3

4.2K 651 4
                                    

Hari senin pagi yang membosankan. Dia harus bangun pagi dan berangkat sekolah.

Tidak ada yang diganggu ataupun yang menganggunya pagi ini.

Seungyoun sedang ada perjalanan bisnis atau apalah itu dia tidak paham. Dan dia tak tau kemana teman temannya sekarang.

"Yeji"

Dia menoleh. Ada Ryujin dan Yena disana.

"apa?"

"Kau berangkat sendiri?"

Yeji mengangguk.

"Mau main sepulang sekolah?" Tawar Yena dengan mata mengerling nakal.

Tawaran itu terdengar menggiurkan bagi Yeji. Dia tidak akan dimarahi sekarang. Tinggal bilang dia sudah dirumah tetapi nyatanya masih main.

Sedikit berbohong pada Seungyoun tidak membuatnya mati.

"Sip"

"Kalau begitu ayo kita ke kelas"

Yeji digeret oleh Ryujin. Sementara Yena disebelahnya.

Ini hari para gadis.



*******



"Teman teman Guanlin ingin bergabung nanti"

"Tidak bisa! ini hari para gadis"

Yeji menyaut cepat.

Mereka sedang makan di kantin sekarang. Formasi mereka lengkap.

Yeji yang duduk di paling ujung. Lalu ada Yujin disebelahnya serta Ryujin yang berhadapan dengan Yujin dan Yena di ujung lain.

"Pacarmu dan teman temannya tidak boleh ikut!"

Yena berujar dengan sungguh sungguh.

"Benar sekali"

Ryujin menyaut dan memberi acungan jempol pada Yena.

"Ada Hangyul"

"Oke boleh"

Yeji merotasikan matanya. Bukan hal tabu lagi jika Ryujin menyukai Hangyul. Dan gadis itu tak pernah dinotice.

"Tidak bisa. Kita akan diganggu nantinya!"

Yeji kembali berujar.

Dia tadi sudah bilang Seungyoun akan main sepulang sekolah. Lelaki itu mengiyakan asal tidak main dengan Soobin.

"Ada Soobin tidak?"

Yujin menggeleng.

"Oke boleh"

Seungyoun hanya bilang tidak boleh dengan Soobin. Dia tidak bilang jika Yeji tidak boleh main dengan pemuda lain kan?

"Baiklah, aku bisa bareng Dongpyo nanti"

Ucap Yena sembari memakan makannannya.

"Siapa saja yang akan ikut?"

"Memang teman Guanlin siapa saja?"

"Teman Guanlin banyak sekali, bodoh!"

"Mungkin hanya Hangyul, Dongpyo, Jungmoo, dan Yunseong"

Yeji berpikir sejenak. Bagaimana bisa anak kelas 1 seimut Dongpyo berteman dengan anak kelas 3 yang terkenal nakal seperti Hangyul dan Guan?

Dongpyo benar benar imut untuknya. Beberapa kali dia berbincang dengan anak itu.

Bahkan dia meminta Dongpyo untuk menganggapnya kakak.

Benar, Yeji tidak tahan dengan segala yang bersifat imut di dunia ini.

"Kalau ada Dongpyo boleh"

Yena dan Ryujin mengangguk setelah mendengar kalimat Yeji.


*********

Seungyoun ada di cafe sekarang. Sedang menikmati makan siangnya dengan sekretarisnya selama dia berada di Berlin.

Sedari tadi matanya tak lepas dari ponsel. Di Korea pasti sudah malam mengingat perbedaan waktu 7 jam.

Apakah gadis itu sudah makan dengan benar?

Seharian ini Yeji tidak ada kabarnya. Walaupun tadi malam gadis itu telah meminta ijin untuk pergi main dengan teman temannya.

Telfonnya pun tidak ada yang diangkat. Membuat cemas saja.

"Ada pertemuan dengan Mr. Axel setelah ini"

Seungyoun ingin pulang sekarang. Dia akan protes pada ayahnya saat sampai di Korea nanti. Dia bekerja terlalu keras hari ini.

Dan sekretaris barunya saat di Berlin belum tau banyak tentanngnya. Dia tidak bisa bicara sembarangan.

Sekretarisnya ini orang Korea yang bekerja pada perusahaannya. Sekretarisnya di Korea tidak bisa menemaninya karena satu dan lain hal.

Seungyoun hanya mengangguk.

Dia masih berusaha menelfon Yeji. Tidak mungkin gadis itu tidur sekarang.

"Ji"

Telfon tersambung. Diseberang sana nampak ricuh dengan segala tawa dan umpatan.

Sebenarnya dimana anak ini?

"Kau dimana?"

"Apa kak? tidak terdengar"

Seungyoun menghembuskan napas kasar. Dia sedang berada jauh dengan gadis ini.

"Where u at Hwang Yeji"

Yeji diam diseberang sana. Dan suara gaduh juga sudah tidak terdengar.

"Aku dirumah Yena"

"Bukankah sudah kuperingatkan tidak main dengan lelaki?"

"Kakak hanya bilang jangan main dengan Soobin. Dan sekarang tidak ada Soobin"

Iya, ini salah Seungyoun. Harusnya lelaki itu lebih pintar dalam membuat ancaman mengingat kekasihnya termasuk cerdik.

"Pulang sekarang oke?"

"Tidak, aku menginap"

"Hwang Yeji!"

"Cho Seungyoun"

Aih gadis ini benar benar.

"Kak sudah giliranku jalan. Aku tutup dulu bye"

"Ji-

Sambungan telfon tertutup sebelum Seungyoun menyelesaikan kalimatnya.

Sekarang sekretarisnya sedang memandangi dia dengan tatapan aneh.

Ah sudahlah. Dia lelah.

begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang