Saat Yeji membuka matanya tak ada Seungyoun disampingnya. Sepertinya lelaki itu sedang memakan sarapannya.
Libur semester yang panjang membuat Yeji malas melakukan apa apa. Gadis itu memundurkan jam bangun tidurnya, sering melewatkan sarapan dan mandi pagi.
Setelah mencuci muka dia turun ke ruang makan dan benar saja, Seungyoun dengan kaos putih dan ripped jeans sedang berkutat dengan ponselnya. Didepannya ada sepiring nasi goreng yang hampir habis.
"Kak tidak ke kantor?"
Tanya Yeji sembari membuka pintu kulkas dan mencari air mineral untuk diminum. Suatu kebiasaan baik Yeji setelah tinggal dengan Seungyoun.
"Aku akan berangkat setelah sarapan"
"Dengan baju seperti itu?"
Seungyoun berjalan ke wastafel dan mencuci piringnya.
"Irene yang mengatur semua outfit para pekerja. Padahal aku bosnya"
Yeji tertawa pelan.
"Bukankah bagus? agar tak bosan"
Seungyoun mengangguk lalu menghampiri Yeji yang sedang bersedekap didepan kulkas.
Direngkuhnya pinggang gadis itu dan dibawanya kesisi lain.
"Kau menghalangi benda ini bubble"
"Kak, bolehkah aku ke kantormu?"
"Mau apa?"
"Hanya ikut saja"
Lelaki itu melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya. Lalu menatap Yeji kemudian.
"15 menit untuk bersiap jika telat akan kutinggal"
Dengan cepat gadis itu melesat ke kamar untuk mandi dan bersiap.
*********
Yeji menyesali keputusannya untuk pergi bersama Seungyoun ke kantornya karena sekarang ia bosan, sangat bosan.
"Mau kemana?"
Tanya Seungyoun saat menyadari Yeji yang mendekati pintu.
"Berjalan jalan"
Jawab gadis itu sambil tersenyum lebar.
Seungyoun hanya mengangguk menanggapi.
Diluar ruangan ternyata ada Seulgi yang sedang fokus pula pada komputernya. Yeji ingin mengganggu perempuan ini tapi sepertinya bukan ide uang bagus. Dia bisa melihat aura hitam yang menyelimuti sekretaris kekasihnya itu.
"Siang kak Seulgi"
Perempuan itu hanya melihatnya dan tersenyum sekilas lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
Apakah semua orang sibuk hari ini? bahkan di jam mendekati makan siang?
Dia tak bisa membayangkan bagaimana jika ia sibuk dimasa depan. Tak ada waktu untuk bersenang-senang. Pasti akan sangat stress.
Dia masuk ke lift dan menekannya ke lantai 1.
Pintu lift terbuka menampakkan seorang lelaki dengan kemeja berwarna soft yellow dan menenteng jas putih. Dia tersenyum lebar saat mengetahui siapa yang didepannya ini.
Dengan cepat dia menarik tangan lelaki itu untuk cafe yang ada di kantor. Memesan makanan dan minuman lalu duduk berhadapan disalah satu tempat yang sedikit pojok.
"Kenapa?"
"Apanya?"
"Kau, sangat senang bertemu denganku"
Yeji tertawa renyah.
"Aku tak memiliki teman, Kak Seungyoun sibuk dan kak Seulgi sepertinya sedang ada di mood buruk. Dan saat aku melihatmu kak, aku seperti menemukan cahaya ilahi"
Jawabnya dengan menggebu. Sang lawan bicara juga tertawa renyah.
Ah tampan sekali.
Begitulah pikiran Yeji dan semua orang yang ada disana saat melihat sosok dengan rambut hitam ini.
"Tumben memiliki waktu luang kak"
Tanya Yeji sambil memakan Donatnya.
"Ya, hanya hari ini sepertinya. Aku ingin berbicara dengan Seungyoun tapi kau menculikku"
Yeji sedikit merengut mendengar penuturan itu. Dia terlihat jahat, namun sebenarnya disini Seungyoun yang jahat.
Sebenarnya alasan Yeji ingin masuk kedokteran adalah Seungwoo. Lelaki ini terlihat keren dengan snelli yang tak pernah lepas dari tubuhnya.
"Kakak pernah pacaran?"
Seungwoo mengangguk dan menjawab iya.
Dia pernah beberapa kali menjalin hubungan. Dan terakhir kali dia menjalin hubungan adalah 7 tahun yang lalu saat usianya 20 tahun.
Bukankah sudah sangat lama?
Perempuan terakhir sangat sempurna dan dia belum bisa mendapat pengganti.
Jinhyuk sering bilang jika mati satu tumbuh seribu. Tapi seribu sekalipun tak akan seperti yang satu itu.
Perempuan itu sangat luar biasa.
Pemikirannya, wajahnya, perlakuan dan kelakuannya. Semua sempurna bagi Seungwoo.
"Siapa perempuan perempuan bodoh yang berani melepas orang sepertimu kak"
Ucap Yeji sambil memandangi wajah teduh Seungwoo.
Lelaki didepannya sangat tampan, mata teduh senyum lebar dan lesung pipinya saat dia tersenyum. Perpaduan sempurna yang tak dimiliki siapapun.
Terlihat menggemaskan saat tersenyum lebar namun terlihat galak saat diam.
Jika tak berpacaran dengan Seungyoun, Yeji dengan sekuat tenaga akan mendapatkan hati Seungwoo.
Dokter residen Saraf sekaligus putera tunggal pemilik Rumah Sakit besar yang tersebar diseluruh negeri. Wajah tampan, badan tinggi dan kekar, perilaku lembut yang sering ditampilkannya serta otak seksi.
Han Seungwoo sempurna.
"Kak, kurasa kau cocok dengan kak Irene"
Seungwoo tersedak milkshake strawberrynya saat pendengar kalimat Yeji.
"Apa?-
___________
_____________________Seungwoo Irene atau Seungwoo Wendy?
Seungyoun Yeji guncang lagi tida??
KAMU SEDANG MEMBACA
begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang Yeji
Fiksi PenggemarJangan berharap banyak pada mereka. Tak ada yang bisa diharapkan dari mereka. Mereka hanya menjalani hari-harinya. Melewatinya begitu saja. Berlalu begitu saja hingga tersusun tidak rapi menjadi sebuah cerita. _______ _______ Jangan menaruh ekspekta...