Part 5 ( Apakah akan selalu begini ?)

1K 37 6
                                    

'Kierra kamu dipanggil Guru BP , Kierra kamu dipanggil ke ruang Kesiswaan , Kierra kamu dipanggil Ketua MPK , Kierra kamu ini Kierra kamu itu' Iya itulah sebutan hampir setiap hari selama setengah tahun aku jalani. Berat sudah pasti tapi aku masih saja bertahan dengan Andy. Kebodohan yang berlapis-lapis ini baru terjadi diotakku.

...

Tiba saatnya pembagian rapot kenaikan kelas 11.
"Kierra Prashanti , kamu tidak dapat rapot hari ini karena nilai ekstra wajibmu minimal B sedangkan kamu mendapatkan K . Harap orang tuamu datang dan menemui Bapak diruang Guru. Anak-anak yang lain boleh pulang" Kata Wali Kelasku sambil merapikan map yang beliau bawa dari Ruang Guru. 

Hancur bercampur kesal air mataku akhirnya pecah dan Riki yang disebelahku memegang tanganku dan berkata " Ra , kamu kuat oke? aku tau kamu bisa dan kamu mendapatkan peringkat untuk kenaikan ini hanya saja ekstra yang bermasalah bukan "

Sambil tangan kiriku mengusap air mata "iya Ki , makasi ya semangatnya selalu ada buat Kierra disaat kayak gini"

"Iya Ra , sama-sama itulah gunanya kita berteman sekarang . Nanti malam kita kumpul dirumahmu dan kita rayakan kenaikan kelas disana oke " Sambil mengelus pelan dan menggenggam tanganku.

"Iya Ki , aku tunggu ya "aku menjawab sambil tersenyum setengah menangis.

Aku berfikir didunia ini sudah tidak ada yang mempercayaiku , ternyata teman-temanku yang laki-laki semuanya mereka merangkul diriku dan berusaha membuatku bangkit menjadi Kierra yang dulu. Kierra yang selalu tersenyum sepanjang hari , selalu konyol dan selalu menjadi penasehat atau penengah jika ada teman yang sedang musuhan atau bertengkar. Maklum mayoritas disekolahku adalah anak perempuan , ketika sedang musuhan mereka akan saling melontarkan kalimat dan berujung pada tangisan

...

Malam pun tiba,
Riki , Angga , Adit dan Abdy tiba dirumahku dengan serempak. Aku sudah menunggu mereka dan berharap aku bisa bersantai dengan mereka . Dimalam itu aku banyak bercerita , bergurau dan benar-benar aku merasakan kebebasan dunia untuk hari itu , aku seperti menjadi Kierra yang dulu . Mereka semua memperhatikanku bahkan sampai detail-detail sekali dan selalu memperingatiku tentang banyak bahaya diluar sana. Aku mengakui kalau mereka merokok dan minum-minum berakohol tetapi mereka selalu memperingatiku jangan seperti mereka . Benar saja aku tidak pernah tertarik dengan hal semacam itu .
Hari semakin larut malam mereka pun sudah mulai kelelahan dan berpamitan pulang satu persatu.
"Ra kita pulang ya , kamu tidur jangan ngalong kan udah enggak tugas lagi " Kata Abdy sambil mengelus kepalaku bak aku ini adiknya.

"iya aku juga sudah ngantuk sih , kalian hati-hati pulang saling jaga ya " Kataku sambil tersenyum kearah mereka.

"Okay Buk Boss , Om Tante kita pamit dulu besok kita ambil barang-barangnya dan bersihin semua " Kata mereka serempak berpamitan kepada orang tuaku

"Iya hati-hati dijalan jangan ngebut " jawab orang tuaku yang sedang menonton televisi diruang tamu.

Aku pun masuk kedalam kamar dan duduk merenung sambil berkata dalam hati 'ternyata enak ya balik kayak gini lagi rasanya bebas sekali ' terlepas dari fikiranku tentang Andy,
Tiba-tiba..... 
Ting..tingg (suara BBMku)

" Eh cewek nakal lagi dimana sih ? enggak berniat kabarin aku ?"kata Abdy dalam chat

"Maaf tadi lagi kumpul sama anak-anak jadi enggak bisa bales chat soalnya lagi bikin sate juga" balasku dichatnya

"Kamu sudah bosan denganku bilang , kenapa kamu selalu lari dariku ?

"Aku bukannya bosan hanya aku jenuh dengan semua perkataanmu yang selalu menyakitiku "Jawabku dichat sambil menangis.

