9

3.2K 534 18
                                    

Seoul kembali diguyur hujan pagi ini. Membuat siapapun malas untuk beranjak dari kasur.

Seungyoun membuka matanya. Jam menunjukkan pukul 6 sekarang. Biasanya Yeji akan mengacaunya. Tapi kenapa sekarang gadis itu diam saja?

Seungyoun keluar dari kamar tamu dan melangkah menuju kamarnya. Tempat Yeji tidur.

Gadis itu masih menenggelamkan dirinya didalan selimut.

Seungyoun keluar dan membuat sarapan.

Hanya sereal dan potongan strawberry yang dibuatnya.

Setelah meletakkan 2 mangkuk dimeja. Yeji keluar dari kamar dengan muka bantalnya. Rambut gadis itu dicepol acak hingga menimbulkan anak anak rambut masih berkeliaran di tengkuknya.

Seungyoun baru sadar. Yeji yang bangun di pagi hari ternyata lebih menggoda dari Yeji yang sedang memasak.

astaga

dia mulai lagi.

"Kakak ke kantor hari ini?"

Tanya gadis itu sembari menenggak air mineral dari dalam kulkas.

"Iya"

Jawab Seungyoun sambil menyuap sereal ke mulutnya.

"Mau kuantar?"

"Tidak, aku bersama Junho saja"

Pandangan Seungyoun berubah tajam.

"Ji"

Panggil Seungyoun membuat gadis itu mendongak dan menatapnya.

Yeji gelisah saat melihat Seungyoun yang menatapnya tajam.

"Aku tidak melarangmu untuk berteman. Tapi tau batasan. Kau milikku"

Yeji terdiam. Dia tak bisa membantah.

Yeji bukan gadis yang penurut. Tapi Seungyoun bukan pria yang dapat dibantah. Lelaki itu terlalu dominan hingga membuat srigala nakal patuh padanya.

"Habiskan sarapanmu lalu mandi. Aku akan mengantarmu ke sekolah"

Ya, Yeji tak akan menang dalam situasi apapun jika lawannya adalah Seungyoun.



*******


"Sekolah yang benar. Jadi anak manis dan jangan buat masalah"

Sebuah elusan hangat Yeji dapatkan dipuncak kepalanya.

Seungyoun selalu mengucapkan kata yang sama jika dia berangkat sekolah.

"Nanti aku pulang ke apartemen ku. Kakak jangan khawatir"

Seungyoun mengangguk. Dia memberi kecupan kecil di kening Yeji.

"Aku masuk dulu. Semoga harimu menyenangkan kak Seungyoun"

Dengan cepat Yeji keluar dari mobil Seungyoun dan masuk ke dalam sekolah.

"Kau kemarin kemana saja?"

Yeji sedikit terkejut saat seseorang merangkulnya.

Ahn Yujin disana dengan senyum cerah.

"Dari istirahat kedua kau menghilang Ji. Membuat kami khawatir saja"

"Aku membolos di atap"

Yeji menjawab disertai dengan cengiran khasnya.

Semoga Yujin percaya.

"Jika membolos ajak aku Yena dan Ryujin. Kita ini satu paket"

Yeji memberikan jempolnya sebagai jawaban.

Seperti biasa. Yujin akan mengajaknya ke kantin pagi pagi sebelum masuk kelas. Anak itu tidak pernah sarapan dirumah.

Kantin masih cukup sepi. Mengingat mereka datang pukul 7. Sementara bel akan berbunyi pukul 8.

Namun disana sudah ada Hwang Yunseong dan Lee Hangyul.

Yeji memposisikan dirinya duduk disebelah Yunseong. Sementara Yujin sedang memesan makanan.

"Tumben berangkat pagi"

"Hangyul mengacau. Mau tak mau aku harus berangkat"

Ucap Yunseong sambil menatap sebal pada pemuda Lee yang sedang menenggelamkan kepala di lipatan tangannya.

"Kenapa dia?"

"Entah"

"Tumben tuan muda berangkat pagi"

Yujin datang dengan nampan penuh makanan. Ada 2 jus mangga disana. Untuknya dan Yeji.

"Gyul kau lapar?"

Tanya Yujin sambil mengusap kepala Hangyul.

"Kau habis putus dari Ryujin ya?"

Hangyul mengangkat kepalanya saat mendengar nama Ryujin.

"Memangnya aku pacaran dengan Ryujin?"

Suara batuk terdengar bersautan. Yeji yang tersedak jus mangga nya dan Yunseong yang tersedak ludahnya sendiri.

Dengan cepat Yeji kembali meminum jusnya untuk meredakan batuknya dan memberikan sedikit untuk Yunseong.

Jadi selama ini Hangyul dan Ryujin tidak berpacaran?

Lalu apa kemesraan mereka selama ini?

Apa yang terjadi?

"Lalu kau kenapa?"

Yujin kembali bertanya.

"Hanya malas dirumah"

"Kau kemana saja kemarin?"

Tanya Hangyul pada Yeji yang sedang makan kentang goreng milik Yujin.

"Membolos di atap"

"Bukannya kemarin hujan ya?"

Skak Mat.

Yeji terdiam tak membalas perkataan Yunseong.

"Dan lututmu"

Mata Yunseong mengarah ke plester yang ada di lututnya.

"Jangan mencoba berbohong pada kami Ji"

"Ini karena terjatuh. Sebelum hujan aku di atap. Setelah hujan aku di UKS"

Yujin dan Hangyul hanya mengangguk.

"Untuk kali ini aku percaya"

Nada bicara Yunseong berubah serius. Matanya pun menajam.

Ah, dia jadi ingat Seungyoun yang memperingatinya tadi pagi.



___________
_________________________

ada yang mau menyampaikan kritik dan sarannya??

begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang