untukku, tapi tak ku terima."

Kyura membuat gerutan pada dahinya. Ia dibuat heran, bukankah tadi Jungkook yang memintanya sendiri pada Taehyung?

"Kalau kau diberi teman seperti itu, aku yakin kau juga akan mengambil keputusan sama sepertiku." Jungkook melanjutkan ceritanya.

"Memang apa yang Taehyung oppa berikan padamu?"

"Ular."

Mata Kyura langsung melotot, kaget.

"Ular?" ulangnya.

"Iya, dia gila kan?"

"Astaga, Taehyung oppa. Untung tampan," ucap Kyura, tapi dengan nada suara yang pelan. Hampir saja Jungkook tidak bisa mendengarnya.

"Apa katamu?" Sepertinya wanita yang sedang bersamanya ini mengatakan sebuah pujian untuk Taehyung, ia masih bisa mendengarnya.

"Ah tidak-tidak. Aku tidak mengatakan apapun," elak Kyura yang gengsi untuk mengulang ucapannya kembali.

"Kalau tidak salah, katamu tadi Taetae hyung tampan? Benarkan?"

Jungkook menaik turunkan alisnya, mencoba menggoda Kyura. Sepertinya Kyura tertarik dengan sang kakak. Jungkook juga kasihan dengan kakaknya yang satu itu. Seingat Jungkook, terakhir kali Taehyung memiliki kekasih pada saat SMA dulu. Siapa tahu Kyura lah nanti yang akan menjadi jodoh Taehyung. Siapa tahu kan?


°TBC°

Berhubung aku sudah beberapa minggu ngak update, ini aku update sebisaku ya...

SEKARANG MELODY NGAK PUNYA JADWAL!

Kasihan kalian yang menunggu cerita ini update seminggu sekali

Iya aku tahu, aku sayang kalian kok ❤

Apaan sih, kayak ada yang baca ceritamu aja. Pin, Pina 🙈

Eitss, bentar aku mau sombong lagi. Karena sombong di setiap chapter dan kalian bales yang lucu-lucu atau diluar nalar tuh aku seneng 😆

 Karena sombong di setiap chapter dan kalian bales yang lucu-lucu atau diluar nalar tuh aku seneng 😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau bilang aja sih, dia suami sah aku.

Titek ora usahk koma!

Melody || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang