"Ji kau tau dimana jas hitam yang kemarin aku kenakan? Aku sudah mencarinya dipenjuru kamar tapi tak ada Ji"
Hari ini dia ada meeting pagi dan sekarang jas nya hilang. Dia sudah mencari di keranjang cucian kotor, keranjang baju bersih yang belum dilipat, bahkan didalam mesin cuci tapi jas itu tak ada.
"Kakak menaruhnya dimana?"
"Aku pakai kemarin. Tapi tak ada"
Yeji menghela napas lalu mulai mencari diseluruh kamar yang sudah berubah bentuk menjadi mirip kandang babi.
Yeji melangkah ke lemari besar. Membukanya dan memilahnya satu persatu.
"Astaga kak, kalau mencari yang benar. Bagaimana bisa kak Seungyoun malah mengacaukan kamar seperti ini? makin susah untuk mencarinya kak. Kenapa harus pakai jas itu sih? jas kakak kan banyak"
Yeji beralih ke keranjang baju kotor.
"Pakai dulu yang lain lalu berangkat ke kantor. Aku akan mencarinya nanti setelah mandi"
"Tidak bisa Ji, kunci mobil ku ada disana"
Yeji ingin marah sekarang.
Seungyoun itu teledor dan suka menghilangkan barang. Bahkan jas yang sebesar itu saja bisa hilang. Dan kunci mobilnya ada disana.
Jas itu tak ada di keranjang baju kotor. Dia beralih ke keranjang baju bersih yang belum terlipat.
Memilahnya satu persatu berharap menemukan jas nya.
Namun nihil, benda itu tak ada disana.
"Kalau habis memakai sesuatu dikembalikan ke tempat seharusnya. Jangan ditaruh sembarangan, hilang kan jadinya. Ini baru jas yang berisi kunci mobil. Bagaimana jika aku yang hilang kak?bagaimana?"
Seungyoun jengah
Dia sudah hapal rentetan kalimat Yeji saat dia menghilangkan sebuah barang.
"Maaf Ji, aku memang pelupa"
Yeji melangkah keluar kamar dengan Seungyoun yang mengekorinya.
"Ini bukan sekali dua kali kakak menghilangkan barang. Kakak pernah menghilangkan 5 ponsel, 2 kunci mobil, 1 kartu pass apartement, dan ratusan pulpen. Aku bisa memakluminya kak tapi harusnya kak Seungyoun sadar dan jangan menghilangkan barang lagi"
"Maaf Ji"
Ruang tengah, dapur, ruang tamu telah disisirnya namun tetap tidak menemukan jas Seungyoun.
"Kakak sarapan dulu. Aku lanjut mencarinya, jika tidak ketemu pakai jas yang lain"
"Bukan jasnya, tapi kunci mobil nya Ji"
"Pakai mobil yang lain. Kak Seungyoun punya 5 mobil!"
Nada bicara Yeji meninggi menandakan gadis itu sedikit emosi pada Seungyoun.
"Sekarang sarapan cepat!"
Seungyoun duduk dimeja makan dan mulai memakan omurice yang dimasak Yeji tadi. Sementara gadis itu kembali masuk ke kamar dan mencari jas itu lagi.
Masakan Yeji selalu enak di lidah Seungyoun. Entah karena dia terlalu mencintai Yeji atau memang seenak itu.
Ditengah acara makannya sebuah jas jatuh dipangkuannya.
"Itu apa?"
"Dimana tadi?"
"Kasur, tertutup selimut"
Seungyoun tidak percaya, dia sudah mencarinya disana tadi tapi tidak ada.
"Demi apapun, aku tadi mencarinya disana tapi tak ada"
"Mencari barang itu pakai mata kak, jangan pakai mulut"
Yeji duduk diseberang Seungyoun dan memakan sarapannya.
"Lain kali jangan dihilangkan lagi. Itu jas dari mama kan?"
Seungyoun mengangguk lalu bangkit dari duduknya.
"Aku selesai"
Seungyoun berjalan menuju kamar untuk mengambil jas baru yang akan dipakainya hari ini.
Dering ponsel Seungyoun yang tertinggal di meja makan mengalihkan perhatian Yeji.
Sebuah panggilan telfon dari kontak dengan nama Cha Irene.
Ah kenapa hidup Seungyoun harus dikelilingi perempuan?
"Jauhkan segala pikiran buruk dari kepala cantikmu ini Sweetheart"
Ucap Seungyoun lalu mencium pelipis Yeji.
"Cha Irene itu dokterku"
"Apa dia cantik?"
Seungyoun berdiri disebelah Yeji. Membuat Yeji mendongak saat berbicara padanya.
"Cantik"
"Kak-"
Seungyoun tertawa mendengar rengekan gadis 19 tahun ini.
Dikecupnya kening Yeji.
"Dia sudah menikah. Tenang saja"
Seungyoun memang selalu memeriksa kesehatan rutin tiap bulan. Tapi biasanya dengan Dokter Lee Dongwook yang tampan.
"Kak aku ingin jadi dokter"
"Kau yakin?"
"Iya, aku, Junho, Yena sudah mendaftar di universitas yang sama. Tapi belum ada pengumuman"
Seungyoun membawa Yeji kepelukannya.
"Lakukan apa yang kau mau. Jangan biarkan orang mengaturmu sayang. Kejar mimpimu"
"Iya kak"
Seungyoun ingin yang terbaik untuk Yeji. Yang terbaik adalah yang diinginkan. Bukan yang dipilihkan.
Yeji harus mengikuti apa keinginannya sendiri, bukan orang lain.
________
_________________maafkan aku ya, kemarin itu kepencet awalnya mau save tapi malah kepleset di publish :)
KAMU SEDANG MEMBACA
begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang Yeji
FanfictionJangan berharap banyak pada mereka. Tak ada yang bisa diharapkan dari mereka. Mereka hanya menjalani hari-harinya. Melewatinya begitu saja. Berlalu begitu saja hingga tersusun tidak rapi menjadi sebuah cerita. _______ _______ Jangan menaruh ekspekta...