Seungyoun menghempaskan badannya pada sofa. Tasnya sudah tergeletak tak tau kemana. Kepalanya pusing seakan ingin meledak sekarang.
Ponselmya berdering sedari tadi namun diabaikan. Dia memilih bersandar pada sofa sembari memijit pangkal hidungnya.
Harinya seakan berat sekali.
Ponsel berdering sedari tadi. Dia memilih untuk mengangkatnya sekarang.
"Iya"
"Kak sudah makan?"
Ah makan.
Kata itu seakan tak pernah didengarnya beberapa hari ini. Dia sangat sibuk bahkan lupa untuk melakukan hal itu.
"eum makan ya. Sudah tadi"
"Kalau begitu aku kesana ya. Mau titip apa?"
Seungyoun melirik jam ditanganya. Pukul 8 malam. Tidak baik jika gadis itu ke apartemennya sekarang.
"Tidak usah"
"Tapi kakak belum makan. Aku tidak mau ya jika kak Seungyoun mati sekarang"
Seungyoun terkekeh. Dia tak akan mati.
"kak"
"Iya iya"
"Aku beli burger aja ya"
Seungyoun hanya bergumam pelan. Lalu sambungan telfon itu mati.
Dia mengantuk sekali.
********
Gadis itu sudah mencoba menelfon sejak 3 menit lalu namun tak ada jawaban. Dan dia memutuskan untuk masuk saja ke apartemen kekasihnya ini. Toh dia tau password nya.
Gelap.
Itu kesan pertama yang didapatnya ketika dia masuk kedalam. Setelah dia menghidupkan lampu. Dia menemukan lelaki dengan pakaian lengkap dari atas sampai bawah tengah tertidur pulas di sofa.
Tas ransel dengan logo terkenal tergeletak begitu saja di lantai.
Dia meletakkan plastik yang berisi makanan di meja lalu sedikit menata barang barang yang tergeletak sembarangan.
Mungkin dia akan menunggu lelaki itu bangun.
10 menit dia menunggu dan ini hampir pukul 9 malam. Mau tak mau dia harus membangunkan kekasihnya.
"Kak, bangun"
Lelaki itu membuka matanya.
Merah dan nampak lelah. Dia jadi merasa bersalah.
"Makan dulu"
Gadis itu menjauh lalu membuka bungkusan makanan. Ada burger dan kentang goreng yang sudah dingin disana.
"Mau kuhangatkan?"
Lelaki itu menggeleng sembari menguap.
"Kenapa beli 5?"
"Memang kalau 2 cukup buat aku dan kak Seungyoun?"
"Tidak"
Seungyoun ingin ambruk lagi ke sofa namun dengan cepat gadis itu menahannya.
"Makan dulu nanti tidur lagi"
"Mengantuk Ji"
"Iya aku tau tapi sekarang harus makan dulu"
Dengan terpaksa lelaki itu duduk dengan benar dan memakan burger yang sudah dibelikan kekasihnya.
"Kau naik apa tadi?"
"ojek online"
Keduanya fokus pada makanan mereka. Dan ini sudah burger kedua bagi keduanya.
Kentang goreng pun masih tersisa 1 bungkus. Padahal gadis itu beli 3 bungkus.
"Nanti menginap saja ya. Besok libur kan?"
"Besok aku mau menyiapkan pensi sekolah. Harus datang pagi"
"Aku mengantuk Ji"
"Aku pulang sendiri kak"
Seungyoun menghentikan kunyahannya lalu menatap kekasihnya. Gadis itu makan dengan lahap.
"Tidak boleh"
Sahutnya cepat
"Kenapa?"
"Kau perempuan. Dan ini pukul 9 malam"
Gadis itu merotasikan matanya. Memangnya kenapa jika dia pulang jam 10 sekalipun? dia sudah 17 tahun. Dalam kata lain dia sudah besar.
Kenapa lelaki didepannya ini selalu melarangmya berbuat ini dan itu??
"Aku 17 tahun kak"
"Aku 22 tahun Ji"
Seungyoun harus sabar menghadapi remaja yang sedang pubertas ini. Dia juga pernah seusia gadis itu. Ingin melakukan segala hal yang akan disesalinya dikemudian hari.
Usia mereka bisa dibilang terpaut cukup jauh. Namun ini tahun kedua mereka berkencan.
Seungyoun kerap kali diejek sebagai seorang pedofil oleh teman temannya.
Namun bagaimana lagi. Memang begini adanya.
Seungyoun duduk dilantai. Dagunya ditumpukan pada paha gadis itu. Tenang saja, gadis dengan rambut panjang itu mengenakan celana training sekarang.
"Tolong patuhi aku kali ini oke? aku lelah"
Kekasihnya mengangguk pelan.
Dia tidak mau menambah beban lelaki yang sedang memohon padanya ini.
"Selesaikan makanmu lalu tidur oke?"
"Tapi ini masih banyak kak. Aku tak akan habis"
Seungyoun terkekeh. Dia yakin 10 menit lagi semua makanan di meja akan tandas oleh gadis itu.
Seungyoun kembali mendudukkan dirinya pada sofa dan bermain ponsel.
Bukankah dia tidak membuka aplikasi Instagram tadi? kenapa sekarang muncul aplikasi itu saat dia membuka kunci ponselnya.
"Hwang Yeji"
"Ya"
Gadis itu tetap mengunyah burgernya.
"Apa ini?"
Yeji hanya tersenyum dan menelan makanannya.
"Aku tadi bosan. Maaf, hehe"
Beginilah jika menjalin hubungan dengan remaja. Banyak tingkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang Yeji
FanfictionJangan berharap banyak pada mereka. Tak ada yang bisa diharapkan dari mereka. Mereka hanya menjalani hari-harinya. Melewatinya begitu saja. Berlalu begitu saja hingga tersusun tidak rapi menjadi sebuah cerita. _______ _______ Jangan menaruh ekspekta...