25

2.6K 461 89
                                    

Menjalani hari tanpanya terasa begitu lama dan melelahkan. Tak ada yang dirusuhinya, tak ada yang dipeluknya saat dia ingin bermanja. Tak ada pula kecupan menyeluruh diwajahnya saat dia enggan bangun pagi.

Semua terasa berbeda, tak ada harum kopi saat dia melangkahkan kakinya kedapur. Tak ada teriakan namanya dipagi hari. Tak ada pelukan hangat saat dia merasa sedih.

Semuanya berbeda, seakan hilang dalam sekejap. Aroma musk yang biasanya menyapa indera saat dia mulai mendekat pun hilang. Bukan aromanya yang tak ada, tapi sosok pemiliknya yang hilang.

Kecupan ringan saat dia turun dari mobil, kini tak akan pernah didapatkannya lagi. Elusan pada puncak kepala saat dia menurut juga tak akan didapatkannya lagi. Omelan ringan saat dia nakal juga tak didapatkannya lagi.

Berat, jauh, lama.

Katakanlah bahwa dirinya terlalu diperbudak cinta. Tapi memang begitu adanya.

Dia terlalu bergantung pada sosok tampan yang selalu terlihat dingin didepan orang lain.

Dia rindu

sangat rindu

Tapi tak bisa mengungkapkan.

Dia menyesal menyebut kata pisah.

Dia menyesal tidak memohon padanya saat lelaki itu bilang iya.

Dia menyesal saat pergi begitu saja dari sana.

Tapi memang harusnya seperti ini. Tak akan ada lagi keraguan yang begitu menyiksa pikirannya.

Tak ada gunanya semua penyesalan yang meliputinya saat ini. Penyesalan tak akan bisa mengembalikan atensi pria itu kembali padanya.

"Kak Yeji"

Sebuah tepukan dibahu yang berasal dari lelaki dengan semyum cerah dihadapannya. Serta tatapan bingung dari teman temannya.

"Habis putusan ya kak?"

Pertanyaan Jinwoo sontak membuat Yeju tersedak.

Yena yang ada disebelah Yeji langsung memberikan air untuk gadis itu.

Mereka sedang ada di green area fakultas Hukum sekarang. Menanti Junho yang tidak tau bagaimana kabarnya.

Junho ditolak Kedokteran, sementara Yeji dan Yena diterima.

"Kak Yeji banyak pikiran ya?"

Setelah kejadian ponsel 2 minggu yang lalu mereka menjadi dekat. Yeji dan Yena yang selalu gemas dengan makhluk imut selalu mengganggu Jinwoo ketika pemuda itu sendirian. Dan ternyata Jinwoo berteman dekat dengan Donghyun.

Jinwo dan Dongyun yang selalu ditarik sana sini oleh Yeji dan Yena dipertemukan dengan Junho dan Yunseong. Dan akhirnya mereka dekat seperti sekarang ini.

"Mau babo latte?"

Ucap seorang pemuda mengalihkan atensi mereka. Dibelakang Donghyun berdiri Junho dan Yunseong yang membawa berkantung kantung makanan ringan.

"Babo Latte?"

Tanya Yena penasaran. Benda apa itu Babo Latte?

Yunseong langsung mengeluarkan Americano dan Susu dari dalam kantung belanja.

"Dicampur?"

Yunseong tidak menjawab, lelaki itu meminum Americano dan Susu secara bersamaan namun dari wadah yang berbeda.

"Cobalah Yen"

"Hah?"

"Coba"

Yena lalu melakukan hal yang sama dengan lelaki itu.

"Ya'll u must try it"

Rasanya enak dan sensasinya lain. Entah darimana Yunseong dan Junho dapat ide membuat minuman seperti ini. Rasanya menyegarkan dan menyenangkan.

"Tetap enak susu strawberry kak"

Ucap Jinwoo yang dihadiahi senyuman lebar serta pekikan kecil dari Yeji.

"Genius"

Highfive terjadi diantara mereka berdua.

"Aku tetap suka susu Strawberry"

"Susu rasa Taro yang paling nikmat"

"Mengerikan Yen, lebih baik aku tidak minum susu kalau di dunia ini hanya ada susu rada Taro"

Junho membenci Susu rasa Taro dengan amat sangat. Menurutnya, minuman itu rasanya sangat aneh.

"Susu pisang yang terbaik"

"Goodboy Keum Donghyun"

"Taro yang terenak! FIGHT ME!"

Sekarang Yunseong dan Donghyun yang berkoalisi melawan teman temannya.

"Selera kalian memang aneh"

Ucap Yeji yang dihadiahi tatapan membelalak dari Yunseong.

"Kau tak pernah merasakan susu Pisang?"

"Atau susu taro?"

"Bagaimana dengan susu cokelat?"

Yeji menyedot kembali boba latte nya dan menatap teman temannya dengan sebal.

"Tidak dan tidak mau! aku setia pada susu strawberry"

"Lain kali kita harus bertukar susu"

Yena mengeluarkan idenya.

"Junho dan Yeji harus minum rasa taro, yunseong dan Donghyun harus minum rasa strawberry, aku dan Jinwoo akan minum susu pisang"

"Hei apa apaan aku harus minum susu taro anehmu itu! tidak mau"

Jelas saja Junho protes. Dia sangat tidak menyukai susu rasa taro. Dia bisa minum susu rasa apa saja asal jangan taro. Itu sangat aneh.

"Boleh saja"

Ucap Yeji mengiyakan perkataan Yena membuat Junho drop shine. Harusnya gadis ini menolak untuk meminum hal aneh seperti susu rasa taro yang snagat disukai Yena.

"Oke aku mau"

Junho sudah ingin mengubur diri saja saat Jinwoo bilang mau. Keinginan pemuda imut ini tidak bisa ditolak oleh mereka jika tak ingin Yena dan Yeji mengamuk.

"Apakabar Jun?"

Tanya Yunseong diselingi tawa saat melihat Junho sudah pucat karena dirinya akan meminum susu taro.

Sekarang bukan hanya Yunseong yang tertawa.

____________
______________________

Ultramilk Taro paling enak!! FIGHT ME!!!

btw.. ada yang mau kalian tanyain ke aku?? atau mau protes gitu??

begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang