🌼; Kunci motor atau kunci hati?

1.1K 177 21
                                    

HAPPY READING!

Budayakan vote sebelum membaca, dan berkomentar setelah membaca.

OKE👌

"shit, did I fall at first sight?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"shit, did I fall at first sight?"

***

"Seriusan si Nug bilang kayak gitu Fal?" pekik Qilla heboh sendiri.

Falva mendengus keras, ia menganggukan kepalanya lemas. "Emang muka gue lagi ngajak lo bercanda ya?"

"Ck, ck, mampus aja sih lo kalau ketemu langsung sama orangnya"

"Malu gue tuh, mau ditaro dimana muka gue Qil?"

"Ya pada tempatnya lah, yakali ditaro dipantat"

"Sakarepmu!" ujar Falva tambah badmood parah.

Qilla tertawa pelan, perempuan tulen dengan suara berat itu mengaduk minumannya dengan semangat. Ia berdehem pelan, "tapi beneran lo suka sama si cowok itu Fal?" tanya Qilla.

"Cowok yang mana?"

"Etdah buset, emang berapa banyak gebetan lo?"

"Emang banyak mau apa lu?"

"Seriusan"

"Ogah kalau nanti ujung-ujungnya nyakitin"

"Curhat?" tanya Qilla acuh. "Ini seriusan loh Fal, lo beneran suka sama cowok itu?"

"Siapa sih? Cowok yang gue taksir banyak"

"Ck, naksir doang pacaran kagak. Yang tadi pagi elah, entu, tuh si, Fajar. Beneran lo naksir atau gimana?"

"Oh dia, kenapa? Kepo banget sih bu"

"Au ah, capek ngomong sama orang yang waktu pembagian otak ngebolos jadi otaknya kosong"

"Asu!" umpat Falva. "Suka sih, tapi gak tau juga" jawab Falva.

"Plin-plan bener! Suka ya suka, enggak ya enggak!"

"Bodoamat suka-suka gue, hidup-hidup gue, hati juga punya gue ini Qil"

"Emang punya elu, siapa bilang punya tukang kebon?" ketus Qilla. "Lagian kalau lo suka sama si Fajar ada bagus ya deh Fal, lo bisa sama-sama moveon"

"Sorry gue udah moveon kali" ujar Falva dengan gaya pogah.

"Gue tuh cuma perlu bukti kalau lo beneran udah moveon sama dia, bukan cuma bacotan lu doang. Bisa aja dimulut lo bilang kayak gitu, tapi hati siapa yang tahu Fal," seru Qilla serius.

Dan akhirnya Falva cuma menghela nafas merasa perkataan Qilla ada benarnya juga. Falva beneran nggak nyangka ternyata temannya yang tukang gantungin perasaan orang lain bisa dengan mudah ngomong bijak kek gitu ke Falva.


Memang minta dihujat permisa :)


"Kalau nyatanya gue gitu lo mau apa?"

"Mau gue hajar lo! Makanya gengsi tuh turunin dikit lah Fal, jangan terlalu tinggi"

"Ck, lo sendiri masih suka gantungin perasaan orang lain" sindir Falva tak mau kalah.

"Lah gue gak pernah ngerasa kalau gue ngasih harapan sama mereka! Mereka aja yang ke geeran"

"Jahat bener lo medusa"

"Bodoamat, udah-udah ini ngapa jadi bahas gue sih? Sekarang fokus sama lo! Lo kalau beneran suka sama Fajar gapapa kok Fal, gue malah seneng, gue dukung lo"

Falva memicingkan matanya menatap curiga pada Qilla yang tersenyum manis padanya, "kok gue curiga ya? Lagian ngapa sih lo ngebet banget comblagin gue sama tu anak? Lo kenal emang sama dia?"

"Dia sohibnya Lucas, Fal"

"Oh si toa entu toh? Lah bukannya dia gebetan elu ya Qil?"

"Mungkin," jawab Qilla muram.

Falva ketawa bentar terus lanjut minum ngabisin jus mangganya yang tinggal sedikit. Ia berdiri dari kursi terus make jaketnya.

"Lo mau ikut gue balik gak?" tanyanya.

Qilla ngangguk tanda mengiyakan.

"Lah tumben gak bareng sama si toa? Berantem?" seru Falva terheran-heran, ya gimana nggak heran? Dua manusia  yang gak ada status itu emang selalu keliatan lengket dan selalu pergi kemana-mana bareng, pokoknya dimana ada Lucas disitu ada Qilla dan dimana ada Qilla disitu ada Lucas.

"Gapapa, dia lagi sibuk. Dah yuk ah males gue" seru Qilla.

"Lah dia sibuk ngapain sih Qil?"

"sibuk nafas"

Falva terkekeh pelan, ia lantas segera membuka tasnya untuk mengambil sesuatu.

"Kenapa sih?"

"Kunci motor gue" lirih Falva.

"Hah?"

"KUNCI MOTOR GUE ILANG!!" Pekik Falva panik ketika tak mendapati keberadaan barang yang ia cari.

"AYAM──setan! Pa, lo gak bisa apa buat gak teriak tiba-tiba kayak gitu? Kasian jantung sama telinga gue"

"Bodoamat! Lagian kunci motor gue lebih berharga dari pada jantung lo"

"Asu!" umpat Qilla.






〰〰〰







"Cari yang bener Fal, siapa tau keselip" seru Qilla masih mencari keberadaan kunci dengan gantungan huruf 'FS' dilapangan tempat terakhir si pemilik kunci itu berada.

"Iya, huhuhu bantuin gue pokoknya harus sampai ketemu" lirih Falva nahan-nahan buat nggak nangis disini.

"Gampang, ada thai tea semua beres"

"Ck, iya buruan entar siapa aja yang nemuin kunci itu gue traktir thai tea yang ada didepan sekolah" kata Falva serius.

"Oh berarti gue bisa dong minta traktiran itu sama lo sekarang juga?" ujar seseorang.

Falva berbalik menghadap kearah lelaki itu. Pemuda itu memainkan sebuah kunci dengan begitu santai, terkesan menikmati tanpa berniat memberikannya pada sang pemilik yang menatapnya dengan raut lega.

"Ini kunci lo kan?"

"Hah?"

"Dih cantik-cantik tuli" katanya sambil ketawa pelan.

Set, dah adek gak kuat bang :*

"Sembarangan! Mana kunci gue?"

"Boleh, mau kunci ini aja? Gak sekalian nih sama kunci hati gue"


"Apa sih? Mana sini kuncinya?" pinta Falva.

"Kunci apa? Kunci hati gue?"

"KUNCI MOTOR GUE!" pekik Falva mulai kesal.

"Santuy, jangan marah-marah mbak. Nanti cepet tua, nih karena gue baik gue balikin ini kunci sama lo"

Baru aja Falva mau ambil, eh udah ditarik gitu aja. Huft, ternyata semudah itu dia dipermainkan.

"Jangan lupa sama janji lo yang mau traktir gue thai tea"

"Iya."

[✓] i love you 3000 ; mark lee, kang minaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang