Happy Reading
.
.
.
Enjoy this storyJika dikatakan mereka dekat, mereka tidak begitu dekat. Jika dikatakan teman, iya, memang mereka berteman. Jungkook tidak mengelak jika ia dianggap berteman dengan Kyura--perawatnya. Memang faktanya seperti itu.
Tapi berbeda jika mereka dikatakan dekat dalam hubungan percintaan, Jungkook tidak suka itu. Seperti sekarang, Jimin menanyakan sesuatu yang membuat moodnya kembali buruk.
Pertanyaannya seperti ini, "Kook, kau mau ku nikahkan dengan Kyura?"
Tidak ada angin, tidak ada hujan. Jimin bertanya seperti itu. Segera Jungkook menolaknya mentah-mentah. Jujur Jungkook merasa ia mulai menyukai sifat gadis itu, tapi tidak untuk menikahinya. Ia masih belum bisa memberikan hatinya untuk Kyura.
Perlu kalian tahu saja, Jungkook sangat sensitif dengan pembahasan tentang pernikahan. Jungkook mengatakan pada Jimin, jika dirinya sudah memiliki calon pengantinya sendiri.
Jimin pun dibuat bingung, siapa yang adiknya maksud? Bukankah Jungkook akhir bulan ini hanya di kamar saja? Bagaimana ia bisa menemukan seorang gadis untuk dijadikan istri? Bahkan Jimin yang setiap hari mengelilingi kota Seoul saja, tidak bertemu dengan gadis yang tepat untuk dijadikan istri. Miris sekali nasibmu, Jim.
Kemudian Jimin berkata lagi pada Jungkook, "jika memang benar kau sudah memiliki calon yang tepat, bawalah dia kemari."
Jungkook kini tengah dilanda dilema. Ingin rasanya dia membawa orang tersebut kemari, tetapi takut nanti ia ditolak. Tidak, tidak mungkin orang setampan dirinya ditolak. Tuh kan, sifat percaya dirinya kumat.
Tangan kanannya mengayun kursi rodanya menuju halaman belakang yang akhir-akhir ini sering ia datangi dan merenungkan diri di sana.
Ia melihat langit yang berwarna hitam gelap, sebentar lagi mungkin akan terjadi hujan. Tebakannya benar, tak lama setelah itu, rintik demi rintik berjatuhan membasahi pohon yang ada di depannya, juga membasahi dirinya.
Jungkook tidak ingin pergi dari sana. Biarkan dia berteman dengan hujan hari ini. Benar-benar butuh teman, untuk curhat. Bagaimana tidak? Ia meminta teman pada sang kakak, tapi diberi seekor ular. Gila memang. Kyura? Anak itu sedang tidak ada di rumah, entah kemana perginya. Aku tak tahu.
"Hujan, apakah aku tidak bisa merasakan bahagia? Apakah aku tidak pantas untuk bahagia?"
Bagai orang gila, Jungkook bertanya pada hujan. Biarlah dia dianggap gila, Jungkook tidak peduli dengan itu semua.
Hujan semakin deras, kulit tubuhnya terasa sakit terkena hujan yang lebat dan deras ini. Serasa seperti sebuah batu krikil kecil dilemparkan oleh Tuhan padanya. Mungkin Tuhan marah dengan keputusan Jungkook karena lebih memilih gadis yang tidak baik itu, daripada memilih keluarganya sendiri. Mungkin inilah karma baginya, ia tidak bisa bahagia.
"Jungkook!" pekik Kyura yang baru datang entah dari mana dan menemukan Jungkook di sana kehujanan hingga membuat tubuh gembulnya menggigil.
Diambilnya satu payung, kemudian segera berlari menuju Jungkook. Menarik kursi roda itu dan mendorongnya menuju kamar Jungkook. Kyura tidak habis pikir dengan Jungkook. Bahkan kondisinya belum sembuh total, tapi ia malah bermain hujan di luar. Kyura jadi merasa bersalah karena meninggalkan Jungkook sendiri.
"Astaga, Kook. Maafkan aku yang meninggalkanmu sendirian."
Jungkook hanya menjawabnya dengan bibir yang membentuk senyum, namun bibir itu bergetar. Ia kedinginan.
"Sebentar, aku akan menelpon Jimin oppa untuk mengganti pakaianmu yang basah ini," ucap Kyura dan hendak meninggalkan Jungkook untuk mengambil ponselnya di kamar, namun dihentikan oleh Jungkook.
"Tidak bisakah kau saja yang mengantinya? Aku benar-benar kedinginan."
Apa-apaan ini? Kyura melotot mendengar ucapan Jungkook. Aduh, Jimin ini kemana sih? Bukankah tadi Kyura masih melihatnya di rumah sebelum meninggalkan Jungkook? Begitu dia pulang, atensinya sudah tidak ada. Jadi repot kan sekarang.
"Tidak, Kook. Aku kan bukan istrimu, bagaimana bisa aku mengganti baju seorang laki-laki sembarangan."
Kyura tidak sepolos yang kalian kira. Kalau dia melihat ABS Jungkook nanti bagaimana? Bisa-bisa ia pingsan dan mimisan secara bersamaan. Oke, itu terlalu lebay.
"Ayolah, aku benar-benar kedinginan ini. Kau mau aku mati beku?"
"Tidak, bukan begitu."
"Aishh kau ini. Sebenarnya aku yang seharusnya merasa malu, bukan dirimu."
"Tetap saja, aku juga malu. Melihat tubuh seorang lelaki sembarangan."
Perdebatan terus berlanjut, hingga baju Jungkook akhirnya kering dengan sendirinya. Benar-benar mereka itu.
Jika kalian penasaran dimana Jimin berada sekarang? Tentu saja, dia sedang berada di singgah sanahnya. Kerjaan hari ini cukup banyak, makanya dia kembali ke kantor tadi pagi setelah menanyakan hal itu pada Jungkook. Sudahlah lupakan, lagian Jungkook sudah menolaknya mentah-mentah.
"Hyung, hari ini aku ada meeting dengan Tuan Kang. Aku minta tolong, beri makan Yeontan ketika dia sudah tidur, ya?"
Itu Taehyung yang tiba-tiba datang ke ruangan Jimin tanpa mengetuk pintu. Jimin yang mengerjakan dokumen pun terkejut dengan kedatangan Taehyung yang sudah membawa sebuah kotak kecil dan ada ular bernama Yeontan di sana.
Jimin membuat kerutan pada dahinya, "tidak mau! Kau saja yang berikan padanya, diakan peliharamu!"
"Ya ampun, hyung. Aku kan tadi sudah bilang, kalau aku ada meeting hari ini dengan Tuan Kang. Ayolah, hyung. Mau ya?" Pinta Taehyung lagi. Kali ini dengan menambah aegyo.
Jimin mendecih, malas dengan wajah adiknya yang melakukan aegyo. Menjijikkan, bagi Jimin.
"Sudah sudah, nanti biar ku telpon saja pawang ular."
Taehyung yang mendengar jawaban tersebut, akhirnya lega. Ia bisa meninggalkan Yeontan dengan tenang.
"Terimakasih, hyung."
Kaki panjangnya berjalan keluar ruangan sang kakak. Langkah kakinya biasa, tidak tergesa-gesa seperti tadi. Tadikan hatinya masih was-was, memikirkan bagaimana nasib anaknya nanti. Sekarang, sudah tidak.
Taehyung melirik benda yang melingkar di tangannya, orang sering menyebutnya jam tangan. Tepat pukul sepuluh pagi. Ketika matanya menatap jam tangan bermerek Gussi itu, ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang yang membawa sebuah minuman teh. Hingga membuat minuman tersebut tumpah pada jas mahal yang ia kenakan.
Poor Taehyung.
•TBC•
UPDATE!!!!
Makasih 1k nya guysss... Lope you ♡
Berhubung hari ini Melody 1k siders, jadi aku ngak sombong dulu kalau aku hari ini diajak kencan ama Taehyung.
Aku ngak mau sombong kalau aku tadi tuh dijemput pakai mobil seharga duapuluh miliyar aja.
Ya udah lah, aku ngak mau sombong kok.
Mohon maaf jika ada kata-kata Pina...
Baik tidak di senjaga maupun tidak disengaja.
Pokoknya Pina sayang kaleannn /teriak/
Luv ♡
Pina09.09.19
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody || [END]
Fanfiction"Jika kau hadir hanya untuk menjadi melodi, ku harap kau tak perlu susah payah hadir dalam melodi kehidupanku." - Jeon Jungkook. "Aku berusaha untuk menjadi melodimu, tapi bukan untuk menjadi pasangan hidupmu. Karena aku ditakdirkan untuk menjagamu...