"Aku tidak peduli denganmu ? atau kau yang tidak peduli denganku ?" Balas chat Andy

"Aku? kenapa harus aku ? setiap waktuku yang luang aku berikan buat kamu dan aku rela tidak buat tugas dan setiap hari dipanggil Guru,Guru,Guru,dan Guru... apa itu kurang juga untukmu ? setiap malam aku keluar denganmu apakah itu masih kurang juga ? maumu aku seperi apa lagi? Aku selalu salah dimatamu!" Jawab chatku sambil meneteskan air mata

"Jadi ini semua salahku ? kau yang lari , aku juga yang salah ? pintar sekali dirimu dasar L*nte! Kalau kau sudah tidak suka denganku bilang jangan kau lari seperti ini" Balas chat Andy
--------------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam hati aku berkata dan terdiam ' salahkan jika aku terlalu sayang padamu ? dan kenapa aku dipertemukan dengan orang yang seribet dan seaneh ini ?  terlalu sakit untuk melepas tapi terlalu terkikis hatiku untuk dia didalamnya' Diam dan memikirkan kata agar dia bisa mengerti dengan simple , tiba-tiba ...

Ting... tingg (notif baru dari Angga)
" You oke Ra ? Aku tadi seneng bisa liat kamu seperti dulu lagi tetep kayak gini ya Ra , aku enggak mau kamu berubah Ra" 

"Yeah, im fine Ngga ,Thanks for today  and i'm so happy. Semoga tetap seperti ini ya jaga pertemanan kita " Jawabku di chat Angga

"Iya Ra , kita usaha bareng-bareng ya . Sekarang kamu istirahat dan besok pagi bangun kita bersihan rumah bareng-bareng " Balas Angga lagi.

"Iya siapp Pak Ketua " Jawabku terakhir dichat Angga.

Baru sempat tertawa bahagia, tersenyum karna aku merasa Teman-temanku peduli padaku seketika semua itu hilang karna aku ingat dengan Andy lagi. 
Dia memblock aku lagi dan aku selalu berusaha menghubunginya. Bodoh iya aku termasuk salah satu orang terbodoh karena cinta.

...

7 bulan berlalu dan hari kembali kesekolah sudah diambang mataku. Aku masih tetap stay dengan Andy dan liburanku dihabiskan dengan dia, aku lupa keluarga , lupa teman , bahkan aku tidak ingat kapan aku terakhir kumpul dengan teman-temanku. Seakan aku ini milik Andy , tanpa peduli dia seberapa kasar dengan diriku. Aku tetap memilihnya sebagai pacarku dan yang ada difikiranku bagaimana caraku agar merubah sifat Andy agar tidak sekasar itu denganku.

Hari berganti hari , bulan berganti bulan dan setiap jam berharga liburanku terasa aku dipenjara. Tapi bagiku itu tidak masalah karna aku sudah mulai melihat perubahan Andy yang perlahan bisa berubah sifatnya dan mengerti keadaanku , aku kira akan lama seperti itu . Tetapi, apa daya aku pun tidak bisa berkata dan bingung harus seperti apa.

"Morning cantik , sudah bangun ? Yuk kita kepantai pagi ini ?" Tanya Andy lewat chatnya

"Morning , udah siang kalik gila kepantai jam segini panas tau !" Jawabku

"Ya sudah , kita jalan kemana gitu biar enggak booring ?"Bujuk Andy agar aku mau jalan dengannya.

"Aku lagi badmood , males kemana-mana kalau kamu mau jalan kerumahku aja ya , sampai sini juga ketemu aku jangan keluar rumah. Aku enggak mood keluar rumah " Jawabku dengan datar

"O gitu ? jadi kamu sudah enggak mau jalan denganku ? apa kamu sudah bosan denganku ?" Balas Andy agak kesal

Aku berkata  pada diriku sendiri' bolehkah aku cekik dia sampai mati ? sudah habiskan liburanku setiap hari sama dia ketempat yang sama pula apa enggak bosen , kenapa dia enggak bisa memberikan aku ketenangan sehari saja jangan ganggu aku dengan egomu' bergumam tidak jelas. Akhirnya aku pasrah dan mulai membohongi lagi.

"Maaf Ndy , aku udah enggak dikasi keluar lagi sama Ibuku . Karna liburan mau usai aku harus persiapan sekolah dan aku pun belum mengunjungi saudaraku yang lain" Jawabku dengan berharap dia tidak tau kalau aku berbohong padanya.

"Kamu lebih penting mereka atau aku ? " Tanya Andy 

"Penting keluarga juga karna mereka yang selalu ada buat aku saat aku su..." Belum selesai menjawabnya ada chat lain masuk.

...

Between Hope & KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang