Melody : 09

151 58 88
                                    

Cover di atas by kak:  Adiananatas
Kak Chim ku sayang❤❤❤
Makasih udah mau ku repotin... 😬



.
Maapkan kalau ada typo yang numpang lewat ya😬

.
.
Happy Reading
.
.
.


"Permisi apa anda tuan Kim Taehyung?" Seorang gadis berpenampilan sederhana tapi elegan, dengan koper berwarna peach yang ia bawah, menghampiri dan bertanya pada Taehyung.

Pasalnya dia merasa jika seorang yang ada di depannya ini sama persis seperti foto yang dikirim sahabatnya, Melody.

Taehyung tidak terkejut dengan keberadaan gadis itu, karena pandangannya dari tadi sudah menatap gadis berperawakan seperti Melody itu.

"Iya, itu saya. Apa anda Song Kyura?" tanya Taehyung kembali.

"Ne, Song Kyura imnida." Kyura menunduk memberi salam hormat. Begitupun sebaliknya.

"Maaf tadi saya ke toilet sebentar, jadi membuat Anda menunggu lama," ucapnya dengan tersenyum canggung pada Taehyung. Taehyung pun mengangguk.

"Mari ku antar ke apartemen Melody," ajaknya sesuai dengan apa yang telah di sepakati dengan Melody kemarin. Untuk sementara Kyura tinggal di apartemen Melody, hingga waktunya tepat.

Mereka berdua menuju ke apartemen Melody yang lumayan jauh jaraknya dari bandara, hingga jam dua siang mereka baru sampai di apartemen Melody. Ditambah lagi mereka berdua sempat berhenti di tengah jalan, untuk mengisi perut mereka yang sudah berkonser ria. Dan Taehyung juga menceritakan apa yang terjadi pada Jungkook, juga meminta bantuan dari Kyura untuk membuat Jungkook sembuh.

"Cah, sudah sampai. Kau beristirahatlah, lusa kau sudah mulai bekerja," ucap Taehyung setelah mengantar Kyura di depan gerbang apartemen Melody.

"Baik tuan," ucap Kyura dan mengangguk paham.

"Jangan formal seperti itu. Panggil aku oppa saja, sama seperti Melody." Ditunjukkannya box smile yang ia miliki, sebelum menginjak gas lalu melesat pergi ke kantor.

Taehyung sebenarnya sangat malas untuk bekerja hari ini, tapi karena memang ini adalah tugasnya, ya bagaimana lagi? Ia harus melakukannya. Nanti mereka semua mati kelaparan bagaimana? Ya walaupun itu tidak akan pernah terjadi sih. Mengingat harta keluarga Kim ini tidak akan habis hingga tujuh turunan.

Tepat pukul sepuluh malam, akhirnya kertas-kertas yang ada di depannya kini sudah selesai. Itu artinya ia bisa pulang dan berkencan dengan ranjang kesayangannya.

***

Derap langkah kaki kedua pemuda yang kini tengah berjalan, terdengar menggema di lorong apartemen milik teman mereka ini.

Sebenarnya, masih terlalu pagi untuk jadwal berkunjung. Mungkin mereka terlalu merindukan sahabat mereka. Atau, khawatir dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu?

Melody || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang