Prolog

6.5K 358 8
                                    

2 tahun lalu.

Nilai ujian ipa baru saja dibagikan oleh wali kelas, dan entah kenapa sejak itu semua anak perempuan mengerumuni chaeryoung. Ryujin hanya bisa melihat kerumunan itu dari pojok kelas mengira ngira mungkin mereka hanya memastikan nilainya.

sampai akhirnya ryujin mendengar sesuatu.

"wah Chaeryoung, kau mendapatkan nilai tertinggi, bahkan kau mengalahkan nilai ryujin!" bodoh, suaranya sangat keras seperti sengaja agar ryujin mendengarnya.

"ah biasa saja kok! " gadis itu mengatakan dengan tulus, sementara di pojok sana ryujin sudah mengepal tangannya sambil menatap tajam ke arah chaeryoung.

Lalu ryujin beranjak dari bangku dan jalan menuju perkumpulan chaeryoung dan teman temannya dengan senyum paksa yang terlihat tulus. Dari belakang dia menepuk bahu chaeryoung dengans sedikit keras dan sedikit meremasnya.

"Chaeryoung selamat ya! Kau memang yang terbaik"

 •━•

Bel sekolah sudah bunyi, chaeryoung yang sudah dijemput oleh kakaknya berjalan dengan cepat keluar kelas. Sementara itu ryujin dibelakangnya sedang mengejar chaeryoung.

"tunggu chaeryoung! eum begini, aku ingin mengajakmu kerumahku untuk merayakan hasil ulangan kita! Bagaimana?"

Chaeryoung menghentikan langkahnya, dia menoleh keryujin sedang senyuman yang antusias. Faktanya chaeryoung dari dulu memang berniat berteman dengan ryujin karena gadis itu pintar dan cantik.

namun dia tidak percaya ryujin mengajaknya kerumahnya!

"aku?! ayo ryujin! "

"nanti malam jam delapan, sekalian kamu menginap gimana? biar kaya anak remaja gitu haha"

"eiy dasar, boleh boleh, ah aku duluan kakaku sudah menjemput"

chaeryoung berlari keluar sekolah sambil melambaikan tangannya kearah ryujin dengan senyuman yang cerah dan tulus. seakan akan tak tahu bahwa yang mengajaknya adalah manusia yang akan mengambil nyawanya.

"menginap untuk selamanya dirumahku hihi" gumamnya kecil setelah melihat chaeryoung pergi dari sekitar sekolah.

 •━•

sore dihari yang sama ryujin dan chaeryoung menempati janji mereka yaitu menginap dan merayakan nilai mereka bersama, namun chaeryoung tidak menyangka rumah ryujin yang besar ternyata sangat sepi dan...  gelap.

"ryujin, dimana orangtuamu?"

"ah iya orang tuaku sedang pergi keluar kota ada urusan"

"oah, kalau begitu aku ingin mengambil air minum boleh?"

"eum! ambil saja di dapur" chaeryoung tersenyum lalu berjalan kearah dapur, sementara itu ryujin mengikuti dari belakang dengan tangan yang berada dikantung hoodie.

tiba tiba ryujin mengeluarkan pisau tajam lancip dari kantung hoodienya, pisau itu diangkat dan chaeryoung berbalik dengan wajah terkejut.

"Ryuーastaga!"

Crat!

terlambat, pisau itu tertancap tepat disekitar jantungnya, lalu makin ditusuk hingga nembus kebelakang, dan lalu di cabut dengan kasar, membuat banyak darah mengalir kabawah sangat banyak dan bercecer ke lantai, sementara itu ryujin membeku dan berjalan perlahan kebelakang.

"a - apa dia mati? " jelas saja ryujin yang menancapkan pisau itu dengan kuat kepunggung chaeryoung tapi dia sendiri yang sekarang bereaksi ketakutan seakan akan melihat hantu.

seluruh tubuhnya bergetat, tatapannya kosong suaranya bergetar dan dipenuhi nada ketakutan "sungguh aku tak bermaksud "

"kenapa bisa aku membunuh seseorang"

Ryujin membanting pisau yang dia cabut tadi kearah chaeryoung dan tertancap di matanya yang sekarang dia sudah ambruk, pisau itu tertancap tepat di matanya dan mengluarkan darah lagi.

"AAAAA!" Ryujin terkejut saat melempar pisaunya dan tepat tertancap dimata chaeryoung.

"a - aku seorang pembunuh" gumamnya kecil.

"aku adalah pembunuh" suaranya sedikit lebih besar

setelah itu dia berusaha untuk tenang sedikit dan menetralkan suaranya agar tidak terdengar getar. "tak apa ini hanya membunuh satu orang ini tidak akan terjadi apa apa"

setelah merasa sudah tenang ryujin menatap tajam kearah mayat chaeryoung dan berkata dengan suara menekan. "dasar ini semua karenamu chaeryoung, kau merebut tempatku mengambil nilaiku, kenapa kau harus merebutnya! "

dengan emosi yang mengebu ngebu ryujin kembali mengambil pisau buah di atas meja makan lalu mulai mengukir ngukir sesuatu diwajah cantik chaeryoung dengan teganya, merasa belum cukup dia mengambil pisau yang tajam dimata chaeryoung lalu langsung memotong jari jarinya.

Darah langsung mengalir membajiri lantai dapur rumah ryujin, namun itu membuat ryujin merukir senyuman, lalu ryujin mencolek sedikit darah yang ada dipipi chaeryoung, lalu di jilat.

"mmm! ini tak buruk, bahkan darah lebih enak dari pada nasi basi"

dan kembali dengan aktivitasnya yang sungguh tidak enak dipandang, membuat rumah yang kelihatan suram makin suram dan menyeramkan.

ucapkan selamat datang untuk shin ryujin yang baru.

 •━•

sudah dua hari sejak kejadian itu,  anak anak kelas ryujin masih membicarakan chaeryoung, karena saat ryujin sampai kelas semuanya hebat membahas topik chaeryoung.

"ryujin! apa kau sudah melihat chaeryoung belakangan ini? " tanya anak perempuan dikelas.

"bukankah chaeryoung sakit? aku mengira dia sakit makannya tidak sekolah " jawab ryujin dengan wajah khawatir.

"tidak ryu! chaeryoung dinyatakan hilang dua hari yang lalu, ibunya bilang chaeryoung keluar menginap dirumah temannya! "

"astaga.. kenapa bisa seperti itu"

ryujin menutup mulutnya, matanya melebar sambik mengaitkan alisnya, namun dibalik tangannya yang ditutup dia tersenyum, tersenyum dengan senang.













 •━•
after revisi..  hdh pas liat caraku nulis dulu gatel mau ubah hehe.

sweet psycho ;ryubin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang