Awas ngantuk dan bosen.. ini bakal panjang
Chapt ini pakai sudut pandang Irene ya.
_________
_________________________2 Desember.
(11 Tahun yang Lalu)
Langit menggelap diiringi dengan salju yang turun perlahan. Dia mengeratkan mantelnya saat dirasa udara semakin dingin. Diliriknya arloji dengan warna soft blue yang melingkar manis ditangan kirinya. Arloji pemberian adik kesayangannya.
Dia juga berkali kali melihat keluar, melihat apakah jemputannya sudah datang apa belum. Salju turun semakin deras membuatnya semakin khawatir.
Hari sudah semakin gelap namun ia masih disekolah. Apa ibunya lupa menjemput? kenapa tidak minta supir saja yang menjemput?
Tepukan di bahu membuatnya menoleh.
Sosok pria dengan senyum lebar hingga matanya terpejam sedang berdiri disebelahnya. Menatapnya seolah tidak menatapnya karena dia yakin mata itu tertutup.
Adik kelas yang akhir ini mengikutinya kemana mana.
"Apa senyum senyum"
Lelaki itu lalu membuat ekspresi datar. Namun tak berapa lama dia tersenyum lagi. Kali ini matanya tetap terbuka.
"Tak ada yang menjemput kak?"
Dia hanya melirik adik kelasnya ini sekilas.
Sosok tinggi dengan wajah rupawan yang digemari banyak anak perempuan. Lelaki ini menjadi populer sehari setelah masa pengenalan siswa baru. Dia direkrut oleh banyak ekstrakulikuler karena wajah dan proporsi tubuhnya yang sempurna.
Namun dia merasa biasa saja dengan lelaki ini. Tak menganggapnya tampan atau sempurna. Hanya sosok adik kelas rusuh yang selalu mengikutinya bahkan setelah ditegur adiknya sendiri.
Entah bagaimana lelaki dengan surai gelap ini malah berteman akrab dengan adiknya.
Dia tak melarang adiknya berteman dengan siapa saja, asal adiknya tidak menjadi aneh saja.
"adikmu sudah pulang sedari bel kak"
Dia hanya diam tak menanggapi kata kata lelaki ini.
Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dari sang ibu yang mengatakan bahwa beliau tak bisa menjemput dan supir mereka sedang tak masuk kerja.
Dia menyesal karena harus menghadiri rapat ekstrakulikuler hari ini dan tidak pulang bersama adiknya saja tadi.
5.27
Waktu tetap berjalan dan hari semakin gelap. Musim dingin memang membuat malam datang lebih cepat.
Salju turun semakin deras disana membuat udara semakin mendingin.
"Mau kuantar?"
Dia melihat sosok disebelahnya dengan tatapan datar. Ingin menolak namun dia akan tua disekolah ini jika tak pulang. Dia tak berani pulang sendiri.
Tak perlu menunggu jawaban, sosok itu langsung menggenggam jemarinya dan mengajaknya membelah tirai salju yabg terus menerus turun.
**********
28 Desember.
(10 Tahun yang Lalu)
Hari demi hari mereka menjadi dekat. Sering keluar bersama diam diam. Sering berkirim pesan diam diam pula.
Seperti merahasiakan kedekatan keduanya, bahkan otang terdekat mereka saja tak tau.
Dan hari ini lelaki dengan surai gelap ingin menyatakan perasaannya pada perempuan cantik dengan surai panjang berwarna cokelat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
begini adanya || Cho Seungyoun & Hwang Yeji
FanficJangan berharap banyak pada mereka. Tak ada yang bisa diharapkan dari mereka. Mereka hanya menjalani hari-harinya. Melewatinya begitu saja. Berlalu begitu saja hingga tersusun tidak rapi menjadi sebuah cerita. _______ _______ Jangan menaruh ekspekta...