30

2.6K 458 31
                                    

Disesapnya kopi yang mengepul dalam mug biru muda. Ditatapnya cahaya kendaraan yang terlihat kecil dari balkon apartemen. Bayangan perlakuan sahabatnya semalam melintas.

Dihela napas kasar penuh keputus asaan.

Apa yang dia lakukan?

Bagaimana bisa itu terjadi?

Segala pertanyaan menguasai otak. Menuntut sebuah jawaban yang pasti. Namun sayang, tak ada jawaban untuk itu. Otak cerdasnya yang tak berfungsi semalam.

Frustasi.

Bagaimana bisa dia merusak gadis itu?

Diambil ponsel hitamnya. Dan diketikkan sebuah pesan untuk seseorang. Dia tak tahu harus bagaimana. Mungkin orang ini tau.

Di langkahkan kakinya kembali masuk ke dalam apartemen. Dia mengambil hoodie merah dan kunci mobilnya.

Berjalan menjauh untuk menemui seorang terpercaya.


**********



Perempuan itu terkekeh sesaat setelah mendengar penuturan dari lelaki yang terlihat kalut didepannya.

Lelaki ini datang padanya dengan dandanan yang seadanya. Hanya kaos hitam yang dipadu dengan ripped jeans dengan warna senada. Rambutnya pun tidak tertata dengan baik.

Dia meneguk Latte nya lalu kembali menatap lelaki didepannya.

"Lalu apa masalahnya?"

Lelaki itu melihatnya dengan tatapan mata seakan tak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Dia sudah dewasa Youn, sebentar lagi dia 21 tahun. Dia legal"

"Tapi aku merusaknya"

"Kau kekasihnya Youn, tidak salah"

Dia melambaikan tangannya pada  waiters dan meminta mug nya diisi kembali.

"Yeji legal dan kalian berdua sepasang kekasih. Dia sudah cukup umur untuk kau nikahi"

"Dia masih kecil Rene"

Irene tersenyum simpul.

Adiknya tumbuh menjadi sosok yang lembut namun terlihat galak disaat yang bersamaan. Mungkin tak ada yang tau sisi Seungyoun yang seperti ini.

"Kau perempuan, aku tak mau kau dirusak oleh bajingan diluar sana. Tapi sekarang aku malah merusak seorang gadis, Rene"

Irene tersenyum pada waiters yang membawakan Latte nya.

Disesapnya kembali kopi itu dan dia menatap Seungyoun dengan dalam.

Sorot mata tajam itu sekarang menghadirkan begitu banyak warna. Cemas, kecewa, takut, kalut, bahkan sedih.

"Kau menggunakan pengaman?"

Seungyoun mengangguk.

"Kau mabuk saat itu?"

"Tidak"

"jangan tinggalkan dia apalagi setelah kau mendapatkan semuanya darinya"

Irene mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Dia memberikan semua yang dimilikinya padamu"





***********



"Setelah mendapatkan semuanya lalu aku ditinggal pergi? memang bajingan Cho Seungyoun! mati saja kau bangsat"

Berbagai macam umpatan dengan berbagai bahasa memenuhi unit apartement no 76 milik Hwang Yeji.

Dia diliputi kekesalan yang amat dalam dari kemarin. Setelah kejadian Seungyoun mendapatkan semuanya darinya, lelaki itu pergi begitu saja.

Bahkan telfonnya pun mati!

Bagaimana Yeji tak kesal dan dendam?

Di berbagai Novel yang dia baca, lelaki akan memanjakan wanitanya saat mereka selesai melakukan 'hal' itu. Tapi kenapa Cho Seungyoun tidak mempelakukannya dengan manis?! Bahkan dia bangun tidur saja lelaki itu tak ada disampingnnya.

Harusnya mereka tak berbaikan. Harusnya Yeji menuruti egonya untuk tak memohon dan berjanji akan jadi anak baik agar Seungyoun kembali.

Tapi apa balasan semuanya?

Memang Cho Seungyoun bajingan nomor 1 di bumi!

Yeji melanjutkan aktifitasnya memotong sayuran untuk makan malamnya nanti.

Kelasnya berakhir pukul 2 siang tadi dan setelah itu dia bebas melakukan apa saja.

Awalnya Yena meminta untuk mengadakan acara 'Tukar Susu' namun Yeji terlalu malas melakukannya dan dia memilih untuk pulang saja.

"APASIH?!"

Bunyi bel apartement membuatnya kesal. Dia berjanji akan menampar siapa saja yang mengganggu acara potong memotongnya.

Dilangkahkan kakinya menuju pintu.

Setelah pintu terbuka dia terdiam.

Dia menyesal membuat janji akan menampar siapa saka yang mengganggunya.

Seharusnya tadi dia berjanji akan membunuh siapa saja yang menganggunya!

Disana, bajingan bangsat Cho Seungyoun sedang berdiri dengan penampilan rapi.

Kemeja hitam dengan celana warna senada, rambut ditata rapi menampakkan keningnya, sepatu mahal yang menghias kakinya.

Sorot matanya penuh akan dendam dan kemurkaan sekarang.

Dia baru saja mengganti password apartement nya maka dari itu Seungyoun tak bisa masuk.

"Bagaimana kabarmu?"

Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi kanan lelaki itu.

Yeji murka tentu saja.

Meninggalkannya setelah dia merenggut segalanya dan sekarang bertanya kabarnya?!

Memang bajingan.





__________
______________________

Untuk pembacaku yang belum cukup umur.. jangan ditiru kata kata yang gak pantes yaaaa.. ambil yang baik baik aja dari cerita ini.. yang buruk jangan ditiru..

aku sedang mencoba untuk kembali produktif

begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang