Happy Reading
.
.
.
Enjoy this story"Yeontanie, ada apa dengan ayahmu itu? Kenapa dari tadi wajahnya ditekuk?"
Suara halus nan lembut itu masuk dalam rungu Taehyung. Tapi setelah menoleh pada sumber suara, ia bersikap acuh. Tidak mood, katanya.
"Aigoo ... Aigoo. Ada apa denganmu, Taehyung oppa?" Kyura mendekat ke arah Taehyung yang tengah duduk manis di kursi kerjanya.
Niat datang ke sini untuk memanggilnya makan siang. Tapi Kyura mendapati Taehyung melamun. Daripada nanti Taehyung dirasuki arwah jahat, kan bahaya. Ya sudah, Kyura menghampirinya. Lalu mencolek dagu lancip Taehyung.
Yang dicolek hanya menoleh sebentar. Kemudian membuang wajah ke arah berlawanan.
Kyura jadi berpikir. Taehyung ini habis kenapa? Bukannya tadi pagi ia bertemu dengannya dan Jungkook. Tadi dia terlihat baik-baik saja, kenapa sekarang tidak? Perlu dipertanyakan jika seorang Kim Taehyung diam saja seperti ini. Karena ini suatu momen yang langkah.
"Oppa, waktunya makan siang. Mari turun, aku sudah memasak makanan banyak tadi," ucapnya dengan menundukkan wajahnya agar bisa melihat wajah Taehyung yang kini menunduk.
Taehyung diam dong diperhatikan seperti itu. Tapi setelah itu, ia berkata, "apa kau ada waktu membuat masakan? Kau kan habis kencan dengan Jungkook."
Kyura membuat garis kerutan pada dahinya, tanda ia bingung.
"Kencan?" tanyanya.
Taehyung hanya berdehem.
"Ah, kau percaya dengan yang dikatakan Jungkook tadi? Ckckckc ... Kau memang payah sekali dalam membedakan mana bercanda dan mana sungguhan, oppa."
"Maksudmu?"
"Tentu saja itu hanya bercanda."
"Jinjja? Serius? Benar? Jadi, tadi itu, bohong kan?"
Kyura menganggukkan kepala. Taehyung pun jadi senang.
"Eh? Kenapa ia jadi senang? Ah sudahlah, yang penting moodnya kembali lagi," batin Kyura.
"Baiklah, mari makan siang. Akan ku habiskan semua makanan yang kau masak hari ini," ucapnya penuh dengan semangat 45.
Sesampainya di depan meja makan——yang di sana sudah ada Jimin dan Jungkook. Taehyung menyapa mereka dengan box smile yang ia miliki, lucu sekali. Hingga membuat Jungkook dan Jimin mengerutkan kening. Ada apa dengan saudara mereka satu ini?
"Kau kenapa, Tae? Bahagia sekali sepertinya." Itu Jimin yang bilang.
"Tidak apa-apa." Taehyung menjawab dengan mengambil nasi banyak sekali.
"Apakah tidak kebanyakan, hyung?" Jungkook bertanya, ia keheranan melihat sikap Taehyung siang ini.
Sebelum menjawab, Taehyung melihat Jungkook, "tak apa, biar aku gembul sepertimu."
Jungkook membulatkan mata. Apa katanya? Dia gembul? Hei, Jungkook tidak gembul, hanya sedikit berisi saja. Sedikit. Ingat itu!
Kyura yang melihat piring Taehyung sudah penuh dengan nasi dan lauk pauk banyak sekali pun melihatnya saja sudah merasa kenyang. Kyura tak habis pikir dengan Taehyung. Ternyata moodnya sering sekali berubah-ubah.
"Kyura-ah, kenapa kau hanya diam saja. Ayo makan," ucap Taehyung yang melihat Kyura hanya diam saja melihatnya sambil berdiri.
"Aku tahu, aku tampan. Tapi jangan melihatku seperti itu, nanti kau jatuh cinta," lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody || [END]
Fanfiction"Jika kau hadir hanya untuk menjadi melodi, ku harap kau tak perlu susah payah hadir dalam melodi kehidupanku." - Jeon Jungkook. "Aku berusaha untuk menjadi melodimu, tapi bukan untuk menjadi pasangan hidupmu. Karena aku ditakdirkan untuk menjagamu...