Part 18 ( I Feel Bad )

590 31 1
                                    

Tin..tin..tin.. (Manta datang dan parkir mobil dihalaman rumahku) 

"Sudah siap ?" Tanya Manta , "Santhi ? Halloo?" 

"Ehh , iya-iya sudah kok yuk jalan " Kataku sedikit bengong.

"Kamu ngapain bengong ada sesuatu ?" Tanya Manta 

"Iya nanti aku ceritakan dijalan " Jawabku sambil menarik tangan Manta.

Kami pun berpamitan dengan kedua orang tuaku dan Kak Tito. Lalu bergegas berangkat menggunakan mobil Manta disana aku bercerita bahwa Andy datang kerumah dan aku juga memberitahu Manta kenapa aku mengulur waktunya untuk datang kerumah. 
"Aku berfikir kamu kurang sehat Thi ?" Tanya Manta

"Hehe iya kelihatan ya ? Hampir sebulan kondisiku seperti ini Ta. Entah aku tidak mengerti situasi apa dan kenapa tubuhku seperti ini " Jawabku mulai merasa pusing.

"Oke aku ngerti, adikmu udah cerita semuanya Thi. Terus kamu sekarang belum makan kan ? Aku dengar nafsu makanmu benar-benar kacau belakangan ini " Tanya Manta.

Seketika terlintas diotakku untuk makan bakso pedas "Makan bakso yuk ? aku kepingin makan bakso pedes lo Ta " Jawablu sambil berfikir.

"Oke meluncur kesana , Tumben makan pedas biasanya kamu medium aja ?" Tanya Manta sedikit heran.

"Entahlah aku lagi kepingin aja" Jawabku singkat sambil mengatur senderan kursi agar bisa rebahan.
---------------------------------------------------
Sampai ditempat makan . Aku makan dengan porsi yang gila dan pedasnya juga yang belum pernah lambungku merasakannya.
"Thi kamu mau mati ? Makan sambel udah 15 sendok, Kesurupan setan apa ? " Tanya Manta sambil merebut sendok sambel dan tempatnya.

"Manta! Itu belum pedas aku masih mau yang lebih pedas lagi" Jawabku dengan mata melotot.

"Jangan ! Cukup segitu atau kita pulang ?" Jawab Manta dengan muka kesal

"Ish!!!! Iyaa dah " Aku mengalah dan memakan baksoku

Setelah makan Manta masih memperhatikanku dan heran kenapa aku bisa makan sepedas itu sedangkan aku punya penyakit lambung yang kena pedas sedikit saja bisa membuat aku muntah bahkan sakit 3 hari. 
"Kita kemana lagi ? mumpung masih jam 7 lebih nih . Jangan pantai malam nanti sakit " Tanya Manta 

"Aku kepengen beli churros  Ta (churros itu makanan irang sejenis donat tetapi bentuknya panjang dan digoreng ditambah saus coklat atau vanilla)" Sahutku 

"Berarti kita harus ke Mall yah beli itu ?kamu yakin belum kenyang ?" Tanya Manta heran

"Iyap yakin . Yuk cuzz" Kataku sembari membuka pintu mobil.

Disepanjang perjalanan aku hanya bernyanyi-nyanyi tanpa merasakan ada yang aneh diperutku. Setelah sampai Mall dan membeli churros kita lalu pulang dan disini aku mulai merasakan jika perutku kembung lagi . Aku terlihat agak bingung dengan posisi dudukku karena merasa tidak nyaman.
"Manta perutku kembung , mampir apotek sebentar beli minyak telon yah ?" Tanyaku dengan suara mulai kecil.

"Ini pake minyakku aja , udah antisipasi kok" Jawab Manta sembari tangannya meraih tasnya dan mengambil minyak telon.

Aku mengusap perutku dan berusaha membuat perutku nyaman tetapi malahan aku merasakan mual dan menyuruh Manta pinggirkan mobilnya. Aku muntah tetapi tidak keluar makanan tadi yang aku rasa hanya asm lambungku naik.
"Itu dah dibilangin ngenyel sih udah tau penyakitan masih makan pedas" Kata Manta sembari memutar balik mobilnya kembali kejalan raya

"Iya maaf habis enak" Sahutku sambil rebahan merasakan pusing.

"Maaf bisa lambung rusak masuk UGD lagi kamu " Kata Manta dengan raut wajah yang kesal.

Aku diam dan tidak menjawabnya kemudian aku tertidur dimobil sepanjang jalan. Ketika aku dibangunkan Manta ternyata sudah sampai didepan rumahku. Aku bangun dan berterimakasih pada Manta. Aku pun bergegas ke kamar dan istirahat 

...

Tok...tok..tokk ( Ada yang mengetok pintu kamarku )

"Dik Ira bangun udah jam 9 pagi" Kak Toto memanggilku dari balik pintu.

"Iya Ira bangun" jawabku sambil bangun perlahan turun dari tempat tidurku dan membuka pintu.
"Masih ngantuk tau Kak " Jawabku bermalas-malasan.

"Biasanya juga bangun pagi , cepet mandi doa terus anterin Kak beli buku pulangnya kita beli Thai Tea" Sahut Kak Tito mengajakku keluar hari ini

"Astaga iya-iya aku mandi dulu , kalau sudah selesai aku carik ke kamar Kakak " Jawabku sambil balik badan untuk mengambil handuk.

"Iya cepetan jangan lama Kakak tunggu dikamar" Jawab Kak Tito dan berbalik badan pergi kekamarnya.
Aku bergegas mandi dan siap-siap berangkat dengan Kak Tito. Tidak lupa aku minum obat untuk antisipasi perutku agar tidak mual atau kembung. Aku tidak merasakan ada perubahan sama sekali dengan kondisiku tetapi aku masih tetap santai saja dan berusaha tenang.
----------------------------------
Kami pun jalan-jalan ke toko buku dan pulang membeli Thai Tea . Sesampai dirumah aku pun balik ke kamar dan tertidur lagi sama sekali tidak ingin makan atau beraktifitas.
Semakin hari aku semakin menjadi malas-malasan. Selama liburan semester ini aku banyak menghabiskan waktu rumah dan tidur.

...

2 bulan berlalu semenjak aku putus dengan Andy

.....

Aku mulai merasakan sedikit perubahan pada badanku. Pertama aku adalah wanita dengan kulit sawo matang . Tapi tiba-tiba tanganku putih seperti aku memakai obat pemutih dan kulitku mulai bersih dan aku mulai terlihat seperti wanita memang dengan kulit putih . Tersadar kulitku berubah Kak Tito sempat bertanya padaku.
"Dik ? Kamu makin putih ya itu dah efek nggak keluar rumah kan enak gini kelihatan bersih dan mukamu juga tambar seger keliatannya" Kata Kak Tito

"ehh masak iya ? Syukurlah aku lebih putih sekarang ngalahin Kakak nih " Kataku meledek Kak Tito.

"Kan Bagus kayak gini" Kata Kak Tito sambil tersenyum balik ke kamarnya. 
Aku masih terdiam diteras rumahku sambil meminum teh panas. Tiba-tiba aku lapar tapi aku bukan ingin nasi melainkan cilok. Iya pentol cilok yang aku inginkan . Aku mencoba menolak keinginan itu dan membuka nasi kotak yang dibelikan oleh Kak Tito. Tetapi aku mual melihat nasi dan rasanya aku mau muntah melihat nasi. 

Tidak berfikir panjang akhirnya aku meminta adikku yang laki-laki bernama Miko untuk menganhantarku mencari penjual cilok . Setelah keliling hampir setengah jam akhirnya aku mendapatkannya . Aku lega sekali dan langsung balik pulang membawa cilok.
Aku masih belum terlalu merasakan perubahan dibadanku. Dan semingu lagi aku harus kembali kesekolah untuk menemui Pembina PKL pada masing-masing tempat yang sudah dibagi. Masih heran dengan mualku dan rasa pusing yang tiba-tiba datang aku pun ke dokter dengan Ayahku dan meminta suntik vitamin dan suntikan mual

...

Between Hope & KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang