HAPPY READING!
Budayakan vote sebelum membaca, dan berkomentar setelah membaca.
OKE👌
"Permisi mas, nggak kasihan sama jantung saya?"
***
Falva dari tadi duduk nggak nyaman, kerjaan dia dari tadi cuman diem doang sambil mainin hape ─sok sibuk. Padahal mah apa atuh, main hape juga gak ada yang chat. Lah terus dia ngapain? Ya, Falva cuma scroll layar menu aja.
"Kenapa? Lo gak nyaman gue disini?"
"Hah?"
"Lo gak nyaman gue ada disini?" ulang Fajar kembali bertanya.
"Gak kok, b aja."
Fajar mengangkat alisnya, "Terus kenapa, dari tadi gue perhatiin lo kayak gak nyaman gitu?" tanya Fajar menyeruput lemon tea miliknya.
Falva meneguk ludahnya kasar, ia sendiri juga tidak tahu kenapa ia bisa seperti ini.
"Gapapa." Dari sekian banyak jawaban kenapa harus kalimat itu sih?
Fajar terkekeh sinis, "dibalik nggak papa pasti ada apanya, emang dasar cewek sukanya main kode mulu."
"Dih, ga ya!"
"Gak salah lagi maksud lo?"
"Gue pikir lo emang sekeren itu, tapi apaan bukan keren, tapi lo ngeselin banget, sumpah" ujar Falva kesal.
"Ngeselin juga lo suka kan?" tanya Fajar dengan seringai jenaka.
"Pd amat mas!"
"Wish,wish, rupa-rupanya gue mencium aroma-aroma jadian nih" sahut Nug mendudukkan dirinya di kursi yang kosong diikuti Lucas dan Qilla yang baru saja kembali setelah mengantri panjang untuk semangkuk mie ayam yang rasanya cukup enak.
"Apa lo?!" tanya Falva garang.
"Wish, selow atuh nyai jangan marah-marah mulu nanti abang Fajar makin sayang" guyon Nug.
Fajar menginjak kaki Nug dengan keras, membuat si empu kaki terpekik kesakitan. "Ajik nyeri sia teh setan!" rintih Nug kesakitan.
"Mampos"
Lucas sama Qilla adem aja ketawa-ketiwi sambil suap-suapan manja. Nggak tau aja ada makhluk jones yang memasang wajah datar.
"Kenapa Fal? Pengen disuapin juga? Minta gih sama si Fajar wkwk, ya gak jar?" kata Lucas menggoda keduanya.
"Apa sih gaje lo berdua"
Falva jadi kesel sendiri, kenapa sih rasanya hari ini dia gampang banget kesel? Apalagi semenjak kenal sama Fajar, bawaannya pen garuk aspal tau gak?!
"Uhuk!!"
Fajar nyodorin minumnya yang langsung diminum sama Falva. Falva masih batuk-batuk, tau nggak sih rasanya tersedak pedes? Sakit loh bro, mana perih lagi.
Bukan lebay, ya. TAPI ASLI SAKIT BANGET:)
Falva masih batuk, mukanya udah merah. Fajar jadi panik sendiri dengan inisiatif dia pergi beli air putih.
Dengan tergesa ia membuka tutup botol itu lalu memberikannya pada Falva.
"Makanya kalau mau maki orang mending maki langsung sama orangnya, gak perlu pake acara ngomong dalem hati jadi mampos kan keselek" ketus Fajar seraya mencondongkan badannya untuk lebih dekat pada Falva.
Falva mematung menahan nafas, dari jarak seperti ini ia bisa mencium aroma wangi khas lemon berpadu dengan lavender, dan sedikit aroma kayu-kayuan yang terasa maskulin.
Enak banget bazeng minta dibungkus.
"Muka lo jelek kalau lagi cengo kayak gitu" seru Fajar setelah menghapus setitik likuid bening yang mengalir disebelah mata kiri Falva menggunakan jari telunjuknya.
"MATI AJA LO SANA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] i love you 3000 ; mark lee, kang mina
Teen Fiction"Yes, how do i not fall in love? Your smile and outlook look like dusk." ─ hftrdyni, 2019.