Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya 😚
.
.
.
Happy ReadingMatahari telah menampakkan dirinya di muka bumi ini. Dengan sinarnya yang berhasil membuat pemuda tampan yang masih setia tertidur di ranjang itu, merasa terganggu. Siapa lagi kalau bukan, Kim Jungkook.
Jungkook akhirnya bisa merasakan empuk kasurnya lagi, tapi sialnya sinar-sinar yang masuk dalam ruangan ini menganggu tidur nyenyaknya.
Jungkook mengubah posisinya menjadi membelakangi sinar-sinar pengganggu tersebut, kemudian berniat untuk tidur lagi.
Klek.....
Suara pintu terbuka menandakan ada seseorang yang akan masuk. Ternyata sudah ada Melody di sana. Ia membawa sebuah nampan yang telah berisi sarapan, air putih dan juga obat Jungkook.
Melody meletakkan dulu nampan yang ia bawah di meja sebelah kasur. Kemudian ia mencoba untuk membangunkan kelici besar itu.
"Kook ..., " panggilnya yang hanya mendapat deheman dari Jungkook.
"Bangunlah ... kau tidak mau sarapan dan meminum obatmu? Kau tidak mau sembuh?" lanjut Melody dengan menggoyangkan bahu Jungkook, masih berusaha membangunkannya.
"Emm ... lima menit lagi Mel," pintanya pada Melody. Tentu saja Melody tak ingin kalah dari Jungkook, ia mengeluarkan jurus andalannya.
"Oh, jadi kau tak mau bangun? Baiklah sampai jumpa, aku akan mencarikan perawat baru untukmu." Melody berhasil dengan rencananya membujuk Jungkook. Iya, kapan melody pernah gagal dalam hal membujuk Jungkook?
Jungkook itu sangat penurut padanya. Entah kenapa, sifatnya itu membuat Melody khawatir jika nanti Jungkook mengetahui yang sebenarnya. Apa yang akan dilakukan Jungkook setelah itu? Apakah Jungkook akan mencoba bunuh diri lagi? Ah sudahlah, Melody akan berusaha membuat Jungkook menemukan cinta yang sebenarnya.
"Baiklah, baiklah, aku bangun!" seru Jungkook pasrah dan mengubah posisinya menjadi duduk dengan dibantu oleh Melody.
Ingat, kaki Jungkook masih sakit. Kata dokter, kakinya tidak boleh digerakkan selama beberapa bulan ini. Ya sudah, Jungkook menurut agar bisa kembali berjalan secepatnya.
Jungkook tidak sabar menanti kesehatan kakinya ini. Jika kakinya sudah sembuh, ia akan mengajak Melody jalan-jalan romantis bersama. Pikirnya.
"Kook? Halo? Apa ada Jungkook di sini?" Melody mengayun-ayunkan tanganya di depan wajah melamun Jungkook.
Tak sadar jika Melody memanggil namanya, Jungkook malah berselancar ria dalam lamunannya.
Ingin tahu apa yang dilamunkan Jungkook? Ia membayangkan berada di sebuah taman yang sangat indah, banyak bunga-bunga berwarna merah di sana. Terdapat dua anak manusia yang sedang duduk berhadap-hadapan. Sudah dipastikan itu dirinya dan juga Melody.
Mata mereka saling bertemu, Jungkook semakin mendekatkan dirinya pada Melody. Jarak mereka sekarang semakin dekat, hingga Melody bisa merasakan deruh napas teratur Jungkook. Jungkook memiringkan sedikit kepalanya, bibirnya sedikit maju tepat di depan bibir Melody.
Dan.....
"Jungkook!" teriak Melody ketika melihat Jungkook membawa gulingnya dan beradegan seperti ingin mencium guling tersebut.
Jungkook seketika itu juga menyadari apa yang telah ia pikirkan dan lakukan sekarang. Segera ia melempar guling tersebut dan menatap Melody dengan menggelengkan kepalanya.
"Tidak, Mel. Ini tidak seperti yang kau pikirkan," jelas Jungkook agar Melody tidak salah paham padanya.
"Kau sudah gila?" tanya Melody.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody || [END]
Fanfiction"Jika kau hadir hanya untuk menjadi melodi, ku harap kau tak perlu susah payah hadir dalam melodi kehidupanku." - Jeon Jungkook. "Aku berusaha untuk menjadi melodimu, tapi bukan untuk menjadi pasangan hidupmu. Karena aku ditakdirkan untuk menjagamu...