Terimakasih buat kalian yang udah nyempetin mampir ke sini😚
Sebenarnya chapter ini mau aku update kemarin malam, tapi kemarin wattpad ku eror :(
Ya udah lah ya :)
.
.
.
Happy Reading
Dia bertemu dengannya saat sedang menjalankan rawat inap di salah satu rumah sakit yang berada di kota Seoul, Korea Selatan. Dia mengalami sebuah kecelakaan mobil karena mencoba mengakhiri hidupnya akibat cinta tulus yang ia miliki, dikhianati begitu saja oleh gadisnya. Gadis yang disebut sebagai gadisnya itu hanya mempermainkannya, memloroti hartanya dan meninggalkannya begitu saja tanpa ada sebab dan akibat bersama laki-laki lain. Hal itu juga membuat pemuda bernama Kim Taehyung yang merupakan kakak kandung keduanya, membencinya hingga sekarang.Pemuda yang hatinya telah rapuh itu bernama Kim Jungkook. Ia terpuruk dalam kegelapan saat ini, dan tidak ingin memainkan musik atau mendengar alunan melodi. Padahal mendengarkan sebuah musik atau melodi adalah rutinitas kesukaanya setiap hari, namun sepertinya rasa suka itu sudah ia kubur jauh di dalam hatinya yang paling dalam. Hingga ia berharap, jika nanti akan ada seseorang yang membuatnya kembali menyukai hal tersebut.
"Sudah ku bilang berapa kali, aku tidak ingin meminum obat itu. Kau paham Hyung !" Ucapnya kasar kepada seorang pemuda yang lebih tua darinya .
Kim Jimin, nama orang tersebut. Ia adalah kakaknya yang pertama dan sangat menyayangi adik bungsunya ini begitu tulus. Berbeda dengan Kim Taehyung yang hanya bisa menyindirnya dan benci dengannya semenjak kejadian itu. Itu hanya dalam perasaan Jungkook saja.
"Biarkan saja anak ini Hyung ! diperhatikan malah ngelunjak, aku tidak pernah suka dengan dia dari dulu, semenjak dia menghabiskan harta keluarga kita hanya untuk gadis nakal!" Sindiran itu keluar dari mulut Kim Taehyung dengan penuh amarah.
"Kau pikir aku akan merengek seperti bayi?" Jungkook membalasnya dengan menahan air mata yang mungkin sebentar lagi akan keluar dari tempatnya.
"Kau mau kemana Kook?" Tanya Kim Jimin kepadanya yang melihat Jungkook akan pergi dari ruangan rawat inapnya. Dan menaruh obat di meja sebelah ranjang kasur pasien.
"Biarkan dia pergi. Sekalian jika bisa, mati saja. Terserah dia mau kemana ... Aku begitu membencinya." Taehyung mengeluarkan kalimat yang seharusnya tidak keluar dari mulut seorang kakak.
Jungkook memberhentikan kursi roda yang akan membawanya keluar dari ruangan ini. Kata-kata yang keluar dari mulut sang kakak berhasil membuat air mata yang ia tahan supaya tidak terjatuh, akhirnya terjatuh juga. Jungkook mencoba mengusap air matanya yang telah jatuh lalu menjawab sindiran Taehyung.
"Kau ingin aku mati? Tetapi kenapa kau menyelamatkanku saat kejadian kecelakaan itu?" ucapnya sambil menatap tajam mata Taehyung dengan matanya yang kini sudah memerah.
Kemudian ia pergi dari tempat yang hanya akan membuatnya menjadi semakin merasa bersalah itu dengan kursi roda yang ia naiki.
"Tae!!! Sadar! apa yang kau katakan kepada adik bungsumu itu sangat menyakitkan!!" Bentak Jimin pada Taehyung karena yang Taehyung katakan tadi sangat kejam.
"Aku membencinya!" Taehyung mengucapkan kalimat kejam itu lagi, walaupun kini matanya sudah mulai berkaca-kaca.
Taehyung segera pergi dari kamar rawat Jungkook. Entah kemana arah tujuannya, ia tidak tahu. Tetapi yang ia tahu dari hatinya yang terdalam, ia tidak bisa membenci adik bungsunya itu.
Langkah kakinya kini tertuju ke arah parkiran mobil di rumah sakit ini.
"Aku membencimu Kook! Aku membencimu!" Taehyung terus saja merapalkan kalimat itu walaupun hatinya berkata lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody || [END]
أدب الهواة"Jika kau hadir hanya untuk menjadi melodi, ku harap kau tak perlu susah payah hadir dalam melodi kehidupanku." - Jeon Jungkook. "Aku berusaha untuk menjadi melodimu, tapi bukan untuk menjadi pasangan hidupmu. Karena aku ditakdirkan untuk menjagamu...