Yeji bangun saat matahari belum menampakkan sinarnya.
Semalam dia terlalu kesal hingga memutuskan tidur pukul 7.
Sudah 3 hari ini Seungyoun tidak mengabarinya. Hanya membalas puluhan pesan darinya pun tidak.
Untuk apa ponsel canggih dengan harga puluhan juta tapi tidak digunakan dengan baik?
Emosi sekali dia.
Dia melirik jam yang ada di nakas. Masih pukul 5. Harusnya dia tidur lagi.
Namun dia masih penasaran apakah lelaki itu belum membalas pesannya atau sudah?
Diambilnya ponsel putih yang ada dinakas.
Hanya notifikasi dari group chat dengan teman temannya yang memenuhi. Tak ada satupun dari Seungyoun.
Paginya sudah buruk.
Apakah lelaki itu punya selingkuhan disana?
Dia melihat di akun social media milik rekan bisnis Seungyoun yang membagikan kegiatan mereka disana. Seungyoun nampak ditemani oleh perempuan cantik. Dan kelihatannya pintar.
Hal ini sedikit mengganggu pikiran Yeji 3 hari ini.
Dari lelaki itu yang tidak mengabarinya.
Lalu postingan itu.
Semua ini membuatnya gila.
Sekali lagi di telfonnya sang kekasih. Tetap tak ada jawaban.Puluhan pesannya pun hanya dibaca oleh Seungyoun.
Memang brengsek Cho Seungyoun.
**********
"Anda lelah tuan Cho?"
Seungyoun tersenyum ramah menanggapi.
Hari ini jadwalnya kosong. Dan dia sedang berkeliling Berlin dengan sekretarisnya yang sudah lama menetap di kota ini.
Membeli oleh oleh untuk Yeji dan teman temannya yang sudah mau menemani kekasihnya saat dia tidak ada disana.
Dan masalah menghubungi gadis itu.
Sebuah hiburan saat membaca puluhan bahkan ratusan pesan yang Yeji kirimkan untuknya. Ratusan permintaan maaf gadis itu layangkan untuknya. Tak lupa berbagai umpatan juga tertulis disana.
Dirinya sangat ingin membalas pesan itu namun ditahan. Dia tak akan mengabari Yeji sampai pulang 2 hari lagi.
Salah satu pesan menunjukkan bahwa gadis itu berjanji akan jadi anak baik jika Seungyoun pulang cepat. Minimal membalas pesannya.
Hal itu juga dialaminya sekarang. Gadis itu mengiriminya pesan berisi puluhan kalimat yang ada di otaknya. Sangat lucu.
Gadis ini kembali menuduhnya berselingkuh.
Mungkin dia harus membuat sedikit keributan. Dia tak mau Yeji tenang tenang saja disana. Dia harus balas dendam atas apa yang diperbuat anak itu Senin kemarin.
"Nona Park, lihat saya"
Satu jepretan berhasil ditangkapnya.
"Terimakasih"
Ucap Seungyoun sambil menunduk sopan pada sekretarisnya
Ini akan membuat Yeji semakin uring uringan.
Dan dia akan tertawa lebar
*******
Yeji melemparkan begitu saha tasnya pada meja membuat teman sebangkunya yaitu Ryujin kaget.
Saat gadis itu ingin melempar ponselnya dengan cepat Yena menahan lengan Yeji.
"Kau kenapa?"
Raut wajah Yeji sudah tidak enak sekarang. Matanya bahkan berkaca kaca membuat kedua temannya panik.
"Kau belum sarapan Ji? kau kenapa?"
Yeji terisak pelan. Dengan cepat, Ryujin memeluk gadis itu.
"Menangislah sebelum bu Yumi masuk"
Yena melayangkan pandangan bertanya pada Ryujin. Sepertinya bukan hanya Yena. Tapi seluruh teman sekelasnya yang melihat Yeji menangis.
Ryujin hanya membuat raut muka ikut menangis dan menggelengkan kepalanya tanda dia tak tau.
Ponsel di tangan Yeji lepas begitu saja. Untung Yena segera menangkapnya.
Benda itu menunjukkan alasan kenapa Yeji menangis sekarang.
Yena ikut emosi melihatnya. Dengan cepat gadis itu menunjukkan ponsel Yeji pada Ryujin. Mata Ryujin membulat.
Benar saja Yeji menangis seperti ini.
Mereka berdua ingin mencekik Seungyoun sekarang.
Tunggu ada Yujin. Mereka bahkan bisa memenggal kepala Seungyoun.
Tangisan Yeji mulai berkurang. Dia mulai tenang.
"Lanjutkan saja jika masih ingin menangis. Bu Yumi tidak masuk hari ini"
Namun Yeji menggeleng.
Dia menjauhkan tubuhnya dari Ryujin.
"Yeji jasku basah"
Kali ini Ryujin yang ingin menangis.
Yeji hanya membalasnya dengan cengiran polos.
Sementara Yena sedang mencari siapa perempuan yang ada di postingan akun Cho Seungyoun ini.
"Dapat?" Tanya Ryujin sambil melepas jasnya.
Yena menggeleng.
"Sepertinya dia tidak memiliki akun"
"Jangan terror perempuannya. Terror lelakinya"
Yeji menyaut. Dia ingin Seungyoun yang sengsara.
Dia sudah menyusun hal yang harus dan tidak dilakukan saat Seungyoun pulang nanti.
Sekarang bukan hanya Yeji yang emosi. Namun Yena, Ryujin, dan tentu saja Yujin yang tidak masuk juga ikut emosi dibuatnya.
************
KAMU SEDANG MEMBACA
begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang Yeji
Fiksi PenggemarJangan berharap banyak pada mereka. Tak ada yang bisa diharapkan dari mereka. Mereka hanya menjalani hari-harinya. Melewatinya begitu saja. Berlalu begitu saja hingga tersusun tidak rapi menjadi sebuah cerita. _______ _______ Jangan menaruh ekspekta...