🌼; Hujan

738 149 32
                                    

HAPPY READING!

Budayakan vote sebelum membaca, dan berkomentar setelah membaca.

OKE👌

"I like you, but i don't have the courage to tell you, sorry"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I like you, but i don't have the courage to tell you, sorry"

***

Fajar baru saja memulai langkahnya ketika setitik hujan jatuh di keningnya. Ia menengadah ke langit, mencari sesuatu yang hilang. Matahari, dia tak lagi ada disana. Ia menjadikan langit separuh kelabu yang begitu ketara.

Tatakala ia menatap bumi dan memalingkan pandangannya dari langit, tiba-tiba saja hujan turun ke bumi setelah siang yang terik. Tanpa aba-aba nyaris tanpa suara gelegar petir. Syahdu, seolah sang hujan ingin menyapa semesta sebagai dirinya sendiri.

Fajar berjalan mendekati Lucas dengan satu tangan berada disaku celana, dan satu tangan lagi ia gunakan untuk menggusap setitik hujan yang membasahi rambut hitam lebat miliknya.

"Sayang dingin ya?"

"Udah tau pake tanya!"

"Yaudah gak usah ngambek, nih aku pakein jaket aku biar kamu gak kedinginan lagi"

Fajar terkekeh sinis, pemuda itu menatap sebal pada pasangan gaje 2019-2020. "Udah sayang-sayangan tapi sayang gak pernah ada kata jadian" sindir Fajar.

Qilla yang mendengar sindiran sinis dari Fajar hanya tertawa pelan, ia lekas menatap Lucas dengan tatapan yang tak pernah bisa Lucas artikan. Ibarat sandi morse yang rumit dan kadang kala susah untuk dipecahkan, begitu pula dengan Qilla Arabella, yang selalu punya kode membuat Lucas berpikir keras untuk memecahkan kode tersebut.

"Tunggu waktunya aja lah Jar" seru Lucas tenang. Tapi siapa pun pasti tahu kalau nada bicara lelaki itu ada unsur keraguan.

"Jangan main-main sama kata tunggu Cas" ujar Fajar.

"Tau nih! Dikira nunggu lo itu seenak nunggu martabak kali" sahut Qilla sambil tertawa garing.

"Naon? Lo ngode minta gue beliin martabak kesukaan lo?"

"Kok tempe si mas" Qilla udah hahihuheho sendiri bikin Lucas gemes, dia ngapit kepala Qilla diantara ketiknya lalu ia ciumi puncuk kepala gadis itu dengan bruntal.

"LUCAS! ILER LO NANTI NEMPEL DIRAMBUT GUE OYY!!"

Diam-diam Fajar tersenyum kecil, ia tidak banyak mengerti pada ikatan apa yang terjalin diantara Qilla dengan Lucas. Entah hanya sebatas pertemanan atau lebih, kalaupun mereka hanya mengatakan mereka berteman tanpa rasa apapun rasanya mustahil. Lihat saja bagaimana kedua bola mata berbeda warna itu menatap satu sama lain dengan perasaan yang tak lagi bisa mereka elak.

[✓] i love you 3000 ; mark lee, kang minaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang