🌼; Pempek

556 122 7
                                    

HAPPY READING!

Budayakan vote sebelum membaca, dan berkomentar setelah membaca.

OKE👌

OKE👌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"...ambyar..."

***

083829696345 : Fajar?



Fajar mengeryit. Matanya menatap heran pada notifikasi WhatsApp dari nomer yang tak ia kenal. Membesarkan foto profilnya.

Pemuda itu terdiam lama, mengerjap-ngerjap. Lalu ia tersenyum tipis.




Fajar : hem?




Tak sampai beberapa menit centang bergaris dua itu berubah warna menjadi centang biru.



083829696345 : masih disekolah?

Fajar : masih, kenapa?

083829696345 : jan dulu balik

Fajar : oke

083829696345 : lo dimana?

Fajar : lapangan


"Jar!" panggil Lucas dengan tangan yang membawa bola futsal.

"Paan?" balas Fajar kembali menaruh handphonenya disaku.

"Tuh dicariin Falva" seru Lucas menunjuk seorang siswi yang tak lain adalah Falva dengan dagunya.

Fajar diam sejenak, menghembuskan nafas lalu segera saja ia menghampiri gadis itu.

Falva ada disana, diam menyender pada tiang pembatas dengan mata yang fokus menatap kearah lapangan.

"Apa?" panggil Fajar tanpa basa-basi.

Falva diam menatap Fajar dengan gugup, "gapapa"

Fajar mendelik, "kenapa, kangen?" tanya Fajar usil.

Falva mencibir, "lo manusia terpd yang pernah gue kenal" kata Falva. "nih, pempek. Kalo bukan gara-gara ini gue juga ogah nyamperin lo."

"Yee gue juga gak minta ini pempek. Ikhlas gak sih?"

"ikhlas, su!"

Fajar mengambil alih kotak bekal itu, alisnya terangkat ketika Falva menahan pergelangan tangannya.

"Apa?"

"Nunduk dulu coba"

Fajar tak membalas, ia menurut saja untuk menundukkan sedikit tubuhnya untuk menyamakan dengan tinggi Falva.

"Ngapain si bon──" Ucapan Fajar menggantung kala Falva mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada Fajar. Tangan gadis itu dengan perlahan menggusap luka baret pada kening lelaki itu.

"Udah selesai" seru Falva kembali memundurkan tubuhnya dari Fajar.

"Lo ngapain?" tanya Fajar dengan intonasi yang tenang, padahal jantungnya lagi dangdutan gak jelas.

"Masangin lo susuk. Da, ah gue balik." seru Falva melangkah pergi menghampiri teman perempuan nya, Yena.

Fajar tersenyum, menatap pada punggung yang mulai menghilang tertelan tembok.

[✓] i love you 3000 ; mark lee, kang minaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang